Laman

Sabtu, 30 Agustus 2014

Mau Bergantung Pada Siapakah ?

من اعتمد على ماله قل ، ومن اعتمد على عقله ضل، ومن اعتمد على جاهه ذل ، ومن اعتمد على الله لا قل ولا ضل ولا ذل .. (علي بن أبي طالب)
Barangsiapa yg bergantung pada harta maka akan miskin, Barangsiapa yg bergantung pada akal maka akan tersesat, Barangsiapa yg bergantung pada pangkat/jabatan maka akan terhinakan, dan Barangsiapa yg bergantung pada Allah maka tidak akan miskin, hina dan tersesat (Sayyidina Ali Bin Abi Tholib RA)...#Subhanallah

Kamis, 21 Agustus 2014

Sahabat Ali bin Abi Thalib Menangis

لم أتمنـى البكــاء يوماََ ، ولكن همّ الزمان أبكــاني. تمنيت العيــش كما تريد نفسي ، ولـكن عـاشت نـفـسـي كما يريد زماني . (علي بن أبي طالب)
Saya tidak ingin menangis hari ini, tetapi keinginan ke dunia menyebabkanku menangis, Saya ingin hidup ini seperti keinginanku, tetapi aku harus hidup sesuai keinginan waktuku/duniaku (Sayidina Ali Bin Abi Tholib RA)...#Subhanallah

Sabtu, 16 Agustus 2014

 
Dear Friend,
 
My name is Mr.Jida James, I am the manager foreign remittance department of Bank in Burkina Faso West Africa. I have a business proposal in the tune of ($10.5 Million United States Dollar only) after the successful transfer;We shall share the fund in ratio of 50% for you and 50% for me.
 
Please if you are interested,So we can commence all arrangements,And I will Give you more information on how we would handle This project. Please treat this business with utmost Confidentiality and send me the Following information's below to enable us commence immediately:
 
(1) Full names ................
 
(2) Private phone number ....................
 
(3) Current residential address ............
 
4) Occupation ....................
 
(5) Age and Sex ..................
 
(6) country ................................
 
(7) your passport ......................
 
PLEASE REPLY TO THIS EMAIL: jidajames@voila.fr
Best Regards,
 
Mr.Jida James

Rabu, 13 Agustus 2014

Fakir Itu ...

ليس الفقير من ملك القليل .. إنما الفقير من طلب الكثير
Bukanlah Orang Fakir itu ialah Orang yang Punya Sedikit, Tetapi Fakir sebenarnya ialah Orang yang menuntut/mencari yang Banyak...#Subhanallah

Kamis, 07 Agustus 2014

Bersyukur, Rahasia Berkelimpahan

Syukur merupakan salah satu rahasia untuk melipatgandakan kekayaan. Bagaimana syukur bisa melipatgandakan kekayaan? Secara sederhana saya bisa menggambarkan sebagai berikut.

Saya berani mengaitkan sikap bersyukur dengan kecerdasan seseorang untuk menghadapi kemalangan hidup, yang oleh orang barat disebut sebagai Adversity Quotient (AQ). Merujuk pendapat Paul G. Stoltz, Ph.D., Adversity Quotient atau kecerdasan untuk bertahan terhadap berbagai masalah, bukan sekedar kemampuan seseorang untuk bertahan secara pasif dari serangan penderitaan, karena kemampuan seperti ini sudah dimiliki oleh banyak orang. AQ adalah kemampuan mengolah penderitaan menjadi kreasi, prestasi atau peluang bermanfaat. Paul mencontohkan Erik Weihenmayer, sang juara pendaki gunung asal Amerika Utara, yang ternyata tunanetra sejak usia 15 tahun. Meski awalnya banyak orang yang meragukan keputusannya untuk memasuki sekolah olahragawan tetapi ia yakin bahwa kebutaannya tidak akan menjadi penghalang untuk menikmati hidup. "Blindness won't keep me from having fun". Bahkan ketika menerima piala pada kejuaraan menaklukkan gunung setinggi 3000 kaki tahun 1955 dan 1996, ia dengan mantap mengatakan bahwa kebutaan mata hanyalah kerikil kecil dan ia hanya membutuhkan cara lain yang berbeda dengan orang normal."Blindness is just a nuisance and you just have to find a different way of doing it". Tetapi sebaliknya, seseorang yang tidak pandai bersyukur dan selalu mengeluh dengan apa yang diberikan oleh Allah SWT, maka dalam hidupnya tidak akan pernah bahagia dan kemungkinan besar dia akan mengalami kesulitan-kesulitan hidup yang lebih besar, termasuk bertambahnya kesulitan-kesulitan keuangan.

Lalu bagaimana kita mensyukuri nikmat Tuhan? Sebenarnya, dalam shalat itu sudah merupakan bentuk perwujudan rasa syukur. Tapi sayangnya hal ini tidak disadari sebagian orang. Selain shalat, rasa syukur juga bisa kita wujudkan sehari-hari dengan perbuatan yang baik dan berbagi dengan sesamanya atas kenikmatan. Misalnya berbagi ilmu, sedekah dan lainnya.

Apakah ungkapan rasa syukur seperti itu sudah cukup? Menurut saya masih perlu ditambahkan cara berikut ini bila kita ingin mendapatkan hasil optimal dari sikap syukur. Setelah mempelajari 'rahasia' syukur untuk meningkatkan kenikmatan termasuk finansial, ternyata ungkapan syukur itu sebaiknya diucapkan setiap hari, saat mau tidur maupun sesaat setelah bangun tidur pagi hari. Baik saat mulai tidur maupun sesaat bangun tidur di pagi hari, kita mengucapkan syukur atas segala nikmat yang terjadi selama pagi sampai menjelang tidur. Kejadian sekecil apapun kita syukuri, dan kita sebutkan satu persatu, misalnya:
• Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, hari ini saya bisa makan dengan baik dengan makanan sayur asem….
• Alhamdulillah ya Allah, hari ini saya bisa ketemu dengan Si A sehingga terbuka peluang bisnis
• Alhamdulillah, pelanggan saya bertambah satu hari ini
• Alhamdulillah, saya pulang selamat dari bekerja
• Alhamdulillah ya Allah, hari ini anak saya berlaku baik kepada saya dan belajarnya rajin
• Alhamdulillah ya Allah, siang tadi saya tidak marah ketika orang memojokkan saya dihadapan orang banyak
• Alhamdulillah, meski hari ini omset bisnis saya turun sekian juta, tapi masih lebih baik dari kemarin
• Alhamdulillah, meski kondisi badan saya hari ini agak sakit, tapi saya masih bisa menyelesaikan pekerjaan hari ini
• Dan seterusnya, sebutkan sebanyak-banyaknya… sampai kita tertidur pulas…

Insya Allah, dengan cara seperti ini kita akan mendapatkan kenikmatan yang berkelimpahan dari Allah SWT dan Allah berikan kemudahan bagi kita semua dg mengalirkan rezeki yang tiada henti. Aamiin.. Wallahua'lam bishawaab.

Selasa, 05 Agustus 2014

Mengingat Kembali Hal Dahsyat

Sahabat...... Ada 3 hal yang dapat membuka pintu rezeki :

1. Bertawakal dan hanya berharap kepada Allah  Dengan tawakal, maka seseorang akan dikaruniai rasa kaya oleh Allah SWT. Meski mungkin tidak berlebih, tapi ada perasaan kaya dalam hati. Firman-Nya:  "Barang siapa bertawakal kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT mencukupkan (kebutuhannya)." (At-Thalaq: 3)

2. Memperbanyak Istighfar  Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah SWT, yang menjadi sebab Allah SWT berbelas kasih pada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba.  Sabda Nabi saw: "Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah SWT akan menghapus segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka." (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan al -Hakim dari Abdullah bin Abbas ra)

3. Menjalin silaturrahim  Nabi s.a.w. bersabda: "Barang siapa ingin dilapangkan rizkinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi atau menyambung silaturahmi." (Riwayat Bukhari)  

