Laman

Selasa, 29 Maret 2016

Senyum yuk !

الابتسامة أمرها عجيب إن أهديتها لحبيب شعر بالفرح وإن أهديتها لعدو شعر بالندم وإن أهديتها لمن لاتعرف أصبحت صدقة وإن صنعتها لنفسك ازددت قوة
Tersenyum itu sesuatu yg mengherankan, ketika kamu berikan kpd kekasih maka dia akan senang, kepada musuh maka dia akan merasa menyesal, kepada orang yg tdk dikenal maka akan jadi teman dan ketika pada diri sendiri maka akan bertambah kekuatan...#Subhanallah

semangad pagee

Senin, 28 Maret 2016

Teruslah berdoa

بعض الدعوات الجميلة لا تُستجاب في لحظتها، ولكن الله لا ينساها فيعطيك إيّاها في الوقت الأجمل والأنسب ﴿ ومَا كَانَ رَبُكَ نَسِيًّا ﴾
Sebagian Doa yg indah tidak dikabulkan seketika, tetapi Allah tidak akan lupa, maka akan di berikan pada waktu yg sangat indah dan tepat (dan tidaklah tuhanmu lupa)...#Subhanallah

Minggu, 27 Maret 2016

Pintu Kebahagiaan

من أعظم أبواب السعادة والتوفيق دعاء الوالدين فاغتنمه ببرهما ليكون لك دعاؤهما حصنًا حصينًا من كل مكروه بإذن الله ، ويهطل عليك التوفيق
Diantara pintu-pintu kebahagiaan yg paling besar dan pertolongan adalah Doa Kedua orang tua, maka berbaktilah supaya mendapatkan doa keduanya sebagai perisai dari semua yg tdk disukainya dan segera mendapatkan pertolongan Allah Ta'ala...#Subhanallah

Sabtu, 26 Maret 2016

Nasihat Umar Bin Khatab

Sayyidina Umar Bin Khatab, " Apabila engkau melihat orang yang berilmu mencintai dunia, maka curigailah ia mengenai agamanya, krn orang yg mencintai sesuatu ia akan menyibukkan diri dengan apa yg dicintainya itu. "

subhanallah

Jumat, 25 Maret 2016

Kalau TIDAK Pinjam Bank Bagaimana Kami Bisa Makan ? Banyak Orang Bisa Sukses Karena Mereka Utang Bank

Banyak yang merasa tersinggung dan tidak setuju ketika saya membeberkan haramnya riba. Dari hati yang terdalam, saya mohon maaf yang setulus-tulusnya, karena tidak ada maksud untuk menyakiti hati saudara-saudaraku yang mungkin saat ini:
- Masih punya utang Bank / semacamnya
- Masih bekerja di Bank/semacamnya
- Keluarga, saudara / temannya ada yang bekerja di Bank/semacamnya, dan lain sebagainya.

Sebuah kebenaran, sekalipun pahit, tetap harus disampaikan.

Ketika muncul pertanyaan dari orang-orang:"Kalau tidak dari bank, dari mana kami bisa makan? Dari mana kami bisa memenuhi kebutuhan hidup? Dari mana kami bisa memiliki usaha? Sedangkan kenyataanya, banyak orang yang sukses berkat menggunakan pinjaman dari bank."

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini saya tidak akan menggunakan pendekatan dalil-dalil, baik Hadits maupun Al Qur'an. Saya akan jawab menggunakan pengalaman yang sudah saya alami sendiri.

Saya akan jawab satu persatu pertanyaan yang disampaikan pada saya:
1. Dari mana kita memenuhi kebutuhan sehari-hari kalau tidak ada pemasukan? Tentu kita akhirnya butuh utang?
Jawab:
- Utang pada dasarnya diperbolehkan, selama didalam utang piutang itu tidak mengandung riba.
- Jika tidak ada pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari, tentu jawabnya mudah: Buatlah jadi ada pemasukan. Baik dengan bekerja yang mengandalkan pikiran, maupun tenaga, atau pun bisa dengan berwirausaha.

2. Kebutuhan hidup saya banyak, sementara dari bekerja hasilnya tidak cukup untuk kebutuhan. Kalau tidak pinjam bank, dari mana saya dapat modal usaha?
Jawab:
- Kalau sudah jelas penghasilan dari bekerja rutin tidak cukup, maka perlu menambah pemasukan, baik dengan bekerja diluar kegiatan rutin, maupun berwirausaha.
- Kalau sudah jelas pekerjaan rutin kita menyita banyak waktu, sementara hasilnya tidak seberapa, dan menyebabkan kita tidak bisa bekerja sampingan, maka lebih baik cari pekerjaan lainnya atau fokus wirausaha.
- Siapa bilang, modal wirausaha itu harus uang, sehingga kita harus pinjam bank untuk bisa berwirausaha. Modal menjadi seorang wirausaha itu: Pengetahuan, keterampilan, keahlian, jaringan pertemanan, kreatifitas, pekerja keras, tidak mudah putus asa, memiliki komitmen, bertanggung jawab, jujur, memiliki integritas, suka belajar, ulet, berjiwa sosial tinggi, dll.
- Contoh:
* Jika anda seorang guru: anda bisa membuka les / private, anda bisa membuat buku panduan belajar yang praktis sehingga layak dipasarkan. Didaerah saya ada seorang yang setiap hari membuat dan menjual sendiri buku mewarnai, dia buat hanya dari print saja. Dia tinggal contek teknik membuat buku mewarnainya seperti di pasaran. Kemudian dia buat gambarnya sendiri, difotocopy, dan dijual dengan harga Rp. 3.500/buku. Sementara buku mewarnai sejenis dipasaran harganya antara Rp. 7 ribu - Rp. 12 ribu perbuku.
* Anda bisa sedikit keahlian komputer: Anda bisa bikin kursus private komputer, anda bisa buka jasa reparasi komputer, dll
* Anda ibu rumah tangga: anda bisa bikin aneka kerajinan tangan, anda bisa bikin aneka makanan kering. dll.

3. Tapi saya ga punya uang untuk memulai usaha?
Jawab:
- Sudah saya sampaikan sebelumnya, bukan uang yang anda perlukan untuk berwirausaha, tapi mentalitas dan pola pikir anda harus beres dulu.
- Berpikirlah lebih kreatif, karena kekuranga bukan penghalang, tetapi kekurangan adalah tantangan. Hanya wirausahawan yang kuat yang bisa menghadapi tantangan.

Ingatlah, pelaut ulung bukanlah pelaut yang dilahirkan di laut yang tenang, tetapi pelaut yang lahir dari laut yang penuh badai dan gelombang besar.

4. Banyak pengusaha yang bisa besar karena terbantu dengan utang bank. Apa penjelasan anda?
Jawab:
- Ada yang sukses atau bangkrut karena utang bank bukan menjadi ukuran sebuah hukum itu halal atau haram. Contoh sederhana, menjadi koruptor juga bisa sukses dan kaya raya secara finansial, tetapi tindakan korupsi tetap tidak bisa dibenarkan sekalipun terbukti membuat seseorang sukses dan kaya raya.
- Jika parametar kebenaran adalah kesuksesan, apa anda lupa bahwa ada jutaan orang yang hidupnya menderita karena riba?
- Kenapa ada orang sukses padahal dia hasil dari riba? Bisa jadi karena Alloh sudah tidak mempedulikan orang tersebut, sehingga orang itu dibiarkan dalam kesesatan yang sesesat2nya.

5. Utang bank menyemangati saya didalam bekerja karena saya harus bekerja lebih keras untuk menutup angsuran.
Jawab:
- Semangat dengan keterpaksaan itu 2 hal yang berbeda.
- Menyemangati didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya: memberi semangat; memberi motivasi; menggiatkan; menggembirakan; membangkitkan kebenaran (kemauan):
- Keterpaksaan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: berbuat di luar kemauan sendiri karena terdesak oleh keadaan; mau tidak mau harus; tidak boleh tidak.

Nah, anda semangat apa terpaksa? Silakan nilai sendiri.

6. Selain utang dari bank, saya tidak tahu lagi, darimana saya bisa dapat uang?
Jawab:
- Selama anda masih berpikir, bahwa uang adalah kunci penyelesaian dari masalah anda, maka anda selamanya akan terjebak kepada utang dan riba.
- Jika anda ingin lepas dari utang riba, maka harus memiliki komitmen bahwa selamanya tidak akan berhutang lagi, sesulit apapun kondisinya.
- Anda hanya akan menemukan solusi jika anda berkomitmen penuh untuk meninggalkan riba selamanya.

7. Saya ingin usaha tanpa modal uang, tapi saya tidak punya kreatifitas.
Jawab:
- Kalau begitu bangkitkan kreatifitas yang ada didalam diri anda
- Buka pikiran seluas-luasnya untuk menerima hal-hal baru yang bermanfaat
- Berinteraksilah dengan orang-orang yang kreatif, yang memiliki pola pikir positif.
- Jika anda tidak bisa, belajarlah. Jika anda tidak tahu, cari tahu.
Alloh sudah membekali anda dengan akal pikiran juga tenaga, maksimalkan semua yang anda miliki.

8. Tidak mudah untuk bisa lepas dari riba.
Jawab:
Mudah atau susah, tergantung bagaimana anda menyikapinya. Jika menurut anda susah, maka pasti susah. Tapi jika menurut anda mudah, maka pasti akan mudah pula.

9. Kondisi saya mendesak, sehingga saya tidak ada pilihan lain untuk tidak berhutang dengan bank.
Jawab:
- Mendesak itu hanya sekali-kali, kalau setiap hari sudah bukan mendesak namanya,
- Tanyakan pada diri anda, apakah kehidupan semacam ini yang anda inginkan? Setiap hari merasa was-was dan dikejar-kejar beban angsuran?

10. Hidup saya masih sulit, nanti kalau saya sudah kaya, saya akan berhenti dari riba.
Jawab:
- Tahu kenapa anda selalu didalam kesulitan? Karena anda memakan riba.
- Jika anda tinggalkan riba, maka bermacam kemudahan akan menghampiri anda.
- Jadi yang menghalangi anda sukses adalah riba, tetapi anda sendiri beranggapan riba bisa mengantarkan anda sukses

11. Kalau saya tidak boleh utang bank, terus anda mau ngasih saya utang?
Jawab:
- Kenapa anda masih berpikir bahwa apa yang Alloh berikan untuk bekal anda hidup masih kurang? Akal pikiran, kesehatan, tenaga, waktu, begitu banyak yang Alloh berikan.
- Jika pemberian dari Alloh saja masih anda anggap kurang, maka bagaimana mungkin saya bisa memberikan sesuatu yang bisa memuaskan anda?

12. Terus solusinya apa?
Jawab:
- Taubat riba
- Berpikirlah lebih kreatif lagi, insya Alloh masih banyak sekali pekerjaan dan usaha yang bisa dijalankan dengan tanpa modal uang, apalagi utang riba.

13. Anda mudah saja bicara, untuk menjalaninya sangatlah sulit.
Jawab:
- Memang saya hanya bisa berbicara pada anda, saya tidak memiliki hak untuk memaksa anda
- Hanya orang yang diberikan hidayah hatinya oleh Alloh yang akan menerima kebenaranNYA, mau mentaatiNYA tanpa kebanyakan beralasan dan menyanggah. Dan tidak semua orang akan mendapatkan hidayah tersebut.
- Saya bicara karena saya sudah menjalaninya, saya sudah buktikan memiliki beberapa bisnis dengan semuanya tanpa modal.
Memang Sulit, tapi BISA
Memang Berat, tapi MAMPU

Jika anda ingin terbuka wawasannya, silakan anda lihat postingan-postingan saya sebelum ini, ada puluhan, bahkan mungkin ratusan postingan yang akan membuka pikiran anda lebih luas lagi.

Nah, pilihan selalu ada ditangan anda, tindakan apa yang akan anda lakukan. Langkah apa yang akan anda pilih, semua terserah anda.

Salam hangat, semoga bermanfaat.

Kamis, 24 Maret 2016

Panggilan Allah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwasanya RAsulullah SAW bersabda :

إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى
Jika adzan dikumandangkan maka setan lari berpaling sambil kentut dengan keras sehingga adzan tidak terdengar. Dan jika seruan adzan selesai, dia balik lagi.  Jika iqamah dikumandangkan, dia berpaling lagi sampai selesai dikumandangkan, Setelah itu ia balik lagi sehingga ia muncul diantara seseorang dengan dirinya. Dia berkata kepadanya, ' ingatlah hal ini dan itu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya sehingga mengakibatkan seorang yang shalat tidak mengetahui berapa rakaat yang telah ia kerjakan. ([HR Bukhari – Muslim]

Adzan bukanlah sekedar tanda masuknya waktu shalat tetapi ia adalah panggilan Allah sang Maha Besar. Rasul bersabda: "Jika engkau mendengar suara adzan, maka penuhilah panggilan Allah itu" [HR Thabrani]. Jika demikian halnya maka mari kita bayangkan seandainya seseorang dipanggil oleh raja atau presiden untuk menerima penghargaan? Apakah perasaannya akan biasa-biasa saja, kemudian datang dengan pakaian seadanya serta tidak berusaha untuk datang tepat waktu? Pasti tidak! Lantas bagaimanakah keadaan seseorang jika ia dipanggil Allah yang maha Agung pencipta para raja agung untuk diberi penghargaan dan hadiah yang sangat agung? Bukankah panggilannya berbunyi "Hayya Alal Falah" (marilah menuju keberuntungan) .
Adzan adalah panggilan yang luar biasa, betapa tidak, mendengarkan dan menjawabnya  saja berhadiah surga. Perhatikan sabda Nabi saw: "Apabila muadzin mengucapkan Allahu Akbar, Allahu Akbar maka salah seorang dari kalian menjawab Allahu Akbar, Allahu Akbar dst...sampai tatkala muadzin mengucapkan, Laa ilaahaa illallah dia menjawab, Laa ilaaha illallahu (min qalbih) dengan setulus hatinya, maka ia akan masuk surga."[HR. Muslim]

Kemuliaan adzan juga tak luput dari seorang muadzin. Rasul saw bersabda:
الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ مَدَى صَوْتِهِ وَيَشْهَدُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ
Seorang Muadzin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan segala yang basah dan yang kering bersaksi untuknya" [HR. Ahmad] dan dalam riwayat yang lain disebutkan : pahalanya seperti pahala orang yang sholat bersamanya" [HR. Thabrani]

Terdapat kisah mengagumkan dalam buku Kesaksian Seorang Dokter yang ditulis oleh dr. Khalid bin Abdil Aziz Al-Jubair. Suatu ketika Dokter Jasim al-Haditsy menggunakan stetoskop yang diletakkan di atas dada seorang pasien untuk memastikan apakah ia masih hidup ataukah ia sudah meninggal dunia . Betapa terkejutnya ia karena apa yang ia dengar bukannya suara detak jantung melainkan suara Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah. Dokter berkata, "Saya rasa suara itu adalah adzan subuh. Kemudian saya bertanya kepada salah seorang perawat, 'Jam berapa sekarang?' Ia menjawab, "Jam satu malam." Saya tahu bahwa saat ini belum tiba saatnya adzan subuh, kemudian saya kembali meletakkan stetoskop di atas dadanya dan saya kembali mendengarkan adzan tersebut selengkapnya. Maka saya bertanya kepada keluarga pasien tersebut tentang keadaannya semasa hidup, mereka menjelaskan, "Ia bekerja sebagai muadzin pada sebuah masjid, biasanya ia datang ke masjid seperempat jam sebelum tiba waktunya atau kadang lebih awal lagi, ia selalu menghatamkan Al-Qur`an dalam tiga hari dan sangat menjaga lisannya dari kesalahan." Wallahu A'lam. Semoga kita termasuk hamba-hambaNya yang mendapatkan kemuliaan dariNya.

Ibadah Terindah

من اجمل العبادات الدعاء .. بظهر الغيب فهو دعاء الملائكة دُعاء مُستجاب ان شاء الله.
Diantara Ibadah yg indah adalah Berdoa..Doa dengan rahasia itu adalah Doa Malaikat dan Doa Mustajabah...#Subhanallah

Pengorbanan dan Kesabaran

إنكُم لا تَنالُون مَا تُحبون إلا بترْكِ ما تَشْتهون ، ولا تُدركُون ما تُؤملون إلا بالصبر على ما تَكرهُون .  (الحَسن رضي الله عنه)
Sesungguhnya kalian tidak akan memperoleh sesuatu yg di sukainya kecuali dengan meninggalkan sesuatu yg diinginkannya, dan kalian tidak akan mendapatkan yg di cita-citakan kecuali dengan sabar atas segala yg tdk disukainya (Sayyiduna Hasan RA)...#Subhanallah

Rabu, 23 Maret 2016

Marketing Langitan

MARKETING LANGIT

Saya beberapa kali bertemu dan belajar dengan para pengusaha-pengusaha yang omsetnya sudah milyaran per bulan bahkan perhari dan perusahaanya selalu mengalami kebanjiran order.

Ketika saya belajar dengan mereka, saya sangat terkejut sekali ketika sudah membahas soal Markeing Langit...

Ternyata para pengusaha tersebut yang omsetnya bisa milyaran per bulan, mereka bisa mendapatkan omset segitu karna mereka mempraktekan ilmu marketing langit terlebih dahulu sebelum mempraktekan ilmu marketing bumi

Apakah Anda sudah tau Marketing Langit itu apa?

Marketing Langit itu adalah usaha-usaha yang kita lakukan selain dengan ilmu-ilmu dunia (Ilmu Marketing, Ilmu Closing, Dll )

Lalu Contoh dari Marketing Langit itu apa saja?

