Laman

Kamis, 31 Juli 2014

Dahsyatnya Iman

Assalamu'alaikum wr wb

Wahai Sahabat ShalatDahsyat

Apa yg kurang dari Abu Thalib? Semua jenis amal soleh sdh dia lakukan: menjaga ka'bah, menjamu jamaah haji bahkan melindungi Rasulullah dan ikut andil dlm tersiarnya dakwah Islamiyah...

- Bukan masjid biasa yg dia jaga&rawat tapi masjidil haram dan ka'bah.

- Bukan 10 atau seratus orang yg beliau bantu melaksanakan haji tapi ribuan bahkan puluhan ribu

- Bukan marbot masjid dan pendakwah biasa yg beliau ayomi dan lindungi tapi Rasulullah sang Kekasih dan manusia terbaik yg beliau bela....

Lalu apa yang kurang dari Abu Tholib????? Yg kurang darinya kalimat syahadat. Itu pulalah yg menjadikan syafaat Rasulullah tdk bisa mengentaskannya dari sengatan api neraka.

Syafaat Rasulullah hanya bisa meringankan siksanya di api neraka. .. Ya, Abu Thalib org yg paling ringan siksanya di neraka, hanya kedua telapak kakinya yg dibakar neraka tapi sdh cukup menjadikan ubun-ubunnya mendidih. ....
ذﻟﻚ ﻣﻦ ﻳﺎﻟﻠﻪ ﻧﻌﻮذ . ..

Saudaraku, kita tdk
pernah memungkiri bahwa banyak org di kolong langit ini yg melakukan amal soleh tapi yg lbh mahal dari itu adalah iman. .....

Penghormatan Allah pada org beriman melebihi org yg beramal soleh....

Kita doakan semoga yg beriman bisa banyak beramal soleh Dan yg beramal soleh bisa dapat hidayah keimanan....

Saudaraku, kembalilah pada Al Quran dan sunnah agar tdk sesat dlm hidup.

Coba renungkan firman Allah ini: ۞ ﻛَﻤَﻦْ ِ اﻟْﺤَﺮَام ِ اﻟْﻤَﺴْﺠِﺪ َ وَﻋِﻤَﺎرَة ِّ اﻟْﺤَﺎج َ ﺳِﻘَﺎﻳَﺔ ْ أَﺟَﻌَﻠْﺘُﻢ ﻻَ ۚ ِ اﻟﻠﱠﻪ ِ ﺳَﺒِﻴﻞ ﻓِﻲ َ وَﺟَﺎﻫَﺪ ِ اﻵْﺧِﺮ ِ وَاﻟْﻴَﻮْم ِ ﺑِﺎﻟﻠﱠﻪ َ آﻣَﻦ : اﻟﺘﻮﺑﺔ َ{ ] اﻟﻈﱠﺎﻟِﻤِﻴﻦ َ اﻟْﻘَﻮْم ﻳَﻬْﺪِي ﻻَ ُ وَاﻟﻠﱠﻪ ۗ ِ اﻟﻠﱠﻪ َ ﻋِﻨﺪ َ ﻳَﺴْﺘَﻮُون 19]

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk bagi org yg dzalim.

Wa'alaikumsalam Wr wb

Minggu, 27 Juli 2014

Happy Ied Mubarok 1435 H

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1435 H
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ

Ya shohib, kerabat n handai taulan,....

Ied Al Fithri Mubarok has arrived. Mari kita sambut, dg gembira hari kemenangan ini,....

Dhanu Syah Janiq & Diana Fitriyati mengucapkan " Selamat Hari Raya Idhul Fitri. 1435 H, mohon maaf lahir dan batin"
"Taqobbal Allahu minna wa minkum wa siyamana wa siyamakum waghafarallahu lana walaka"( Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian, puasaku dan puasa kalian, Dan semoga Allah Mengampuni kami dan kalian)
Dan semoga Allah menyampaikan kita pada romadhon tahun depan

Doaku Di Ramadhan Ke Dua Puluh Sembilan

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ya Allah Ya Rohman Ya Rohiim, Engkaulah sebaik baik pengasih dan penyayang di antara para pengasih penyayang, jadikanlah ibadah dan shalat kami pada malam ini, Engkau akan kabulkan 1000 (Seribu) Hajat kami.
Dan dengan ibadah dan sholat kami, Engkau berfirman, "Wahai Hambaku, makanlah dari buah buahan surga dan mandilah disungai salsabil dan minumlah dari telaga kautsar" kemudian Allah Berfirman : " aku tuhanmu dan engkau hambaku. (Dinukil dari Duratun Nashihin).

Do'a Ramadhan Hari Kedua Puluh Sembilan

اَللَّهُمَّ غَشِّنِيْ فِيْهِ بِالرَّحْمَةِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ التَّوْفِيْقَ وَ الْعِصْمَةَ وَ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنْ غَيَاهِبِ التُّهَمَةِ يَا رَحِيْمًا بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Ya Allah.. Liputilah aku dengan Rahmat dan berikanlah kepadaku taufiq dan penjagaan. Sucikanlah hatiku dan dosa-dosa fitnah Wahai Pengasih terhadap hamba-hambaNya yang mukmin.

Jumat, 25 Juli 2014

Lebaran Dah Dekat Namun?

Wahai saudaraku...

Tak terasa fajar fitri tinggal menghitung hari...
Namun mengapa sebagian kaum muslimin masih belum juga mengkhatamkan Al-Qur'an...???

Mengapa sebagian kaum muslimin lebih betah berjam-jam membaca koran, menonton TV, facebook an, whatsapp an, sibuk dagang, sibuk membuat kue dll.. namun terasa berat untuk membuka selembar mushaf...???

Anda tahu kenapa saudaraku...?

Itu karena hati telah disesaki dosa dan maksiat, karena hati yang suci akan selalu haus dengan ucapan Rabb nya...

Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu berkata:

لو أن قلوبنا طهرت ما شبعنا من كلام ربنا وإني لأكره أن يأتي علي يوم لا أنظر في
المصحف

"Andai saja hati kita suci pasti kita takkan pernah merasa kenyang dari firman Rabb kita. Dan sungguh aku tidak suka bila aku melewati hariku tanpa membaca Al-Qur'an"

Iya... Bagaimana mungkin dia akan merasa kenyang sementara kedamaian hatinya terpaut dengan Al-Qur'an...

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata :

"Carilah (kedamaian) hatimu di tiga tempat :

1. Di saat mendengarkan Al-Qur'an
2. Di saat menghadiri majelis ilmu
3. Di saat engkau berkhalwat sendiri (dalam Ibadah)

Jika engkau tidak mendapatkannya, maka mohonlah kepada Allah agar memberimu hati yang lain. Karena (pada hakekatnya) engkau tak lagi memiliki hati" (al-Fawaaid : 1/149)

Wahai saudaraku...

Disisa waktu yang ada...
Bukalah kembali lembaran-lembaran mushafmu...
Bacalah dengan tartil...
Bila engkau tak mampu, maka dengarkanlah saat dia dilantunkan...
Bila engkau tak sanggup, maka tangisilah dirimu sendiri...
Kemudian memohonlah agar Dia memberimu hati yang lain...

Abdurrahman bin Mahdi rahimahullah berkata :

"Aku tidak pernah bergaul dengan orang yang lebih perasa dari Sufyan Ats-Tsauri. Aku pantau dia dari satu malam ke malam yang lain. Ternyata, ia hanya tidur di permulaan malam, lalu bangun dalam keadaan cemas dan gemetar, sambil berkata :

"Neraka, neraka. Ingat neraka membuatku tidak bisa tidur dan lupa syahwat...!".

Setelah itu, ia berwudhu dan berdo'a :

"Ya Alloh, Engkau tahu segala kebutuhanku dan aku hanya meminta-Mu membebaskanku dari neraka...!

Wahai Tuhanku...
kecemasan membuatku menjadi orang perasa dan itu salah satu nikmat yang Engkau berikan kepadaku...

Wahai Tuhanku...
andai aku punya alasan kuat untuk mengisolir dari manusia, aku tidak akan bergaul dengan mereka sekejap mata pun".

Setelah itu, ia sholat dan menangis, hingga tidak bisa membaca Al-Qur'an dan aku tidak dapat mendengar bacaannya, karena tangisannya menjadi-jadi. Aku tidak sanggup melihatnya, karena malu dan segan kepadanya" (Shifatu Ash-Shofwah III hal 149).

Wahai saudaraku...

Sudah seperti inikah kondisi kita dalam menghayati al-Qur'an yang dibaca lalu timbul rasa takut kepada Allah Ta'ala di bulan Ramadhan...!?

'Aun bin Abdulloh rohimahullah bertanya kepada Abu Ishaq, "Apa yang kini menyisa pada dirimu wahai Abu Ishaq ?" Dia menjawab : "Kini aku tinggal membaca Al-Qur'an dalam satu raka'at". 'Aun berkata : "Yang menyisa pada dirimu saat ini adalah kebaikanmu, sementara keburukanmu lenyap" (Az-Zuhd no.2144 oleh Imam Ahmad).

Subhanallah !!!

Ibadah yang tersisa pada dirinya ketika di usia tua hanya bisa membaca Al-Qur'an seluruhnya dalam 1 rakaat !? Lalu bagaimana di usia mudanya ? Lalu bagaimana dengan kita...!?

Tanda-tanda orang yang telah mendapatkan malam lailatul qodar adalah pada malam itu ia akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada, kekhusyu'an dan kelezatan dalam ibadahnya yang lebih dibandingkan malam-malam yang lain. Keilmuan, keimanan, amal shalih dan ketakwaannya pun semakin meningkat in syaa Allah...

Berdasarkan tanda-tanda yang disebutkan di dalam hadits dan menurut pengalaman sepertinya kuat perkiraan malam ini adalah malam lailatul qodr in syaa Allah...

Namun apakah kita termasuk yang terpilih mendapatkan keberkahan dan keutamaan malam lailatul qodar tahun ini...?

Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annaa...

Ya Allah.....terimalah sholat kami, puasa kami, ruku' kami, sujud kami, bacaan al-Qur'an kami, taubat kami, do'a-do'a kami dan seluruh amal shalih kami meskipun sedikit dan belum sempurna...!

Ya Allah......ampunilah kami yang selama ini justru beribadah tanpa kesungguh-sungguhan, selalu hanya di sisa-sisa waktu dan itu pun tidak pernah khusyu' dan semata-mata mengharapkan wajah-Mu.......!

Ya Allah......jangan Engkau biarkan kami dalam kondisi seperti ini terus-menerus tanpa mendapat hidayah-Mu.......!

Ya Allah......dengan kondisi kami yang jauh dari rasa syukur kepada-Mu, maka janganlah Engkau usir kami dari pintu rahmat-Mu......!

Ya Allah......dengan kondisi kami yang masih sulit untuk tersentuh dan menangis karena takut kepada-Mu, maka janganlah Engkau usir kami dari pintu ampunan-Mu.....!

Ya Allah......jika Engkau tidak lagi memperdulikan kami dan tidak lagi mengasihani kami yang selalu berlumuran dengan dosa dan maksiat, maka kepada siapakah kami mengadu yang dapat menyelamatkan kami dari adzab dan murka-Mu......!

Ya Allah......jika Engkau tidak lagi membuka pintu maaf-Mu kepada kami, niscaya kami akan menjadi orang-orang yang akan menjalani suu-ul khothimah dan kami, dan kami.....dan kamiiii.....tidak menginginkannya...!

Ya Allah.....!
Ya Allah.....!
Ya Allah.....!

Selamatkanlah kami, orang tua kami, keluarga kami dan kaum muslimin dari siksa qubur dan siksa api neraka-Mu...!

Dan jadikanlah kami, orang tua kami, keluarga kami dan kaum muslimin termasuk ke dalam golongan hamba-hamba yang mendapatkan surga-Mu...!

Aamiin... 

Selasa, 22 Juli 2014

10 MANFAAT SEDEKAH & KEUTAMAAN SEDEKAH

10 MANFAAT SEDEKAH

Pengarang kitab Tanbihul Ghafilin, Imam Samarqandy mengatakan: Biasakan diri anda untuk terus bersedekah, baik dalam jumlah kecil maupun besar. Karena, dalam sedekah itu ada sepuluh manfaat : lima akan diberikan di dunia, dan lima lagi akan diberikan di akhirat kelak.

Adapun lima manfaat yang akan diberikan di dunia adalah..
1. mensucikan harta,
2. mensucikan badan dari perbuatan dosa,
3. dapat menolak beragam bencana dan penyakit,
4. memberikan kebahagiaan kepada orang miskin dan tidak ada perbuatan paling mulia selain memberikan kebahagiaan kepada sesama muslim,
5. serta harta kekayaan akan lebih berkah, juga rizki akan lebih melimpah.

Adapun lima manfaat yang akan diperoleh kelak di akhirat adalah..
1. sedekah akan menjadi pelindung dari teriknya sengatan matahari kelak,
2. akan memperberat timbangan kebaikan,
3. dapat membantu melewati shirat (jembatan akhirat),
4. dapat menambah ketinggian derajat di surga kelak,
5. akan memperoleh ridha dari Allah.

Bahkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad dan Hakim disebutkan: "Seseorang tidak dapat bersedekah, melainkan ia telah dapat melepaskan ikatan dan godaan tujuh puluh setan"

Firman Allah: "Dan sedekahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh" (QS. Al-Munafiqun: 10).

 


Keutamaan Sedekah : Dunia dan Akhirat

Jadikan Sedekah sebagai Habit ( kebiasaan, hobbi, kebutuhan )kita, sesuai hadits Nabi :
Tidak berkurang harta karena sedekah, dan tiada seorang yang memaafkan suatu kezaliman melainkan Allah swt menambah kemuliaan, dan tiada seorang yang tawadhuk ( merendah ) karena Allah swt melainkan Allah swt menaikkan derajatnya. ( Abu Hurairah r.anhu )

Hadith Nabi Saw :
Dermawan itu merupakan suatu pohon yang akarnya di syurga dan dahan-dahannya menurun ke dunia. Maka barangsiapa yang berpegang kepadanya akan ditarik ke syurga. Kedekut ( kikir ) itu pohon yang asalnya di dalam neraka sedang dahan-dahannya menurun ke dunia. Maka barangsiapa yang berpegang kepadanya akan ditarik ke neraka. ( Aishah r.anha )


Sedekah mengandungi 10 kebaikan .

Kebaikan di dunia.
1. Membersihkan harta kekayaan.
2. Membersihkan badan dari dosa-dosa.
3. Menolak bala dan penyakit.
4. Menyenangkan hati orang miskin.
5. Menjadikan berkat dalam harta dan meluaskan rezeki.

Kebaikan di Akhirat.
1. Sedekah itu menjadi naungan baginya
2. Sedekah meringankan hisab amalnya
3. Memberatkan timbangan amal kebaikannya
4. Memudahkan melintasi sirat.
5. Bertambah darjat di syurga

Barangsiapa yang menolak 5 pekara, maka Allah akan menolak 5 pekara daripadanya
1. Barangsiapa menolak zakat, Allah swt akan menolak keselamatan hartanya
2. Barangsiapa tolak sedekah, Allah swt akan mengurangi kesehatannya
3. Barangsiapa menolak zakat tanamannya, Allah swt akan menolak berkah tanahnya
4. Barangsiapa tidak suka berdoa, Allah tidak suka untuk menerimanya.
5. Barangsiapa yang meringan-ringankan sholatnya, Allah swt akan menolak dari kalimah syahadat ketika matinya.


Subhanallah

Minggu, 20 Juli 2014

Doaku di Ramadhan ke Dua Puluh Tiga

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ya Allah Ya Ghofururrahim Ya Dzal Jalali wal ihram. Ya Robb dengan ridho rahmat Mu, jadikanlah ibadah sholat kami pada malam ini Engkau  bangunkan sebuah kota disurga untuk kami nanti.

Do'aku di Ramadhan Hari Kedua Puluh Tiga

اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ وَ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُيُوْبِ وَ امْتَحِنْ قَلْبِيْ فِيْهِ بِتَقْوَى الْقُلُوْبِ يَا مُقِيْلَ عَثَرَاتِ الْمُذْنِبِيْنَ
Ya Allah.. Sucikanlah aku dari dosa-dosa, dan bersihkanlah diriku dari segala aib. Tanamkanlah ketaqwaan di dalam hatiku, Wahai Penghapus Kesalahan Orang-Orang Yang Berdosa.
آَمِيْن يَارَبَّ الْعَالَمِيْن

Selasa, 08 Juli 2014

Mengapa membaca Al-Qur’an ketika kita tak mengerti artinya?

Alkisah, hiduplah seorang
muslim tua bersama seorang
cucunya di sebuah
pegunungan di bagian timur
Kentucky, Amerika. Sang kakek
biasa membaca Qur'an selepas
sholat shubuh setiap hari. Sang
cucu berusaha meniru setiap
tingkah laku kakeknya.
Suatu hari, ia bertanya: "Kek!
Aku berusaha membaca Qur'an
seperti dirimu tetapi aku tidak
mengerti isinya. Jikapun ada
sedikit yang kupahami, ia akan
terlupakan setiap kali aku
menutup kitab itu. Lalu, apa
gunanya aku membacanya?"
Dengan perlahan sang kakek
membalikkan badan dan
berhenti dari memasukkan
batu bara ke dalam tungku
pemasak. Ia menjawab:
"Ambillah keranjang ini,
bawalah ke sungai di bawah
sana dan bawakan untukku
sekeranjang air!"
Sang cucu membawa
keranjang hitam penuh jelaga
batu bara tersebut ke sungai
dan mengambil air. Namun air
itu telah habis menetes
sebelum sampai ke rumah.
Sang kakek tertawa dan
meminta sang cucu agar
mencobanya sekali lagi:
"Mungkin engkau harus lebih
cepat membawa airnya
kemari."
Sang cucu berusaha berlari,
namun tetap saja air itu lebih
cepat keluar dari keranjang
sebelum sampai ke rumah.
Dengan terengah-engah ia pun
mengatakan kepada sang
kakek bahwa tidak mungkin
mengambil air dengan
keranjang. Sebagai gantinya ia
akan mengambil air dengan
ember.
"Aku tidak perlu satu ember air,
yang kuinginkan adalah
sekeranjang air!" jawab sang
kakek. "Kau saja yang kurang
berusaha lebih keras," timpal
sang kakek sambil
menyuruhnya mengambil air
sekali lagi. Sang kakek pun
pergi ke luar rumah untuk
melihat usaha sang cucu.
Kali ini sang cucu sangat yakin
bahwa tidak mungkin
membawa air menggunakan
keranjang. Namun ia berusaha
memperlihatkan kepada sang
kakek bahwa secepat apapun
ia berlari, air itu akan habis
keluar dari keranjang sebelum
ia sampai ke rumah. Kejadian
yang sama berulang. Sang cucu
sampai kepada kakeknya
dengan keranjang kosong.
"Lihatlah Kek! Tidak ada
gunanya membawa air dengan
keranjang." katanya.
"Jadi, kau pikir tidak ada
gunanya?", sang kakek balik
bertanya. "Lihatlah keranjang
itu!" pinta sang kakek.
Ketika sang cucu
memperhatikan keranjang itu
sadarlah ia bahwa kini
keranjang hitam itu telah
bersih dari jelaga, baik bagian
luar maupun dalamnya, dan
terlihat seperti keranjang baru.
"Cucuku, demikianlah yang
terjadi ketika engkau membaca
al Qur'an. Engkau mungkin
tidak mengerti atau tidak bisa
mengingat apa yang engkau
baca darinya. Namun ketika
engkau membacanya, engkau
akan dibersihkan dan
mengalami perubahan, luar
maupun dalam. Itulah
kekuasaan dan nikmat Allah
kepada kita!"
Jadi, sudah berapa Juz yang
sudah kita baca selama
Ramadhan penuh berkah ini? :)
Bagikan kisah ini kepada
saudara-saudara kita. Semoga
menjadi Amal ibadah tak
terputus untuk kita. Aamiin

Sabtu, 05 Juli 2014

TARAWIH ATAU TAHAJUD?

Dinamakan shalat tarawih yg artinya istirahat/santai, karena dilakukan tidak terburu-buru. Shalat tarawih termasuk shalat malam (qiyamul lail atau qiyam ramadhan) dan shalat tarawih adalah shalat malam yg dikhususkan di bulan Ramadhan. [Lihat Al Jaami' Li Ahkamish Sholah, 3/63 dan Al Mawsu'ah Al Fiqhiyyah, 2/9630] Dari Abu Salamah bin 'Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada 'Aisyah ra, "Bagaimana shalat malam Rasulullah saw di bulan Ramadhan?". 'Aisyah mengatakan, "Rasulullah saw tidak pernah menambah jumlah raka'at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya (dibulan lainnya) lebih dari 11 raka'at". [HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738]. Hadits lanjutannya, "Beliau shalat empat rakaat dan jangan ditanya betapa bagusnya dan panjangnya. Kemudian Beliau shalat empat rakaat lagi dan jangan ditanya betapa bagusnya dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat". Jadi menurut hadits tsb bahwa, shalat malam Nabi dalam satu malam adalah 11 rakaat dibulan Ramadhan atau diluar bulan Ramadhan, dgn demikian shalat Tarawih dan Shalat Tahajud adalah sama. Beda nama tapi shalatnya itu itu juga. Bagi siapa yg sudah terbiasa Tahajud lanjutkan kebiasaan tsb dan tidak perlu melakukan shalat tarawih. Bagi yg tidak terbiasa shalat tahajud lakukan shalat tarawih saja. Adapun shalat tarawih tidak disyariatkan untuk tidur terlebih dahulu (di bulan Ramadhan). Sedangkan shalat tahajud adalah shalat malam yang dilakukan setelah bangun tidur (dibulan apa saja). Jika tidak tidur dahulu maka disebut shalat malam (diluar bulan Ramadhan). Semoga dgn membiasakan diri shalat malam (tarawih) saat ramadhan, Insya Allah selesai ramadhan akan melanjutkan shalat malamnya dgn shalat tahajud.

Jumat, 04 Juli 2014

LIFE BEGAN AT FORTY

LIFE BEGAN AT 40

Cukup banyak dalam al-Quran  membahas tentang usia ini. Tentu ada yang sangat penting, perlu diperhatikan dan ditelaah dgn serius akan perkara ini. Allah swt. berfirman,

حَتَّى إَذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِى إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku, tunjukkanlah aku jalan untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang soleh yang engkau redhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim." (al-Ahqaf: 15)

Usia 40 tahun disebut dengan jelas dalam ayat ini. Pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fizikal, intelektual, emosi, maupun spiritualnya. Benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar.

Doa yang terdapat dalam ayat tersebut dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahun dan ke atas. Di dalamnya terkandung uraian yang jelas bahwa mereka; telah menerima nikmat yang sempurna, kecenderungan untuk beramal yang positif, telah mempunyai keluarga yang harmoni, kecenderungan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah

Pada ayat yang lain, firman Allah;

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيْرُ

Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam tempo yang cukup untuk berfikir bagi orang-orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan? (al-Fathir: 37)

Menurut Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, al-Kalbi, Wahab bin Munabbih, dan Masruq, yang dimaksud dengan "umur panjang dalam tempo yang cukup untuk berfikir" dalam ayat tersebut tidak lain adalah ketika berusia 40 tahun.

Menurut Ibn Kathir, ayat ini memberikan petunjuk bahawa manusia apabila menjelang usia 40 tahun hendaklah memperbaharui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh2.

Apabila itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka Allah memberikan janjiNya dalam ayat selepas itu: (maksudnya) Kematangan.

Usia 40 tahun adalah usia matang untuk kita bersungguh-sungguh dalam hidup. Mengumpulkan pengalaman, menajamkan hikmah dan kebijaksanaan, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian. Maka tidaklah heran tokoh-tokoh pemimpin muncul secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi s.a.w, seperti yang disebut oleh Ibn 'Abbas:

"Dibangkitkan Rasulullah s.a.w pada usia 40 tahun" (riwayat al-Bukhari).
Nabi Muhammad saw. diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi2 yang lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as.

Banyak negara menetapkan untuk menduduki jabatan2 elit seperti ketua negara, disyaratkan bakal calon harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat sendiri mengakui prestasi seseorang mantap tatkala orang itu telah berusia 40 tahun. Soekarno menjadi presiden pada usia 44 tahun. Soeharto menjadi presiden pada umur 46 tahun. J.F. Kennedy 44 tahun. Bill Clinton 46 tahun. Paul Keating 47 tahun. Sementara Tony Blair 44 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting.

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu
1. Kanak-kanak ( sejak lahir hingga akil baligh )
2. Muda atau syabab ( sejak akil baligh hingga 40 tahun )
3. Dewasa ( 40 tahun hingga 60 tahun )
4. Tua atau syaikhukhah ( 60 tahun hingga mati )

Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih kepada masa dewasa penuh. Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agama sedangkan semasa mudanya jauh sekali dengan agama. Seolah-olah macam satu fitrah di usia ini ramai yang mula menutup aurat dan mendekati kuliah-kuliah agama.

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah saw.,

لعَبْدُ الْمُسْلِمُ إِذَا بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً خَفَّفَ اللهُ تَعَالَى حِسَابَهُ ، وَإِذَا بَلَغَ سِتِّيْنَ سَنَةً رَزَقَهُ اللهُ تَعَالَى الْإِنَابَةَ إِلَيْهِ ، وَإِذَا بَلَغَ سَبْعِيْنَ سَنَةً أَحَبَّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ، وَإِذَا بَلَغَ ثَمَانِيْنَ سَنَةً ثَبَّتَ اللهُ تَعَالَى حَسَنَاتِهِ وَمَحَا سَيِّئَاتِهِ ، وَإِذَا بَلَغَ تِسْعِيْنَ سَنَةً غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ وَشَفَّعَهُ اللهُ تَعَالَى فِى أَهْلِ بَيْتِهِ ، وَكَتَبَ فِى السَّمَاءِ أَسِيْرَ اللهِ فِى أَرْضِهِ – رواه الإمام أحمد

"Seorang hamba muslim bila usianya mencapai 40 tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai 60 tahun, Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan kembali (bertaubat) kepadaNya. Bila usianya mencapai 70 tahun, para penduduk langit (malaikat) akan mencintainya. Jika usianya mencapai 80 tahun, Allah akan menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal keburukannya. Dan bila usianya mencapai 90 puluh tahun, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang dahulu, Allah juga akan memberikan pertolongan kepada anggota keluarganya, serta Allah akan mencatatnya sebagai tawanan Allah di bumi. (riwayat Ahmad)

Hadis ini menyebut usia 40 tahun paling awal memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah swt. sekaligus konsisten terhadap Islam, maka Allah swt. akan meringankan hisabnya. Orang yang usianya mencapai 40 tahun mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya diringankan. Tetapi umur 40 tahun merupakan saat harus berhati2 juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk senja. Abdullah bin Abbas ra. dalam suatu riwayat berkata, "Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantap dan tidak dpt mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka."

Imam asy-Syafi'i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat. Jika ditanya, jawab beliau, "Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa2 syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara' lazim bagiku. Di antara aku dan dia ada Allah."

Lantas, apa yang harus kita lakukan menginjak usia 40 tahun?
1. Meneguhkan tujuan hidup
2. Meningkatkan daya spiritual
3. Menjadikan uban sebagai peringatan
4. Memperbanyak bersyukur
5. Menjaga makan dan tidur
6. Menjaga istiqamah dalam ibadah.

Jika ada yang mengatakan bahawa: Life began at forty, saya cenderung berpendapat kehidupan yang dimaksudkan ialah kehidupan terarah kepada mendekatkan diri kepada penciptaNya dengan sebenar-benarnya. Tetapi satu perkara yang kita harus sentiasa sadar bahwa kematian memanggil kita kapan pun tanpa tanda, tanpa alamat dan tanpa mengira usia. Jika kita beranggapan harus menunggu usia 40 tahun untuk baru memulai kehidupan yang dimaksudkan di atas, maka rugi dan sia-sia lah hidup kita jika umur kita tidak panjang.

Maksud sabda Nabi Muhammad S.A.W ," Orang yang bijak adalah orang yang selalu mengingati mati".

Banyak manusia tertipu dengan keindahan dunia dan isinya yang bersifat sementara. Sejak Nabi Adam as. sehingga kini, kesemuanya telah kembali kepada Allah swt. tidak peduli kaya atau miskin, berpangkat atau tidak. Mengingati mati bukan bermakna kita akan gagal di dunia tetapi dengan mengingati mati kita akan menjadi insan yang sukses di dunia dan di akhirat. janganlah menunggu sehingga esok untuk perbekalan menghadapi kematian, karena kematian akan datang tiba tiba tanpa diduga.

Subhanallah


LIFE BEGINS AT 40

TAFAKUR ATAS USIA 40TAHUN

Ramai tidak sedar dalam al-Quran ada menyentuh tentang usia ini. Tentu ada yang sangat penting, perlu diperhatikan dan diambil serius akan perkara ini. Allah swt. berfirman,

حَتَّى إَذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِى إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku, tunjukkanlah aku jalan untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang soleh yang engkau redhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim." (al-Ahqaf: 15)

Usia 40 tahun disebut dengan jelas dalam ayat ini. Pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fizikal, intelektual, emosi, mahupun spiritualnya. Benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar.

Doa yang terdapat dalam ayat tersebut dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahun dan ke atas. Di dalamnya terkandung penghuraian yang jelas bahawa mereka; telah menerima nikmat yang sempurna, kecenderungan untuk beramal yang positif, telah mempunyai keluarga yang harmoni, kecenderungan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah

Pada ayat yang lain, firman Allah;

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيْرُ

Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam tempoh yang cukup untuk berfikir bagi orang-orang yang mahu berfikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan? (al-Fathir: 37)

Menurut Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, al-Kalbi, Wahab bin Munabbih, dan Masruq, yang dimaksud dengan "umur panjang dalam tempoh yang cukup untuk berfikir" dalam ayat tersebut tidak lain adalah ketika berusia 40 tahun.

Menurut Ibn Kathir, ayat ini memberikan petunjuk bahawa manusia apabila menjelang usia 40 tahun hendaklah memperbaharui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh2.

Apabila itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka Allah memberikan janjiNya dalam ayat selepas itu: (maksudnya) Kematangan.

Usia 40 tahun adalah usia matang untuk kita bersungguh-sungguh dalam hidup. Mengumpulkan pengalaman, menajamkan hikmah dan kebijaksanaan, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian. Maka tidak hairan tokoh-tokoh pemimpin muncul secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi s.a.w, seperti yang disebut oleh Ibn 'Abbas:

"Dibangkitkan Rasulullah s.a.w pada usia 40 tahun" (riwayat al-Bukhari).
Nabi Muhammad saw. diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi2 yang lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as.

Banyak negara menetapkan untuk menduduki jabatan2 elit seperti ketua negara, disyaratkan bakal calon harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat sendiri mengakui prestasi seseorang mantap tatkala orang itu telah berusia 40 tahun. Soekarno menjadi presiden pada usia 44 tahun. Soeharto menjadi presiden pada umur 46 tahun. J.F. Kennedy 44 tahun. Bill Clinton 46 tahun. Paul Keating 47 tahun. Sementara Tony Blair 44 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting.

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) period, iaitu
1. Kanak-kanak ( sejak lahir hingga akil baligh )
2. Muda atau syabab ( sejak akil baligh hingga 40 tahun )
3. Dewasa ( 40 tahun hingga 60 tahun )
4. Tua atau syaikhukhah ( 60 tahun hingga mati )

Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih kepada masa dewasa penuh. Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agama sedangkan semasa mudanya jauh sekali dengan agama. Seolah-olah macam satu fitrah di usia ini ramai yang mula menutup aurat dan mendekati kuliah-kuliah agama.

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah saw.,

لعَبْدُ الْمُسْلِمُ إِذَا بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً خَفَّفَ اللهُ تَعَالَى حِسَابَهُ ، وَإِذَا بَلَغَ سِتِّيْنَ سَنَةً رَزَقَهُ اللهُ تَعَالَى الْإِنَابَةَ إِلَيْهِ ، وَإِذَا بَلَغَ سَبْعِيْنَ سَنَةً أَحَبَّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ، وَإِذَا بَلَغَ ثَمَانِيْنَ سَنَةً ثَبَّتَ اللهُ تَعَالَى حَسَنَاتِهِ وَمَحَا سَيِّئَاتِهِ ، وَإِذَا بَلَغَ تِسْعِيْنَ سَنَةً غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ وَشَفَّعَهُ اللهُ تَعَالَى فِى أَهْلِ بَيْتِهِ ، وَكَتَبَ فِى السَّمَاءِ أَسِيْرَ اللهِ فِى أَرْضِهِ – رواه الإمام أحمد

"Seorang hamba muslim bila usianya mencapai 40 tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai 60 tahun, Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan kembali (bertaubat) kepadaNya. Bila usianya mencapai 70 tahun, para penduduk langit (malaikat) akan mencintainya. Jika usianya mencapai 80 tahun, Allah akan menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal keburukannya. Dan bila usianya mencapai 90 puluh tahun, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang dahulu, Allah juga akan memberikan pertolongan kepada anggota keluarganya, serta Allah akan mencatatnya sebagai tawanan Allah di bumi. (riwayat Ahmad)

Hadis ini menyebut usia 40 tahun paling awal memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah swt. sekaligus konsisten terhadap Islam, maka Allah swt. akan meringankan hisabnya. Orang yang usianya mencapai 40 tahun mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya diringankan. Tetapi umur 40 tahun merupakan saat harus berhati2 juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk senja. Abdullah bin Abbas ra. dalam suatu riwayat berkata, "Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantap dan tidak dpt mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka."

Imam asy-Syafi'i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat. Jika ditanya, jawab beliau, "Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa2 syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara' lazim bagiku. Di antara aku dan dia ada Allah."

Lantas, apa yang harus kita lakukan menginjak usia 40 tahun?
1. Meneguhkan tujuan hidup
2. Meningkatkan daya spiritual
3. Menjadikan uban sebagai peringatan
4. Memperbanyak bersyukur
5. Menjaga makan dan tidur
6. Menjaga istiqamah dalam ibadah.

Jika ada yang mengatakan bahawa: Life began at forty, saya cenderung berpendapat kehidupan yang dimaksudkan ialah kehidupan terarah kepada mendekatkan diri kepada penciptaNya dengan sebenar-benarnya. Tetapi satu perkara yang kita harus sentiasa sedar bahawa kematian memanggil kita bila-bila masa tanpa tanda, tanpa alamat dan tanpa mengira usia. Jika kita beranggapan harus menunggu usia 40 tahun untuk baru memulakan kehidupan yang dimaksudkan di atas, maka rugi dan sia-sia lah hidup kita jika umur kita tidak panjang.

Maksud sabda Nabi Muhammad S.A.W ," Orang yang bijak adalah orang yang selalu mengingati mati".

Ramai manusia tertipu dengan keindahan dunia dan isinya yang bersifat sementara. Sejak Nabi Adam as. sehingga kini, kesemuanya telah kembali kepada Allah swt. tidak kira kaya atau miskin, berpangkat atau tidak. Mengingati mati bukan bermakna kita akan gagal di dunia tetapi dengan mengingati mati kita akan menjadi insan yang berjaya di dunia dan di akhirat. janganlah menunggu sehingga esok untuk membuat persediaan menghadapi kematian, kerana mati boleh datang pada bila-bila masa..

Subhanallah

Kamis, 03 Juli 2014

Renungan Tidak Terbangun utk Sholat Malam

Sufyan Ats Tsauri rah berkata, " Aku tidak bisa sholat malam lima bulan lamanya hanya lantaran  satu dosa yg kulakukan. "
Dikatakan kepadanya," Dosa apakah itu? "
Beliau menjawab, " Aku pernah melihat seorang lelaki menangis,  lalu aku membatin dalam hati, " Ini adalah karena riya'. "

Hasan Al Basri rah ditanya," Wahai Abu Sa'id aku tidur malam dalam kondisi sehat dan aku ingin sholat malam,  aku juga menyiapkan wudhuku sebelumnya,  tetapi mengapa aku tidak bisa bangun juga?  " Beliau menjawab, " Dosa dosamu menjeratnya. "

Subhanallah

Rabu, 02 Juli 2014

Doaku di Ramadhan Hari Kelima

Bismillahirohmannirrahiim

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الْقَانِتِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ أَوْلِيَائِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَأْفَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

ALLAHUMAJ 'ALNII FIIHI MINAL MUSTHAGHFIRIINA, WAJ'AL NII FIIHI MIN 'IBAADIKAS SHOOLIHIINAL QOONITIINA, WAJ'ALNII FIIHI MIN AULIYAAIKAL MUQORROBIINA, BIRO'FATIKA YAA ARHAMARR ROOHIMIIN.

Ya Allah.. Jadikanlah aku diantara orang-orang yang memohon keampunan, dan jadikanlah aku sebagai hambaMu yang soleh dan setia serta jadikanlah aku diantara auliya'Mu yang dekat disisi Mu, dengan kelembutanMu, wahai Zat Yang Maha Pengasih di antara semua pengasih.

Aamiin ya robbal alamiin

Renungan Diri Memilih Pemimpin

Sebuah Renungan ....


Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An-Nahl : 90)


Dari Abu Musa al-Asy'ari ra., ia berkata: bersama dua orang saudara sepupu, saya mendatangi Nabi Saw. kemudian salah satu diantara keduanya berkata: Wahai Rasulullah, berilah kami jabatan pada sebagian dari yang telah Allah kuasakan terhadapmu. Dan yang lain juga berkata begitu. Lalu beliau bersabda: Demi Allah, aku tidak akan mengangkat pejabat karena memintanya, atau berambisi dengan jabatan itu. (HR. Bukhari dan Muslim)


Al-Muhallab berkata sebagaimana dinukilkan dalam "Fathul Bari", "Ambisi untuk memperoleh jabatan kepemimpinan merupakan faktor yang mendorong manusia untuk saling membunuh. Hingga tertumpahlah darah, dirampasnya harta, dihalalkannya kemaluan-kemaluan wanita yang itu semuanya sebenarnya diharamkan oleh Allah, dan karenanya terjadi kerusakan yang besar di permukaan bumi." 


Betapa rakus dan semangatnya orang-orang yang menginginkan jabatan ini, sehingga Rasulullah  menggambarkan kerakusan terhadap jabatan melebihi dua ekor serigala yang kelaparan lalu dilepas di tengah segerombolan kambing. Beliau bersabda: "Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dilepas di tengah gerombolan kambing lebih merusak daripada merusaknya seseorang terhadap agamanya karena ambisinya untuk mendapatkan harta dan kedudukan yang tinggi." (HR. at-Tirmidzi).


untuk direnungkan & dipikirkan: ....janganlah berambisi meraih kedudukan tertentu, khususnya bila ia tidak pantas mendapat kedudukan tersebut................."Apabila amanah telah disia-siakan, maka nantikanlah tibanya hari kiamat. Ada yang bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan menyia-nyiakan amanat?' Beliau menjawab, 'Apabila perkara itu diserahkan kepada selain ahlinya, maka nantikanlah tibanya hari kiamat'."

Selain itu, jabatan tidak boleh diberikan kepada seseorang yang memintanya dan berambisi untuk mendapatkannya. Abu Musa berkata, "Aku dan dua orang laki-laki dari kaumku pernah masuk menemui Rasulullah. Maka salah seorang dari keduanya berkata, 'Angkatlah kami sebagai pemimpin, wahai Rasulullah'. Temannya pun meminta hal yang sama. Bersabdalah Rasulullah: "Kami tidak menyerahkan kepemimpinan ini kepada orang yang memintanya dan tidak pula kepada orang yang berambisi untuk mendapatkannya.".


"Kami tidak menyerahkan kepemimpinan ini kepada orang yang memintanya dan tidak pula kepada orang yang berambisi untuk mendapatkannya." 

Hikmah dari hal ini, kata para ulama, adalah orang yang memangku jabatan karena permintaannya, maka urusan tersebut akan diserahkan kepada dirinya sendiri dan tidak akan ditolong oleh Allah.


Dari Abdurrahman ibn Smurah ra. Ia berkata : Rasulullah bersabda :"Wahai Abdurrahman Ibn sammurah, janganlah kamu meminta jabatan. Jika kau diberi jabatan karena memintanya, jabatan itu diserahkan sepenuhnya. Dan Apabila kamu diberi dan tidak memintanya, kamu akan mendapat pertolongan Allah dalam melaksanakannya. Apabila kamu bersumpah terhadap satu perbuatan, kemudian kamu melihat ada perbuatan yang lebih baik, maka kerjakanlah perbuatan yang lebih baik itu." (HR Bukhari dan Muslim).


Subhanallah