Dan masih banyak lagi ...
Subhanallah

Senin, 04 Agustus 2014

Syukur+Sabar +Istighfar = Kebahagiaan

النِعمة تحَتاج الىّ شُكر ** وَالبَلاء يحْتاج الىَ صبر ** وَالذنَب يَحتاجُ الىَ اسْتِغفارَ ** فمْن شكرَ و صَبر وَ اسْتغفَر نَال السّعادَة
Nikmat Membutuhkan Syukur - Ujian Membutuhkan Sabar - Dosa Membutuhkan Istigfar - Barangsiapa yang Bersyukur, Bersabar dan Beristigfar Maka akan Memperoleh Kebahagiaan...#Subhanallah

Dosa Besar

Rasullullah SAW bersabda: "alaa unabbiukum bi akbaril kabaa'ir?" ( Inginkah engkau aku beritahu tentang paling besarnya dosa-dosa besar? ) Nabi Muhammad mengucapkan 3 kali. "Qooluu.."
Para sahabat Nabi menjawab: "Balaa yaa Rasuulallaah" ( Iya Ya Rasulallah, kami ingin tahu )." Qoola…" Nabi Muhammad menjawab: "al-isyroku billaah" (menyekutukan Allah). "Wa 'uquuqul waalidaini" (Dan durhaka kepada kedua orang tua). Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua ini digolongkan sebagai dosa yang amat besar.
Yang pertama menyekutukan Allah tidak akan diampuni dan yang kedua berdurhaka kepada orang tua ini mendekati dosanya orang melakukan syirik kepada Allah SWT.

Maka dari itu, ayo kita koreksi diri kita, orang tua kita yang sudah baik kepada kita kenapa kita masih sering membentak? Tingkah laku kita? Perilaku kita? dan Allah SWT melarang: "walaa taqul lahumaa uffin" (Jangan sampai engkau mengucapkan kalimat yang menunjukkan engkau jenuh tidak suka dengan orang tua).
Kita semua harus koreksi diri, perilaku kita, kurang perhatian kita kepada orang tua, kecuekan kita kepada orang tua. Mentang-mentang orang tua baik kepada kita, akan tapi justru itu menjadikan sebab kita mengentengkan urusan kita dengan orang tua.

Ketahuilah !!! Seandainya pun orang tua ridho kepada kita jika kita durhaka, Allah tidak akan ridho. Seandainya orang tua mengucurkan air mata darah untuk mendo'akan sang anak, tapi anak itu durhaka, Do'a nya tidak akan sampai kepada anak. Mari kita koreksi, takutlah durhaka kepada orang tua. Ini adalah pesan kami untuk kami sendiri dan juga untuk sahabat semuanya.

Wallahu a'lam bis Showab

Subhanallah

Sabtu, 02 Agustus 2014

Dahsyatnya Shalat Dhuha

Shalat Dhuha mempunyai kedudukan mulia. Disunnahkan untuk kita kerjakan sejak terbitnya matahari sampai menjelang datangnya shalat dzuhur.

Seperti diungkap oleh Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam bukunya Khasais al-Ummah al-Muhamadiyah tentang keutamaannya, penulis membeberkan keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh Allah bagi hamba yang menunaikannya lengkap dengan sumber haditsnya.

Pertama, orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. "Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan." (HR. Turmudzi)

Kedua, barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Alah. "Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat." (HR. Hakim).

Ketiga, orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. "Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya." (HR. At-Thabrani).

Keempat, orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. "Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, 'Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata'ala." (HR. At-Thabrani).

Kelima, Allah menyukupkan rezekinya. "Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu." (HR. Abu Darda`).

Keenam, orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. "Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma'ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha." (HR Muslim).

Selain keutamaan yang sudah disebutkan di atas, masih ada keutamaan lainnya yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Yaitu dengan mengerjakan shalat Dhuha ada pahala besar berupa pahala seperti orang yang haji dan umrah yang diterima oleh Allah. Barangkali kemuliaan ini masih belum diketahui oleh banyak orang.

Bunyi haditsnya, "Barangsiapa shalat subuh dengan berjamaah, kemudian duduk berdizkir kepada Allah sampai matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, dia mendapat pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (HR. Turmudzi).

Subhanallah