1. Ketaatan para istri kepada suaminya
2. Melaksanakan Ibadah Solat wajib tepat waktu
3. Melaksanakan ibadah solat sunnah (Dhuha & Tahajud)
4. Sedekah Setiap Hari
5. Berbakti kepada orang tua
dan
6. Bersilaturahim

Nah...., kebanyakan dari anda mungkin ada yang lebih memikirkan urusan marketing dunia daripada marketing langit saat ini.

Sekarang coba anda renungkan "Sebenernya anda berbisnis saat ini hanya untuk mengejar urusan dunia saja atau anda berbisnis untuk mengejar urusan akhirat ?"

Jika anda dalam berbisnis hanya mengejar urusan dunia pantaslah anda mengalami hal-hal seperti ini :
1. Closing sedikit anda marah-marah
2. Ketika anda berbisnis yang penting untung banyak, masalah produk bermanfaat atau tidak saya tidak mau tau
3. Marah-marah di sosial media ketika di phpin customer
4. Maksa-maksa customer untuk cepat-cepat transfer dan beli produk yang kita jual
5. Jengkel pada upline yang ga bisa bimbing
6. Jengkel pada member jika mereka ga aktif
7. Anda terobsesi pengen cepat kaya dalam waktu singkat sehingga dalam berbisnis anda tidak ingin tau ini bisnis halal atau haram

Jika anda dalam berbisnis seperti itu naudzubilah, Sesungguhnya urusan dunia itu hanyalah tipuan belaka, dan sesungguhnya kehidupan akhirat itulah yang akan kekal.

Percayalah jika anda berbisnis hanya terobsesi dalam urusan uang/dunia saja saja maka :
1. sebanyak apapun anda mempunyai harta maka anda tidak akan pernah merasa cukup.
2. Walaupun Anda mempunyai harta ratusan juta maka hatimu akan mengalami kegelisahan yang terus menerus seolah-olah hidup ini tidak ada artinya
3. Anda akan semakin jauh dari pertolongan Allah Ta'ala
4. Anda akan semakin jauh dari apa yang yang diperintah Allah Ta'ala dan Rasulnya.

Apalagi jika anda dalam berbisnis sudah mengabaikan urusan halal dan haram.

Janganlah kamu berpikir bahwa "Cari uang yang haram aja susah apalagi yang halal"

Sungguh cara berpikir orang demikian adalah cara berpikir orang-orang bodoh.

Rejeki Allah Itu Luas dan Rejeki yang halal pun masih banyak di dunia ini tapi kenapa anda masih mencari nafkah /harta dari jalur yang haram.

Apakah Anda tidak kasihan dengan anak dan pasangan anda, mereka di kasih makan dari jalur yang haram.
Jika anak anda di beri makan dari jalur yang haram, maka mau jadi apa nantinya anak anda ?

Jika anda dalam mencari rejeki dari jalur yang haram maka anda akan mengalami hal-hal seperti ini :
1. Keluarga berantakan
2. Anak kurang ajar dan tidak mau nurut sama orang tuanya
3. Suasana rumah terasa seperti neraka dan merasa sudah tidak ada lagi ketenangan di rumah
4. Anda mencari kesenangan kesenangan dunia agar hati anda tenang tetapi justru yang di dapat malah hati anda akan semakin gelisah

Jika anda berbisnis sudah mengalami hal hal seperti ini maka "Segeralah bertaubat" dan luruskan niat anda dalam berbisnis.

Bukankah anda sudah sering mendengar perkataan seperti ini "BISNIS ITU BUKAN MASALAH UNTUNG RUGI TETAPI MASALAH SURGA DAN NERAKA"

Memanglah demikian, Berbisnis itu bisa mengakibatkan seseorang masuk surga dan bisa mengakibatkan seseorang masuk neraka.

Bisnis itu bisa mengakibatkan seseorang yang tadinya susah menjadi sangat kaya raya

Bisnis itu bisa mengakibatkan seseorang yang tadinya kaya raya menjadi miskin sekali

Bisnis itu bisa mengakibatkan seseorang yang tadinya rajin beribadah menjadi lalai dalam beribadah
ada juga

Bisnis itu bisa mengakibatkan seseorang yang tadinya lalai dalam beribadah setelah berbisnis justru malah semakin dekat dan rajin dalam beribadah.

Kembali Lagi ke teknik marketing langit.
Sebelum anda belajar marketing dunia sebaiknya anda perbaiki dulu marketing langitnya, agar apa ?

Agar percepatan bisnis anda meningkatkan jauh lebih cepat.

Mulai sekarang coba :

1. Perbaiki Hubungan antara anda dan suami anda. Rejeki suami itu tergantung pada istrinya. Jika istrinya semakin soleha maka rejeki suami dan keluarganya akan di permudah :)

Berikut 9 Ciri-Ciri Wanita Yang Akan Membawa Rezeki Buat Suaminya :
# 1. Wanita yang taat pada Allah dan rasulNya.
# 2. Wanita yang taat pada suaminya.
# 3. Wanita yang melayani suaminya dengan baik.
# 4. Wanita yang berhias hanya untuk suaminya.
# 5. Jika ditinggal menjaga kehormatan dan harta suami
# 6. Wanita yang senantiasa meminta ridha suami atasnya
# 7. Wanita yang menerima pemberian suami dengan ikhlas
# 8. Wanita yang bisa menjadi partner meraih ridha Allah.
# 9. Wanita yang tak pernah putus doa untuk suaminya.

2. Solat wajib dijalankan tepat waktu
Untuk perempuan lebih baik solat di rumah, jika ingin di masjid boleh asalkan dapat ijin dari suaminya
Untuk Laki-laki di wajibkan untuk di masjid secara berjamaah

3. Melaksanakan ibadah solat sunnah (Dhuha Dan Tahajud)
Kerjakan solat sunnah dhuha 6 rakaat dan solat tahajud 11 rakaat (termasuk witir 3 rakaat), jika rejeki anda ingin di lancarkan.
Jika anda ingin kaya dalam 40 hari lakukan solat sunnah ini dalam waktu 40 hari tanpa putus 1 hari pun. (Ilmu dari Mas Ippho)

4. Sedekah Setiap Hari
Sedekah itu lebih baik sedikit tapi tiap hari daripada banyak tapi cuman sekali.
Jauh lebih baik jika sedekahnya banyak dan tiap hari :) heee

Alhamdulilah saya pernah praktek ilmu sedekah ini hasilnya luar biasa.
Dulu saya praktek sedekah 20% dari penghasilan setiap hari saya :) kehidupan saya jauh lebih baik.

Tapi jika anda masih pemula saya sarankan rutinkans sedekah 1000 setiap hari, dan jangan sampai putus dalam waktu 40 hari :)

5. Berbakti kepada orang tua
Jika anda sampai detik ini masih punya kedua orang tua muliakan mereka. Terutama ibu.
Ibumu itu keramat. Semakin kamu memuliakan ibumu, hidup anda akan jauh lebih baik daripada sekarang :)
Minta doa ke mereka agar urusan kehidupan anda selalu di permudah.

6. Silaturahim
Mulai sekarang anda seringkan silaturahim ke orang-orang entah itu di dunia online atau offline tujuannya adalah menjalin rasa kekeluargaan.
Jangan sampai anda silaturahim cuman pas ada butuhnya doang.

Ingat,

"SEBELUM ANDA MENJALANKAN STRATEGI MARKETING BUMI, ANDA JALANKAN DULU STRATEGI MARKETING LANGIT"

Karna sebaik apapun rencana anda tidak akan bakal terwujud jika Allah Ta'ala tidak meridhoi.

"DALAM HAL APAPUN BIASAKAN MENGGUNAKAN PRINSIP : ALLAH DULU, ALLAH LAGI, DAN ALLAH TERUS"

Karna semua yang ada di dunia ini sudah di atur sama Allah Ta'ala. Anda minta mobil mintanya ke Allah, Anda pengen umroh di bulan maret mintanya ke Allah, Anda pengen banjir order mintanya ke Allah Juga :)

"BERSUYUKURLAH APA YANG SUDAH ANDA MILIKI"

Sebelum anda menerima rejeki yang lebih banyak lagi lebih baik anda bersyukur terlebih dahulu. Perbesar wadahnya, Dan Pantaskan diri terlebih dahulu jika anda ingin minta rejeki yang lebih banyak.

Jangan sampai anda Lalai dari urusan akhirat karna urusan-urusan dunia.
Sungguh URUSAN DUNIA ITU MENIPU.

Ada banyak ayat yang bercerita bahwa urusan akhirat jauh lebih baik daripada urusan dunia :

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (QS Al-An'aam ayat 32)

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui" (QS Al Ankabut 64)  

Subhanallah

Ikhlaskan Amal krn Allah

Sejenak Pagi:

Jika kita merasakan kekeringan ruhiyah, kegersangan ukhuwah, kekerasan hati, hasad, perselisihan, friksi, dan perbedaan pendapat yang mengarah ke permusuhan, berarti ada masalah besar dalam tubuh mereka. Dan itu tidak boleh dibiarkan. Butuh solusi tepat dan segera.

Jika merujuk kepada Al-Qur'an dan Sunnah, kita akan menemukan pangkal masalahnya, yaitu hati yang rusak karena kecenderungan pada syahwat. "Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj: 46).

Rasululloh saw. bersabda, "Ingatlah bahwa dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka seluruh tubuhnya baik; dan jika buruk maka seluruhnya buruk. Ingatlah bahwa segumpul daging itu adalah hati." (Muttafaqun 'alaihi).

Imam Al-Ghazali pernah ditanya, "Apa mungkin para ulama (para dai) saling berselisih?" Ia menjawab," Mereka akan berselisih jika masuk pada kepentingan dunia."

Karena itu, pengobatan hati harus lebih diprioritaskan dari pengobatan fisik. 
Hati adalah pangkal segala kebaikan dan keburukan. Dan obat hati yang paling mujarab hanya ada dalam satu kata ini: ikhlas.

Kedudukan Ikhlas
Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas. Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh, Tuhan semesta alam." 
(Al-An'am: 162).

Surat Al-Bayyinah ayat 5 menyatakan, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Alloh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus."

Rasululloh saw. bersabda, "Ikhlaslah dalam beragama; cukup bagimu amal yang sedikit."
Tatkala Jibril bertanya tentang ihsan, Rasul saw. berkata, "Engkau beribadah kepada Alloh seolah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Alloh melihatmu." Rasululloh saw. bersabda, "Sesungguhnya Alloh tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya."

Fudhail bin Iyadh memahami kata ihsan dalam firman Alloh surat Al-Mulk ayat 2 yang berbunyi, "Liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amala, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya" dengan makna akhlasahu(yang paling ikhlas) dan ashwabahu (yang paling benar). Katanya, "Sesungguhnya jika amal dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar, maka tidak diterima. Dan jika amal itu benar tetapi tidak ikhlas, juga tidak diterima. Sehingga, amal itu harus ikhlas dan benar. Ikhlas jika dilakukan karena Alloh Azza wa Jalla dan benar jika dilakukan sesuai sunnah." Pendapat Fudhail ini disandarkan pada firman Alloh swt. di surat Al-Kahfi ayat 110.

Imam Syafi'i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya, "Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Alloh Azza wa Jalla."

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Jadi muslim yg kaafah bisa

Semoga Bermanfaat.

Senin, 21 Maret 2016

Sholat Dahsyat

Sholat Dahsyat

Dari Abu Utsman r.a., Ia berkata, "Saya dan Salman berada di bawah sebatang pohon, lalu ia mengambil sebatang ranting kering dari pohon itu dan mengguncang-guncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Ia berkata, "Hai Abu Utsman, mengapa engkau tidak bertanya kepada saya, mengapa saya berbuat begini?" Saya bertanya, "Mengapa engkau berbuat demikian?" Jawabnya, "Beginilah Rasulullah saw. melakukannya di hadapan saya ketika saya bersama beliau di bawah sebatang pohon. Beliau mengambil ranting kering dan mengguncangkannya sehingga daun-daunnya berguguran. Lalu beliau bersabda, "Wahai Salman, mengapa kamu tidak bertanya kepadaku mengapa aku berbuat begini?" Saya bertanya, "Mengapa engkau berbuat demikian?" Sabda Beliau,

"Sesungguhnya jika seorang muslim berwudhu dengan sempurna, kemudian shalat lima waktu, niscaya dosa-dosanya gugur sebagaimana daun-daun ini berguguran."

Dan beliau membacakan satu ayat yang artinya, "Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam, sesungguhnya amal kebaikan menghapuskan kejahatan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang mau ingat (kepada Allah)." (Q.s. Huud : 114). (Ahmad, Thabrani, Nasa'i).

Perbuatan Salman r.a. yang ia tunjukkan dalam hadits di atas merupakan sebagian kecil dari bukti rasa cinta para sahabat kepada Nabi saw.. Siapa pun yang mencintai orang lain, ia akan meniru tingkah laku orang yang dicintainya. Orang yang telah merasakan manisnya cinta tentu memahami hakikat ini dengan baik. Begitu juga para sahabat, mereka sering mengulangi sabda-sabda Nabi saw. dengan menirukan perbuatan beliau ketika beliau menerangkannya.

Hadits-hadits mengenai pentingnya shalat dan ampunan dosa bagi yang mengerjakannya tidak terhitung banyaknya, sehingga sulit untuk disebutkan semuanya di sini. Hadits-hadits mengenai hal itu telah diriwayatkan sebelumnya. Alim ulama telah membatasi pengampunan tersebut pada dosa-dosa kecil saja, sebagaimana telah kita ketahui sebelumnya. Padahal, di sini tidak ada pembatasan dosa kecil atau besar, tetapi mutlak disebutkan dosa-dosa saja.

Ayah saya (Syaikh Maulana Muhammad Yahya rah.a.- pent.) memberikan dua penjelasan ketika mengajarkan bab ini:

1. Tanda-tanda seorang muslim diantaranya ialah, jika ia menyadari telah melakukan dosa besar, maka ia akan menangis dan ia benar-benar menyesali atas dosanya serta tidak mengulangi dosa itu lagi. Seorang muslim juga tidak akan meremehkan dosa-dosa kecil dan akan selalu berharap agar dosa-dosanya dapat diampunkan ALLAH melalui shalatnya. Sebaliknya, jika tanpa memperhatikan shalatnya, seseorang akan sulut mengenali dosa-dosa besarnya. Sehingga apabila ia melakukan dosa-dosa, ia akan tetap sulit untuk bertaubat.

2. Seseorang yang shalat dengan ikhlas dan menunaikan adab serta sunahnya berarti ia sudah bertaubat dan beristighfar beberapa kali, sebab di akhir bacaan Tahiyyaat terdapat doa yang diajarkan Rasulullah ke Abu Bakar ;

"Abu Bakr radhiallahu 'anhu pernah berkata kepada nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai rasulullah, ajarilah aku sebuah do'a yang bisa kupanjatkan dalam shalatku." Nabi menjawab, "Katakanlah, Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsira wa laa yaghfirudz dzunuba illa anta faghfirli min 'indika maghfiratan innaka antal ghafurur rahim"

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzhalimi diri sendiri dan tidak ada yang mampu mengampuni dosa melainkan Engkau, maka berilah ampunan kepadaku dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha pengampun dan maha penyayang." [HR. Bukhari : 6839]

Di dalam hadits di atas, kita juga dianjurkan untuk menyempurnakan wudhu dengan memperhatikan adab dan sunah-sunah wudhu. Adapun satu sunnahnya adalah bersiwak. Bersiwak adalah sunah wudhu yang sering diabaikan. Padahal disebutkan dalam sebuah hadits, "Dua rakaat dengan bersiwak lebih utama daripada tujuh puluh rakaat tanpa bersiwak." Dalam hadits yang lain dinyatakan, "Jagalah siwak, karena dalam miswak terdapat sepuluh keutamaan: 1. Membersihkan mulut 2. Menyebabkan Allah ridha 3. Membuat syaitan marah 4. Membuat Allah dan para malaikat-Nya mencintainya 5. Menguatkan gigi 6. Menghilangkan kotoran 7. Mewangikan mulut 8. Mengurangi kekuningan 9. Memperjelas penglihatan 10. Menghilangkan bau mulut, dan bersiwak adalah sunah Rasulullah saw.." (Al-Munabbihat – Ibnu Hajar).

Para ulama telah mengumpulkan sampai tujuh puluh kelebihan bersiwak, salah satu di antaranya adalah akan dimudahkan mengucapkan syahadat ketika meninggal dunia. Sebaliknya, menghisap candu mengandung tujuh puluh madharat, salah satu di antaranya adalah akan menyebabkan lupa mengucapkan kalimat syahadat ketika meninggal dunia. Masih banyak pahala lainnya jika wudhu dikerjakan dengan sempurna. Sebuah hadits menyebutkan bahwa pada hari Kiamat, anggota tubuh yang dibasahi air wudhu akan bercahaya. Dan dengan cahaya inilah Nabi saw. akan mudah mengenali umatnya.

niat amal dan sampaikan alhamdulillah...

Minggu, 20 Maret 2016

Lillahi ta'ala

اتقن عملك ليس ليمدحك الناس بل ليحبك الله قالﷺ"إن الله يحب إذاعمل أحدكم عملا أن يتقنه"  (الحبيب علي)
Yakinkan amalmu bukan untuk mendapat pujian orang lain tetapi supaya dicintai Allah Ta'ala, bersabda Rosulullah SAW: Sesungguhnya Allah mencintai salah satu dari kalian yg beramal dengan menyakinkan...#Subhanallah

Berdoalah

تمسّك بالدُعاء .. كأنكّ ماعرّفت دواءً ولَا علاجًا ولا مُستراحًا إلا هُو
Berpeganglah dengan DOA, seolah-olah kamu tidak mengetahui Obat, Penyembuh dan Pemberi Kebahagiaan kecuali-nya...#Subhanallah

Sabtu, 19 Maret 2016

Kemudahan Hati

من أحب أن تفتح له فرجة في قلبه وينجو من غمرات الموت وأهوال القيامة فليكن عمله في السر أكثر منه في العلانية . (الإمام مالك)
Barangsiapa yg ingin di bukakan kemudahan pada hatinya, selamat dari kesusahan-kesusahan sakarotul maut, selamat dari kesusahan hari kiamat maka hendaknya amal yg rahasia lebih banyak dari amal yg jelas (Imam Malik)...#Subhanallah

Jumat, 18 Maret 2016

Ketika Harta Menghancurkan Keluarga maka Agama dan Anak Sholeh Yg Menyelamatkan Keluarga

Cerita Inspiratif

Jangan Menangis ..sangat Indah cerita panjang penuh makna, mohon sempatkan waktu utk membaca nya:

Hanya sebuah kisah ... Namun bisa jadi untuk kita ambil nasehatnya. 

Goblok kamu ya…" Kata Suamiku sambil melemparkan buku lapor sekolah Doni.

Kulihat suamiku berdiri dari tempat duduknya dan kemudian dia menarik kuping Doni dengan keras. Doni meringis.

Tak berapa lama Suamiku pergi kekamar dan keluar kembali membawa penepuk nyamuk. Dengan garang suamiku memukul Doni berkali kali dengan penepuk nyamuk itu.

Penepuk nyamuk itu diarahkan kekaki, kemudian ke punggung dan terus , terus. Doni menangis " Ampun, ayah ..ampun ayah.." Katanya dengan suara terisak isak.

Wajahnya memancarkan rasa takut. Dia tidak meraung. Doniku tegar dengan siksaan itu. Tapi matanya memandangku. Dia membutuhkan perlindunganku. Tapi aku tak sanggup karena aku tahu betul sifat suamiku.

"Lihat adik adikmu. Mereka semua pintar pintar sekolah. Mereka rajin belajar. Ini kamu anak tertua malah malas dan tolol Mau jadi apa kamu nanti ?. Mau jadi beban adik adik kamu ya…he " Kata suamiku dengan suara terengah engah kelelahan memukul Doni. Suamiku terduduk di kursi.

Matanya kosong memandang kearah Doni dan kemudian melirik kearah ku " Kamu ajarin dia. Aku tidak mau lagi lihat lapor sekolahnya buruk. Dengar itu. " Kata suamiku kepadaku sambil berdiri dan masuk kekamar tidur.

Kupeluk Doni. Matanya memudar. Aku tahu dengan nilai lapor buruk dan tidak naik kelas saja dia sudah malu apalagi di maki maki dan dimarahi didepan adik adiknya. Dia malu sebagai anak tertua. Kembali matanya memandangku. Kulihat dia butuh dukunganku. Kupeluk Doni dengan erat " Anak bunda, tidak tolol. Anak bunda pintar kok. Besok ya rajin ya belajarnya"

" Doni udah belajar sungguh sungguh, bunda, Bunda kan lihat sendiri. Tapi Doni memang engga pintar seperti Ruli dan Rini. Kenapa ya Bunda" Wajah lugunya membuatku terenyuh.. Aku menangis " Doni, pintar kok. Doni kan anak ayah. Ayah Doni pintar tentu Doni juga pintar. "

" Doni bukan anak ayah." Katanya dengan mata tertunduk " Doni telah mengecewakan Ayah, ya bunda "

Malamnya , adiknya Ruli yang sekamar dengannya membangunkan kami karena ketakutan melihat Doni menggigau terus. Aku dan suamiku berhamburan kekamar Doni. Kurasakan badannya panas.Kupeluk Doni dengan sekuat jiwaku untuk menenangkannya. Matanya melotot kearah kosong. Kurasakan badannya panas. Segera kukompres kepalanya dan suamiku segera menghubungi dokter keluarga. Doni tak lepas dari pelukanku " Anak bunda, buah hati bunda, kenapa sayang. Ini bunda,.." Kataku sambil terus membelai kepalanya. Tak berapa lama matanya mulai redup dan terkulai. Dia mulai sadar. Doni membalas pelukanku. ' Bunda, temani Doni tidur ya." Katanya sayup sayup. Suamiku hanya menghelap nafas. Aku tahu suamiku merasa bersalah karena kejadian siang tadi.

Doni adalah putra tertua kami. Dia lahir memang ketika keadaan keluarga kami sadang sulit. Suamiku ketika itu masih kuliah dan bekerja serabutan untuk membiayai kuliah dan rumah tangga. Ketika itulah aku hamil Doni. Mungkin karena kurang gizi selama kehamilan tidak membuat janinku tumbuh dengan sempurna. Kemudian , ketika Doni lahir kehidupan kami masih sangat sederhana. Masa balita Doni pun tidak sebaik anak anak lain. Diapun kurang gizi. Tapi ketika usianya dua tahun, kehidupan kami mulai membaik seiring usainya kuliah suamiku dan mendapatkan karir yang bagus di BUMN. Setelah itu aku kembali hamil dan Ruli lahir., juga laki laki dan dua tahu setelah itu, Rini lahir, adik perempuannya. Kedua putra putriku yang lahir setelah Doni mendapatkan lingkungan yang baik dan gizi yang baik pula. Makanya mereka disekolah pintar pintar. Makanya aku tahu betul bahwa kemajuan generasi ditentukan oleh ketersediaan gizi yang cukup dan lingkungan yang baik.

Tapi keadaan ini tidak pernah mau diterima oleh Suamiku. Dia punya standard yang tinggi terhadap anak anaknya. Dia ingin semua anaknya seperti dia. Pintar dan cerdas. " Masalah Doni bukannya dia tolol, Tapi dia malas. Itu saja. " Kata suamiku berkali kali. Seakan dia ingin menepis tesis tentang ketersediaan gizi sebagai pendukung anak jadi cerdas. " Aku ini dari keluarga miskin. Manapula aku ada gizi cukup. Mana pula orang tuaku ngerti soal gixi. Tapi nyatanya aku berhasil. " Aku tak bisa berkata banyak untuk mempertahankan tesisku itu.

Seminggu setelah itu, suamiku memutuskan untuk mengirim Doni kepesantren. AKu tersentak.

" Apa alasan Mas mengirim Doni ke Pondok Pesantren "

" Biar dia bisa dididik dengan benar"

" Apakah dirumah dia tidak mendapatkan itu"

" Ini sudah keputusanku, Titik.

" tapi kenapa , Mas" AKu berusaha ingin tahu alasan dibalik itu.

Suamiku hanya diam. Aku tahu alasannya.Dia tidak ingin ada pengaruh buruk kepada kedua putra putri kami. Dia malu dengan tidak naik kelasnya Doni. Suamiku ingin memisahkan Doni dari adik adiknya agar jelas mana yang bisa diandalkannya dan mana yang harus dibuangnya. Mungkinkah itu alasannya. Bagaimanapun , bagiku Doni akan tetap putraku dan aku akan selalu ada untuknya. Aku tak berdaya. Suamiku terlalu pintar bila diajak berdebat.

Ketika Doni mengetahui dia akan dikirim ke Pondok Pesantren, dia memandangku. Dia nanpak bingung. Dia terlalu dekat denganku dan tak ingin berpisah dariku.

Dia peluk aku " Doni engga mau jauh jauh dari bunda" Katanya.

Tapi seketika itu juga suamiku membentaknya " Kamu ini laki laki. TIdak boleh cengeng. Tidak boleh hidup dibawah ketika ibumu. Ngerti. Kamu harus ikut kata Ayah. Besok Ayah akan urus kepindahan kamu ke Pondok Pesantren. "

Setelah Doni berada di Pondok Pesantren setiap hari aku merindukan buah hatiku. Tapi suamiku nampak tidak peduli. " Kamu tidak boleh mengunjunginya di pondok. Dia harus diajarkan mandiri. Tunggu saja kalau liburan dia akan pulang" Kata suamiku tegas seakan membaca kerinduanku untuk mengunjungi Doni.

Tak terasa Doni kini sudah kelas 3 Madrasa Aliyah atau setingkat SMU. Ruli kelas 1 SMU dan Rini kelas 2 SLP. Suamiku tidak pernah bertanya soal Raport sekolahnya. Tapi aku tahu raport sekolahnya tak begitu bagus tapi juga tidak begitu buruk. Bila liburan Doni pulang kerumah, Doni lebih banyak diam. Dia makan tak pernah berlebihan dan tak pernah bersuara selagi makan sementara adiknya bercerita banyak soal disekolah dan suamiku menanggapi dengan tangkas untuk mencerahkan. Walau dia satu kamar dengan adiknya namun kamar itu selalu dibersihkannya setelah bangun tidur. Tengah malam dia bangun dan sholat tahajud dan berzikir sampai sholat subuh.

Ku purhatikan tahun demi tahu perubahan Doni setelah mondok. Dia berubah dan berbeda dengan adik adiknya. Dia sangat mandiri dan hemat berbicara. Setiap hendak pergi keluar rumah, dia selalu mencium tanganku dan setelah itu memelukku. Beda sekali dengan adik adiknya yang serba cuek dengan gaya hidup modern didikan suamiku.

Setamat Madrasa Aliyah, Doni kembali tinggal dirumah. Suamiku tidak menyuruhnya melanjutkan ke Universitas. " Nilai rapor dan kemampuannya tak bisa masuk universitas. Sudahlah. Aku tidak bisa mikir soal masa depan dia. Kalau dipaksa juga masuk universitas akan menambah beban mentalnya. " Demikian alasan suamiku. Aku dapat memaklumi itu. Namun suamiku tak pernah berpikir apa yang harus diperbuat Doni setelah lulus dari pondok. Donipun tidak pernah bertanya. Dia hanya menanti dengan sabar.

Selama setahun setelah Doni tamat dari mondok, waktunya lebih banyak di habiskan di Masjid. Dia terpilih sebagai ketua Remaja Islam Masjid. Doni tidak memilih Masjid yang berada di komplek kami tapi dia memilih masjid diperkampungan yang berada dibelakang komplek. Mungkin karena inilah suamiku semakin kesal dengan Doni karena dia bergaul dengan orang kebanyakan. Suamiku sangat menjaga reputasinya dan tak ingin sedikitpun tercemar. Mungkin karena dia malu dengan cemoohan dari tetangga maka dia kadang marah tanpa alasan yang jelas kepada Doni. Tapi Doni tetap diam. Tak sedikitpun dia membela diri.

Suatu hari yang tak pernah kulupakan adalah ketika polisi datang kerumahku. Polisi mencurigai Doni dan teman temannya mencuri di rumah yang ada di komplek kami. Aku tersentak. Benarkah itu. Doni sujud dikaki ku sambil berkata " Doni tidak mencuri , Bunda. TIdak, Bunda percayakan dengan Doni. Kami memang sering menghabiskan malam di masjid tapi tidak pernah keluar untuk mencuri." Aku meraung ketika Doni dibawa kekantor polisi. Suamiku dengan segala daya dan upaya membela Doni. Alhamdulilah Doni dan teman temannya terbebaskan dari tuntutan itu. Karena memang tidak ada bukti sama sekali. Mungkin ini akibat kekesalan penghuni komplek oleh ulah Doni dan kawan kawan yang selalu berzikir dimalam hari dan menggangu ketenangan tidur.

Tapi akibat kejadian itu , suamiku mengusir Doni dari rumah. Doni tidak protes. Dia hanya diam dan menerima keputusan itu. Sebelum pergi dia rangkul aku" Bunda , Maafkanku. Doni belum bisa berbuat apapun untuk membahagiakan bunda dan Ayah. Maafkan Doni " Pesanya. Diapun memandang adiknya satu satu. Dia peluk mereka satu persatu " Jaga bunda ya. Mulailah sholat dan jangan tinggalkan sholat. Kalian sudah besar ." demikian pesan Doni. Suamiku nampak tegar dengan sikapnya untuk mengusir DOni dari rumah.

" Mas, Dimana Doni akan tinggal. " Kataku dengan batas kekuatan terakhirku membela Doni.

" Itu bukan urusanku. Dia sudah dewasa. Dia harus belajar bertanggung jawab dengan hidupnya sendiri.

***
Tak terasa sudah enam tahun Doni pergi dari Rumah. Setiap bulan dia selalu mengirim surat kepadaku. Dari suratnya kutahu Doni berpindah pindah kota. Pernah di Bandung, Jakarta, Surabaya dan tiga tahun lalu dia berangkat ke Luar negeri. Bila membayangkan masa kanak kanaknya kadang aku menangis. Aku merindukan putra sulungku. Setiap hari kami menikmati fasilitas hidup yang berkecukupan. Ruli kuliah dengan kendaraan bagus dan ATM yang berisi penuh. Rinipun sama. Karir suamiku semakin tinggi. Lingkungan social kami semakin berkelas. Tapi, satu putra kami pergi dari kami. Entah bagaimana kehidupannya. Apakah dia lapar. Apakah dia kebasahan ketika hujan karena tidak ada tempat bernaung. Namun dari surat Doni , aku tahu dia baik baik saja. Dia selalu menitipkan pesan kepada kami, " Jangan tinggalkan sholat. Dekatlah kepada Allah maka Allah akan menjaga kita siang dan malam. "

***
Prahara datang kepada keluarga kami. Suamiku tersangkut kasus Korupsi. Selama proses pemeriksaan itu suamiku tidak dibenarkan masuk kantor. Dia dinonaktifkan. Selama proses itupula suamiku nampak murung. Kesehatannya mulai terganggu. Suamiku mengidap hipertensii. Dan puncaknya , adalah ketika Polisi menjemput suamiku di rumah. Suamiku terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Rumah dan semua harta yang selama ini dikumpulkan disita oleh negara. Media maassa memberitakan itu setiap hari. Reputasi yang selalu dijaga oleh suamiku selama ini ternyata dengan mudah hancur berkeping keping. Harta yang dikumpul, sirna seketika. Kami sekeluarga menjadi pesakitan. Ruli malas untuk terus keliah karena malu dengan teman temannya. Rini juga sama yang tak ingin terus kuliah.

Kini suamiku dipenjara dan anak anak jadi bebanku dirumah kontrakan. Ya walau mereka sudah dewasa namun mereka menjadi bebanku. Mereka tak mampu untuk menolongku. Baru kutahu bahwa selama ini kemanjaan yang diberikan oleh suamiku telah membuat mereka lemah untuk survival dengan segala kekurangan. Maka jadilah mereka bebanku ditengah prahara kehidupan kami. Pada saat inilah aku sangat merindukan putra sulungku. Ditengah aku sangat merindukan itulah aku melihat sosok pria gagah berdiri didepan pintu rumah.

Doniku ada didepanku dengan senyuman khasnya. Dia menghambur kedalam pelukanku. " Maafkan aku bunda, Aku baru sempat datang sekarang sejak aku mendapat surat dari bunda tentang keadaan ayah. " katanya. Dari wajahnya kutahu dia sangat merindukanku. Rini dan Ruli juga segera memeluk Doni. Mereka juga merindukan kakaknya. Hari itu, kami berempat saling berpelukan untuk meyakinkan kami akan selalu bersama sama.

Kehadiran Doni dirumah telah membuat suasana menjadi lain. Dengan bekal tabungannya selama bekerja diluar negeri, Doni membuka usaha percetakan dan reklame. Aku tahu betul sedari kecil dia suka sekali menggambar namun hobi ini selalu di cemoohkan oleh ayahnya. Doni mengambil alih peran ayahnya untuk melindungi kami. Tak lebih setahu setelah itu, Ruli kembali kuliah dan tak pernah meninggalkan sholat dan juga Rini. Setiap maghrib dan subuh Doni menjadi imam kami sholat berjamaah dirumah. Seusai sholat berjaman Doni tak lupa duduk bersilah dihadapan kami dan berbicara dengan bahasa yang sangat halus , beda sekali dengan gaya ayahnya

" Manusia tidak dituntut untuk terhormat dihadapan manusia tapi dihadapan Allah. Harta dunia, pangkat dan jabatan tidak bisa dijadikan tolok ukur kehormatan. Kita harus berjalan dengan cara yang benar dan itulah kunci meraih kebahagiaan dunia maupun akhirat. Itulah yang harus kita perjuangkan dalam hidup agar mendapatkan kemuliaan disisi Allah. . Dekatlah kepada Allah maka Allah akan menjaga kita. Apakah ada yang lebih hebat menjaga kita didunia ini dibandingkan dengan Allah. "

" Apa yang menimpa keluarga kita sekarang bukanlan azab dari Allah. Ini karena Allah cinta kepada Ayah. Allah cinta kepada kita semua karena kita semua punya peran hingga membuat ayah terpuruk dalam perbuatan dosa sebagai koruptor. Allah sedang berdialogh dengan kita tentang sabar dan ikhlas, tentang hakikat kehidupan, tentang hakikat kehormatan. Kita harus mengambil hikmah dari ini semua untuk kembali kepada Allah dalam sesal dan taubat. Agar bila besok ajal menjemput kita, tak ada lagi yang harus disesalkan, Karna kita sudah sangat siap untuk pulang keharibaan Allah dengan bersih. "

Seusai Doni berbicara , aku selalu menangis. Doni yang tidak pintar sekolah, tapi Allah mengajarinya untuk mengetahui rahasia terdalam tentang kehidupan dan dia mendapatkan itu untuk menjadi pelindung kami dan menuntun kami dalam taubah. Ini jugalah yang mempengaruhi sikap suamiku dipenjara. Kesehatannya membaik. Darah tingginya tak lagi sering naik. Dia ikhlas dan sabar , dan tentu karena dia semakin dekat kepada Allah. Tak pernah tinggal sholat sekalipun. Zikir dan linangan airmata sesal akan dosanya telah membuat jiwanya tentram.   Wilujeng Enjing🙏🏼😊

Sabtu, 12 Maret 2016

Dahsyatnya Meminta Maaf Dan Ridho Ibunda

Bismillah ..
Ada satu kisah nyata yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi.
Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya:

Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya.

Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor. Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.

Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.

Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya,

"Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak."

"Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?"

"Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak."

"Berapa harganya dok?"

"Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak."

"Satu hari berapa kali suntik dok?"

"Sehari 3 kali suntik."

"Berarti sehari 36 juta dok?"

"Iya pak Jamil."

"Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok."

"Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan."

"Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari"

"Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya." Kemudian dokter memeriksa lagi.

"Iya dok."

Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka'at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,

"Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah."

Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, "Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?" saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.

Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, "JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?" Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150, di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.

Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, "Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?" saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu. Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,

"Assalamu'alaikum Ma…"

"Wa'alaikumus salam Mil…." Jawab ibu saya.

"Bagaimana kabarnya Ma ?"

"Ibu baik-baik saja Mil."

"Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?"

"Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?" –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.

"Belum sembuh Ma."

"Yang sabar ya Mil."

Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, "Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?"

"Yang mana Mil ?"

"Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?"

Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)

"Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya." (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),

"Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang.

Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil. Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. ...rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT.... SAKIT... SAKIT rasanya."

Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, "Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?"

"Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu."

Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,

"Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya…."

Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana,
"Astaghfirullahal 'Azhim….. Astaghfirullahal 'Azhim….. Astaghfirullahal 'Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah."

"Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?"

"Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil."

"Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?"

"Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu."

"Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh."

"Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah."

Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,

"Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan."

"Apa dok?"

"Infeksi prankreas."

Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, "Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok."

Selesai memeluk, dokter itu berkata, "Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankreas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah."

Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, "Terima kasih Ma…., terima kasih Ma."

Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. "Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf."

Sahabat ... Sungguh benar sabda Rasulullaah saw:

"Ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhari)

"Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang penguasa yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, 'Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Attirmidzi)

Kita dapat mengambil HIKMAH bahwa:

Bila kita seorang anak ...

Janganlah sekali-kali membuat marah orang tua, karena murka mereka akan membuat murka Allah subhanahu wa ta'ala. Dan bila kita ingin selalu diridhai-Nya maka buatlah selalu orang tua kita ridha kepada kita.

Jangan sampai kita berbuat zhalim atau aniaya kepada orang lain, apalagi kepada kedua orang tua, karena doa orang teraniaya itu terkabul.

Bila kita sebagai orang tua ...

Berhati-hatilah pada waktu marah kepada anak, karena kemarahan kita dan ucapan kita akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, dan kadang penyesalan adalah ujungnya.

Doa orang tua adalah makbul, bila kita marah kepada Anak, Berdoalah untuk kebaikan anak-anak kita, maafkanlah mereka.

Semoga kita di karuniai anak keturunan yang shaleh dan shalehah, yang pintar dan kreatif dan menjadi kebanggaan kita dalam kebaikan.
Aamiin.....

Rabu, 09 Maret 2016

Rasulullah Takut Akan Gerhana Matahari,Umatnya Malah Menyepelekn

Ketika Madinah terjadi gerhana matahari, ketahuilah bahwa Rasulullah merasa takut dan segera mengajak umat Islam untuk shalat di mesjid.  Meskipun beliau adalah manusia yang paling mengetahui segala sesuatunya [ lewat ijin Allah ] tapi Rasulullah tidak menunjukkan sikap yang tenang ketika terjadi gerhana.

Sebaliknya, Rasulullah malah waspada.  Beliau takut dan khawatir akan terjadi kiamat.

Lihatlah, sungguh berbeda dengan sikap umat [ Islam ] sekarang ini.  Merasa teknologi sudah demikian canggihnya, sehingga menganggap peristitwa gerhana [ matahari atau bulan ] adalah sebuah peristiwa alam ‘biasa’ yang tidak perlu disikapi apapun.  Jika Rasulullah takut, umatnya malah gembira.  Jika Rasulullah waspada, umatnya malah sibuk berencana foto selfie.  Jika Rasulullah khawatir akan terjadi kiamat, umatnya malah larut dalam rencana pesta gemerlap.

Astagfirullah.

Akan jadi apakah umat ini jika sikap Rasulullah tidak menjadi teladan bagi kita?  Janganlah kita merasa sok lebih pintar, sok lebih hebat, lebih canggih ketimbang jaman Rasulullah.

Meskipun jaman Rasulullah belum ada satelit luar angkasa, belum ada teropong bintang, bahkan belum ada mobil.  Tapi ketahuilah, ilmu yang dimiliki Rasululah adalah yang paling luas, dalam dan lengkap yang pernah dimiliki oleh manusia.

Kita hanya tahu peristiwa gerhana matahari hanya dalam perspektif ilmu pengetahuan.  Tapi apa kandungan peristiwa dibalik semua itu, kita buta sama sekali.  Kita tidak punya ilmu sedikitpun untuk menyingkap tabir dibalik peristiwa gerhana yang terjadi di tahun 2016 ini.  Mengapa gerhana tidak terjadi tahun sebelumnya, atau mengapa tidak 4 tahun lagi ?

Jawabannya bukan hanya persoalan science.  Tapi sesungguhnya ada sesuatu yang menyelimuti hal itu, yang tidak kita ketahui.  Ada ‘suatu pesan’  yang hendak disampaikan Allah Ta’ala dari peristiwa gerhana ini.

Sesuatu yang menyelimuti itulah yang diketahui oleh Rasulullah, sehingga beliau merasa khawatir, takut dan waspada.  Dan sebagai solusi dari ketakutan beliau, Rasulullah melakukan shalat kusuf,

Sungguh, Nabi Takut Akan Gerhana

عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ

Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba hambaNya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdoa dan memohon ampun kepada Allah.”

An Nawawi rahimahullah menjelaskan mengenai maksud kenapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam takut, khawatir terjadi hari kiamat. Beliau rahimahullah menjelaskan dengan beberapa alasan, di antaranya:

Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum tanda tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya Dajjal. Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat.

Hendaknya seorang mukmin merasa takut kepada Allah, khawatir akan tertimpa adzab-Nya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam saja sangat takut ketika itu, padahal kita semua tahu bersama bahwa beliau shallallahu ’alaihi wa sallam adalah hamba yang paling dicintai Allah.

Lalu mengapa kita hanya melewati fenomena semacam ini dengan perasaan biasa saja, mungkin hanya diisi dengan perkara yang tidak bermanfaat dan sia-sia, bahkan mungkin diisi dengan berbuat maksiat.

Siapa yang  tahu peristiwa ini ternyata  adalah tanda datangnya bencana atau adzab ?  Atau tanda semakin dekatnya hari kiamat, misalnya dengan semakin lemahnya tembok yang mengukung Ya’juj dan Ma’juj ?  Atau akan semakin keringlah sungai Eufrat di Iraq ?

Sesungguhnyam, ada ‘pesan’ apakah yang hendak disampaikan Allah Ta’ala dari peristiwa gerhana ini ?

Tidak patutlah umat Nabi Muhammad menyambut gerhana [ matahari atau bulan ] dengan suka cita.  Karena tuntunan Rasulullah menyuruh kita untuk menghadapi gerhana dengan mempertebal keimanan, dan terus menerus berzikir mengingat Allah. 
Subhanallah

Sabtu, 05 Maret 2016

Ciri Ciri Bidadari Surga Dalam Al Quran

Al-Qur'an yang mulia sering menyebutkan kenikmatan-kenikmatan yang dijanjikan Allah l kepada orang-orang yang beriman yang akan diperoleh kelak di surga, karena memang surga adalah tempat bersenang-senang dalam keridhaan ar-Rahman. Berbeda halnya dengan dunia sebagai darul ibtila' wal imtihan, negeri tempat ujian dan cobaan.

Di dalam surga, penghuninya akan beroleh apa saja yang mereka inginkan. Allah l kabarkan dalam kalam-Nya yang agung:

"Di dalam surga itu terdapat segala apa yang diidamkan oleh jiwa dan sedap (dipandang) mata." (az-Zukhruf: 71)

Al-'Allamah Abdurrahman ibnu Nashir as-Sa'di t menafsirkan ayat di atas dengan ucapannya, "Kalimat (dalam ayat) ini merupakan lafadz yang jami' (mengumpulkan semuanya). Ia mencakup seluruh kenikmatan dan kegembiraan, penenteram mata, dan penyenang jiwa. Jadi, seluruh yang diinginkan jiwa, baik makanan, minuman, pakaian, maupun pergaulan dengan pasangan hidup, demikian pula hal-hal yang menyenangkan pandangan mata berupa pemandangan yang bagus, pepohonan yang indah, hewan-hewan ternak, dan bangunan-bangunan yang dihiasi, semuanya bisa didapatkan di dalam surga. Semuanya telah tersedia bagi penghuninya dengan cara yang paling sempurna dan paling utama." (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 769)

Di antara kenikmatan surga adalah beroleh pasangan/istri berupa bidadari surga yang jelita. Al-Qur'anul Karim menggambarkan sifat dan kemolekan mereka dalam banyak ayat, di antaranya:

1. Surat an-Naba ayat 31—33

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan beroleh kesenangan, (yaitu) kebun-kebun, buah anggur, dan kawa'ib atraba (gadis-gadis perawan yang sebaya)." (an-Naba': 31—33)

Ibnu Abbas, Mujahid, dan selainnya menafsirkan bahwa kawa'ib adalah nawahid, yakni buah dada bidadari-bidadari tersebut tegak, tidak terkulai jatuh, karena mereka adalah gadis-gadis perawan yang atrab, yaitu sama umurnya/sebaya. (Tafsir Ibni Katsir, 7/241)

2. Surat al-Waqi'ah ayat 35—37

"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (wanita surga) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya." (al-Waqi'ah: 35—37)

Wanita penduduk surga diciptakan Allah l dengan penciptaan yang tidak sama dengan keadaannya ketika di dunia. Mereka diciptakan dengan bentuk dan sifat yang paling sempurna yang tidak dapat binasa. Mereka semuanya, baik bidadari surga maupun wanita penduduk dunia yang menghuni surga, dijadikan Allah l sebagai gadis-gadis yang perawan selamanya dalam seluruh keadaan. Mereka senantiasa mengundang kecintaan suami mereka dengan tutur kata yang baik, bentuk dan penampilan yang indah, kecantikan paras, serta rasa cintanya kepada suami.

Apabila wanita surga ini berbicara, orang yang mendengarnya ingin andai ucapannya tidak pernah berhenti, khususnya ketika wanita surga berdendang dengan suara mereka yang lembut dan merdu menawan hati. Apabila suaminya melihat adab, sifat, dan kemanjaannya, penuhlah hati si suami dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Apabila si wanita surga berpindah dari satu tempat ke tempat lain, penuhlah tempat tersebut dengan wangi yang semerbak dan cahaya. Saat "berhubungan" dengan suaminya, ia melakukan yang terbaik.

Usia mereka, para wanita surga ini, sebaya, 33 tahun, sebagai usia puncak/matang dan akhir usia anak muda.

Allah l menciptakan mereka sebagai perempuan yang selalu gadis lagi sebaya, selalu sepakat satu dengan yang lain, tidak pernah berselisih, saling dekat, ridha dan diridhai, tidak pernah bersedih, tidak pula membuat sedih yang lain. Bahkan, mereka adalah jiwa-jiwa yang bahagia, menyejukkan mata, dan mencemerlangkan pandangan. (Lihat keterangan al-Allamah as-Sa'di t dalam Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 834)

3. Surat ar-Rahman ayat 55—58

"Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Di ranjang-ranjang itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin1. Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian berdua dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (ar-Rahman: 55—58)

Mereka menundukkan pandangan dari melihat selain suami-suami mereka sehingga mereka tidak pernah melihat sesuatu yang lebih bagus daripada suami-suami mereka. Demikian yang dinyatakan oleh Ibnu Abbas c dan lainnya.

Diriwayatkan bahwa salah seorang dari mereka berkata kepada suaminya, "Demi Allah! Aku tidak pernah melihat di dalam surga ini sesuatu yang lebih bagus daripada dirimu. Tidak ada di dalam surga ini sesuatu yang lebih kucintai daripada dirimu. Segala puji bagi Allah yang Dia menjadikanmu untukku dan menjadikanku untukmu." (Tafsir Ibni Katsir, 7/385)

Bidadari yang menjadi pasangan hamba yang beriman tersebut adalah gadis perawan yang tidak pernah digauli oleh seorang pun sebelum suami-suami mereka dari kalangan manusia dan jin. Mereka diibaratkan permata yakut yang bersih bening dan marjan yang putih karena bidadari surga memang berkulit putih yang bagus lagi bersih. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 385)

4. Surat ar-Rahman ayat 70

"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik (akhlaknya) lagi cantik-cantik parasnya." (ar-Rahman: 70)

Terkumpullah kecantikan lahir dan batin pada bidadari atau wanita surga itu. (Taisir al-Karimir Rahman hlm. 832)

5. Surat ar-Rahman ayat 72

"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dan dipingit di dalam rumah." (ar-Rahman: 72)

Rumah mereka dari mutiara. Mereka menyiapkan diri untuk suami mereka. Namun, bisa jadi mereka pun keluar berjalan-jalan di kebun-kebun dan taman-taman surga, sebagaimana hal ini biasa dilakukan oleh para putri raja dan yang semisalnya. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 832)

6. Surat ad-Dukhan ayat 51—54

"Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami nikahkan mereka dengan bidadari-bidadari." (ad-Dukhan: 51—54)

Wanita yang berparas jelita dengan kecantikan yang luar biasa sempurna, dengan mata-mata mereka yang jeli, lebar, dan berbinar. (Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 775)

7. Surat ash-Shaffat ayat 48—49

"Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya (qashiratuth tharf) dan jeli matanya, seakan-akan mereka adalah telur burung unta yang tersimpan dengan baik." (ash-Shaffat: 48—49)

Qashiratuth tharf adalah afifat, yakni wanita-wanita yang menjaga kehormatan diri. Mereka tidak memandang lelaki selain suami mereka. Demikian kata Ibnu Abbas, Mujahid, Zaid bin Aslam, Qatadah, as-Suddi, dan selainnya.

Mata mereka bagus, indah, lebar, dan berbinar-binar. Tubuh mereka bersih dan indah dengan kulit yang bagus. Ibnu Abbas c berkata, "Mereka ibarat mutiara yang tersimpan."2

Al-Imam al-Hasan al-Bashri t mengatakan, "Mereka terjaga, tidak pernah disentuh oleh tangan." (Tafsir Ibni Katsir, 7/11)

Ini menunjukkan ketampanan lelaki dan kecantikan wanita di surga. Sebagiannya mencintai yang lain dengan cinta yang membuatnya tidak memiliki hasrat kepada yang lain. Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka seluruhnya menjaga kehormatan diri, tidak ada hasad di dalam surga, tidak ada saling benci dan permusuhan, karena tidak adanya sebab yang bisa memicu ke sana. (Taisir al-Karimir ar-Rahman, hlm. 703)

Semoga Allah l memberi taufik kepada kita untuk beramal dengan amalan yang dapat menyampaikan kepada ridha-Nya dan memasukkan kita ke negeri kemuliaan-Nya. Amin.

Jumat, 04 Maret 2016

Yuk Beramal !

لا نعلم بعد رحمة الله ما الذي سيدخلنا الجنة أهي ركعة أو صدقة أو سقيا ماء أو حاجة مسلم قضيناها أو دعوة أو ذكر فاعمل ولا تستصغر .

Kita tidak mengetahui setelah Rahmat Allah apa yg akan memasukan kita kedalam surga, apakah itu sholat, shodaqoh, memberikan minum, membantu muslim yg lain, doa atau dzikir..maka ber-amal-lah dan jangan mengecilkan/meremehkannya..

.#Subhanallah

Ber amalah sobat ...

لا نعلم بعد رحمة الله ما الذي سيدخلنا الجنة أهي ركعة أو صدقة أو سقيا ماء أو حاجة مسلم قضيناها أو دعوة أو ذكر فاعمل ولا تستصغر .
Kita tidak mengetahui setelah Rahmat Allah apa yg akan memasukan kita kedalam surga, apakah itu sholat, shodaqoh, memberikan minum, membantu muslim yg lain, doa atau dzikir..maka ber-amal-lah dan jangan mengecilkan/meremehkannya...#Subhanallah

Kamis, 03 Maret 2016

NAFSU TERSEMBUNYI

💬Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Beliau bercerita:

🍂Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: "Berikan makanan ini kepada keluargamu."

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

"Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan."

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. "Ambillah, beri dia makan", kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

🍂Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

"Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?", tanyanya.

"Subhanallah....!", jawabku kaget. "Dari mana datangnya?"

"Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta," ujarnya.

"Terus?", tanyaku keheranan.

"Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya."

🍃Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:

"Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

🌒Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa.

Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, "Masihkah orang ini punya amal baik?"

"Masih...", jawab suara lain. "Masih tersisa ini."

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.

Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku...
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.

Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, "Orang ini selamat dari siksa neraka..!"
🔺🔻🔺🔻
Saudara-saudariku tercinta...
Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat oleh orang lain pada ibadah dan amal-amal kita..?

Subhanallah