Laman

Jumat, 25 Maret 2016

Kalau TIDAK Pinjam Bank Bagaimana Kami Bisa Makan ? Banyak Orang Bisa Sukses Karena Mereka Utang Bank

Banyak yang merasa tersinggung dan tidak setuju ketika saya membeberkan haramnya riba. Dari hati yang terdalam, saya mohon maaf yang setulus-tulusnya, karena tidak ada maksud untuk menyakiti hati saudara-saudaraku yang mungkin saat ini:
- Masih punya utang Bank / semacamnya
- Masih bekerja di Bank/semacamnya
- Keluarga, saudara / temannya ada yang bekerja di Bank/semacamnya, dan lain sebagainya.

Sebuah kebenaran, sekalipun pahit, tetap harus disampaikan.

Ketika muncul pertanyaan dari orang-orang:"Kalau tidak dari bank, dari mana kami bisa makan? Dari mana kami bisa memenuhi kebutuhan hidup? Dari mana kami bisa memiliki usaha? Sedangkan kenyataanya, banyak orang yang sukses berkat menggunakan pinjaman dari bank."

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini saya tidak akan menggunakan pendekatan dalil-dalil, baik Hadits maupun Al Qur'an. Saya akan jawab menggunakan pengalaman yang sudah saya alami sendiri.

Saya akan jawab satu persatu pertanyaan yang disampaikan pada saya:
1. Dari mana kita memenuhi kebutuhan sehari-hari kalau tidak ada pemasukan? Tentu kita akhirnya butuh utang?
Jawab:
- Utang pada dasarnya diperbolehkan, selama didalam utang piutang itu tidak mengandung riba.
- Jika tidak ada pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari, tentu jawabnya mudah: Buatlah jadi ada pemasukan. Baik dengan bekerja yang mengandalkan pikiran, maupun tenaga, atau pun bisa dengan berwirausaha.

2. Kebutuhan hidup saya banyak, sementara dari bekerja hasilnya tidak cukup untuk kebutuhan. Kalau tidak pinjam bank, dari mana saya dapat modal usaha?
Jawab:
- Kalau sudah jelas penghasilan dari bekerja rutin tidak cukup, maka perlu menambah pemasukan, baik dengan bekerja diluar kegiatan rutin, maupun berwirausaha.
- Kalau sudah jelas pekerjaan rutin kita menyita banyak waktu, sementara hasilnya tidak seberapa, dan menyebabkan kita tidak bisa bekerja sampingan, maka lebih baik cari pekerjaan lainnya atau fokus wirausaha.
- Siapa bilang, modal wirausaha itu harus uang, sehingga kita harus pinjam bank untuk bisa berwirausaha. Modal menjadi seorang wirausaha itu: Pengetahuan, keterampilan, keahlian, jaringan pertemanan, kreatifitas, pekerja keras, tidak mudah putus asa, memiliki komitmen, bertanggung jawab, jujur, memiliki integritas, suka belajar, ulet, berjiwa sosial tinggi, dll.
- Contoh:
* Jika anda seorang guru: anda bisa membuka les / private, anda bisa membuat buku panduan belajar yang praktis sehingga layak dipasarkan. Didaerah saya ada seorang yang setiap hari membuat dan menjual sendiri buku mewarnai, dia buat hanya dari print saja. Dia tinggal contek teknik membuat buku mewarnainya seperti di pasaran. Kemudian dia buat gambarnya sendiri, difotocopy, dan dijual dengan harga Rp. 3.500/buku. Sementara buku mewarnai sejenis dipasaran harganya antara Rp. 7 ribu - Rp. 12 ribu perbuku.
* Anda bisa sedikit keahlian komputer: Anda bisa bikin kursus private komputer, anda bisa buka jasa reparasi komputer, dll
* Anda ibu rumah tangga: anda bisa bikin aneka kerajinan tangan, anda bisa bikin aneka makanan kering. dll.

3. Tapi saya ga punya uang untuk memulai usaha?
Jawab:
- Sudah saya sampaikan sebelumnya, bukan uang yang anda perlukan untuk berwirausaha, tapi mentalitas dan pola pikir anda harus beres dulu.
- Berpikirlah lebih kreatif, karena kekuranga bukan penghalang, tetapi kekurangan adalah tantangan. Hanya wirausahawan yang kuat yang bisa menghadapi tantangan.

Ingatlah, pelaut ulung bukanlah pelaut yang dilahirkan di laut yang tenang, tetapi pelaut yang lahir dari laut yang penuh badai dan gelombang besar.

4. Banyak pengusaha yang bisa besar karena terbantu dengan utang bank. Apa penjelasan anda?
Jawab:
- Ada yang sukses atau bangkrut karena utang bank bukan menjadi ukuran sebuah hukum itu halal atau haram. Contoh sederhana, menjadi koruptor juga bisa sukses dan kaya raya secara finansial, tetapi tindakan korupsi tetap tidak bisa dibenarkan sekalipun terbukti membuat seseorang sukses dan kaya raya.
- Jika parametar kebenaran adalah kesuksesan, apa anda lupa bahwa ada jutaan orang yang hidupnya menderita karena riba?
- Kenapa ada orang sukses padahal dia hasil dari riba? Bisa jadi karena Alloh sudah tidak mempedulikan orang tersebut, sehingga orang itu dibiarkan dalam kesesatan yang sesesat2nya.

5. Utang bank menyemangati saya didalam bekerja karena saya harus bekerja lebih keras untuk menutup angsuran.
Jawab:
- Semangat dengan keterpaksaan itu 2 hal yang berbeda.
- Menyemangati didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya: memberi semangat; memberi motivasi; menggiatkan; menggembirakan; membangkitkan kebenaran (kemauan):
- Keterpaksaan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: berbuat di luar kemauan sendiri karena terdesak oleh keadaan; mau tidak mau harus; tidak boleh tidak.

Nah, anda semangat apa terpaksa? Silakan nilai sendiri.

6. Selain utang dari bank, saya tidak tahu lagi, darimana saya bisa dapat uang?
Jawab:
- Selama anda masih berpikir, bahwa uang adalah kunci penyelesaian dari masalah anda, maka anda selamanya akan terjebak kepada utang dan riba.
- Jika anda ingin lepas dari utang riba, maka harus memiliki komitmen bahwa selamanya tidak akan berhutang lagi, sesulit apapun kondisinya.
- Anda hanya akan menemukan solusi jika anda berkomitmen penuh untuk meninggalkan riba selamanya.

7. Saya ingin usaha tanpa modal uang, tapi saya tidak punya kreatifitas.
Jawab:
- Kalau begitu bangkitkan kreatifitas yang ada didalam diri anda
- Buka pikiran seluas-luasnya untuk menerima hal-hal baru yang bermanfaat
- Berinteraksilah dengan orang-orang yang kreatif, yang memiliki pola pikir positif.
- Jika anda tidak bisa, belajarlah. Jika anda tidak tahu, cari tahu.
Alloh sudah membekali anda dengan akal pikiran juga tenaga, maksimalkan semua yang anda miliki.

8. Tidak mudah untuk bisa lepas dari riba.
Jawab:
Mudah atau susah, tergantung bagaimana anda menyikapinya. Jika menurut anda susah, maka pasti susah. Tapi jika menurut anda mudah, maka pasti akan mudah pula.

9. Kondisi saya mendesak, sehingga saya tidak ada pilihan lain untuk tidak berhutang dengan bank.
Jawab:
- Mendesak itu hanya sekali-kali, kalau setiap hari sudah bukan mendesak namanya,
- Tanyakan pada diri anda, apakah kehidupan semacam ini yang anda inginkan? Setiap hari merasa was-was dan dikejar-kejar beban angsuran?

10. Hidup saya masih sulit, nanti kalau saya sudah kaya, saya akan berhenti dari riba.
Jawab:
- Tahu kenapa anda selalu didalam kesulitan? Karena anda memakan riba.
- Jika anda tinggalkan riba, maka bermacam kemudahan akan menghampiri anda.
- Jadi yang menghalangi anda sukses adalah riba, tetapi anda sendiri beranggapan riba bisa mengantarkan anda sukses

11. Kalau saya tidak boleh utang bank, terus anda mau ngasih saya utang?
Jawab:
- Kenapa anda masih berpikir bahwa apa yang Alloh berikan untuk bekal anda hidup masih kurang? Akal pikiran, kesehatan, tenaga, waktu, begitu banyak yang Alloh berikan.
- Jika pemberian dari Alloh saja masih anda anggap kurang, maka bagaimana mungkin saya bisa memberikan sesuatu yang bisa memuaskan anda?

12. Terus solusinya apa?
Jawab:
- Taubat riba
- Berpikirlah lebih kreatif lagi, insya Alloh masih banyak sekali pekerjaan dan usaha yang bisa dijalankan dengan tanpa modal uang, apalagi utang riba.

13. Anda mudah saja bicara, untuk menjalaninya sangatlah sulit.
Jawab:
- Memang saya hanya bisa berbicara pada anda, saya tidak memiliki hak untuk memaksa anda
- Hanya orang yang diberikan hidayah hatinya oleh Alloh yang akan menerima kebenaranNYA, mau mentaatiNYA tanpa kebanyakan beralasan dan menyanggah. Dan tidak semua orang akan mendapatkan hidayah tersebut.
- Saya bicara karena saya sudah menjalaninya, saya sudah buktikan memiliki beberapa bisnis dengan semuanya tanpa modal.
Memang Sulit, tapi BISA
Memang Berat, tapi MAMPU

Jika anda ingin terbuka wawasannya, silakan anda lihat postingan-postingan saya sebelum ini, ada puluhan, bahkan mungkin ratusan postingan yang akan membuka pikiran anda lebih luas lagi.

Nah, pilihan selalu ada ditangan anda, tindakan apa yang akan anda lakukan. Langkah apa yang akan anda pilih, semua terserah anda.

Salam hangat, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: