Laman

Senin, 31 Desember 2012

Dahsyatnya Meluruskan Niat

Dahsyatnya Meluruskan Niat !!!

Ya Allah ijinkan hamba mengangkat kedua tangan ini utk memohon kpd Mu, Ya Allah hamba hanya berharap ridho rahmat Mu, bukakan 70 pintu rahmat Mu, 70 pintu kebaikan, hamba bekerja dan menjemput rizki dari Mu agar kami
(1) tiada bergantung kpd makhluq Mu namun hanya bergantung nusrotullah Mu, (2) utk menafkahi keluarga, anak dan istri hamba,
(3) dan utk membantu agama Mu ya Robb.
Krn hanya Engkaulah sebaik baik tempat bergantung dan sebaik baik penyayang. Aamiin Ya robbal alamin

Kalo niat ini kita lakukan sehabis sholat subuh, maka kita dianggap menjalankan sholat sunnah tiada putus diantara 2 waktu sholat, misal antara subuh dan dzuhur.
Sebaiknya kita perbaharui niat kita sehabis sholat fardhu ...

Dahsyat kan !!!
Ayo Sholat Dahsyat !!!
Wassalam UniQ
Sent from BlackBerry® on 3

Minggu, 30 Desember 2012

DAHSYATNYA AL FATIHAH DLM SHALAT !!!

DAHSYATNYA  AL-FATIHAH DLM SHALAT !!!!

Membaca surah Al-Fatihah di waktu shalat, banyak yg membacanya dgn ter-gesa2, tanpa spasi, tanpa jeda, n tdk dihayati, pdhl setiap kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, Allah SWT menjawab setiap ucapan kita. Oleh karena itu kita disunahkan untuk berhenti sejenak setiap selesai membaca satu ayat.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :

"Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan utk hambaKu".

Artinya, tiga ayat diatas  Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan hamba-Nya.

Ketika kita mengucapkan ayat "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin".. Allah menjawab : "Hamba Ku telah ikhlas memuji Ku"
                                                                 Ketika kita mengucapkan ayat  :       "Ar-Rahmanir-Rahim".Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku".
                                                              Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab :"Hamba-Ku memuja-Ku"

Ketika kita mengucapkan �Iyyaka na� budu wa iyyaka nasta�in�.  Allah menjawab : �Inilah perjanjian antara  HambaKu dan Aku�.
Ketika kita mengucapkan �Ihdinash shiratal mustaqiim" Allah menjawab:"inilah permintaan Hamba Ku kepadaKu".                                       Ketika Kita mengucakpkan : "Shiratalladzina an�amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhoolliin.�
Allah menjawab : �Inilah perjanjian Aku dan hambaKu.. Akan Kupenuhi yg ia minta.�
(HR Muslim n At-Turmudzi)

�Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat... Rasakan dan resapi betul-betul jawaban indah dari Allah, satu persatu, karena Allah sesungguhnya sedang menjawab ucapan-ucapan kita...

Lalu ucapkanlah "Aamiin" dengan penuh harapan dikabulkan, sebab malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.
"Barangsiapa yg ucapan �Aamiin-nya� bersamaan dgn para malaikat, maka Allah akan memberikan ampunan kepadanya.�.
(HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Wassalam UniQ
Sent from BlackBerry® on 3

Sabtu, 29 Desember 2012

Cash Flow Langit dlm surat al maiidah [5]:17

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat pagi anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, tidak terasa hari Jum'at yang penuh dengan keberkahannya telah datang mengunjungi kita lagi dan Alhamdulillah kita masih bisa melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an dengan metode tafsir perkata, penjelasan ayat demi ayat, semoga dengan cara ini kita bisa menguasai bahasa al-Qur'an serta lebih memahami akan isi dari kandungan firman Allah ini. Insya Allah...

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'ala  menjelaskan fungsi kehadiran nûr (yakni Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) dan kitab suci (al-Qur'an). Allah menunjuki orang-orang yang diketahui-Nya bersungguh-sungguh berusaha ingin mengikuti jalan menuju keridhaan-Nya. Allah menunjuki mereka kesalah satu atau bermacam-macam atau satu demi satu jalan-jalan keselamatan yang membebaskan mereka dari segala macam kekeruhan jiwa dan bencana, baik di dunia maupun di akhirat, dan Allah mengeluarkan mereka yakni orang-orang yang memiliki kesungguhan itu dari aneka kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus, jalan lebar dan mudah guna meraih kebahagiaan. Maka pada ayat lanjutan ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 17.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗ  قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَنْ فِي الأرْضِ جَمِيعًا ۗ  وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۗ  يخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۗ  وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
LAQODD KAFAROL-LADZIINA QOOLUUU INNALLOOHA HUWAL-MASIIḪUBBNU MARYAMA, QUL FAMAY-YAMLIKU MINALLOOHI SYAI-AN IN AROODA AY-YUHLIKAL-MASIIḪABBNA MARYAMA WA-UMMUHUU WAMAN FIL-ARDHI JAMII-'AN, WALILLAAHI MULKUS-SAMAAWAATI WAL-ARDHI WAMAA BAINAHUMAA, YAKHLUQU MAA YASYAAA-U, WALLOOHU 'ALAA KULLI SYAI-IN QODIIRUN. = Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

"LAQODD=sungguh benar-benar" "KAFARO=telah kafir" "AL-LADZIINA=orang-orang yang" "QOOLUUU=mereka berkata" "INNALLOOHA=sesungguhnya Allah" "HUWA=Dia" "AL-MASIIḪU=al-Masih" "IBBNU=putra" "MARYAMA=Maryam" yang mereka memandangnya sebagai Tuhan. "QUL=katakanlah" "FAMAN=maka siapakah yang" "YAMLIKU=memiliki" menghalangi, "MINALLOOHI=terhadap Allah" "SYAI-AN=sesuatu" kekuatan, "IN=jika" "AROODA=Dia menghendaki" "AN=untuk" "YUHLIKA=menghancurkan" "AL-MASIIḪ=al-Masih" "IBBNA=putra" "MARYAMA=Maryam" "WA-UMMUHUU=dan ibunya" Maryam, "WAMAN=dan siapa yang" "FIL-ARDHI=di bumi" "JAMII-'AN=(secara) keseluruhan" Maksudnya tak seorang pun yang mampu menolak kehendak-Nya. Dan sekiranya Al-masih itu benar-benar Tuhan tentulah ia akan mampu melakukannya., "WALILLAAHI=dan milik Allah" "MULKU=kerajaan" kekuasaan, "AS-SAMAAWAATI=semesta langit" "WAL-ARDHI=dan bumi" "WAMAA=dan apa yang (ada)" "BAINAHUMAA=di antara keduanya", "YAKHLUQU=Dia menciptakan" "MAA=apa yang" "YASYAAA-U=Dia kehendaki", "WALLOOHU=dan Allah"  'ALAA=atas" "KULLI=setiap" "SYAI-IN=sesuatu" yang dikehendaki-Nya, "QODIIR=Maha Kuasa.

Salah satu kegelapan utama yang menyelubungi jiwa dan pikiran ahli kitab, lebih-lebih kelompok nasrani, adalah keyakinan mereka tentang Tuhan. Inilah permasalahan utama dan pertama yang diluruskan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan al-Qur'an. Karena itu, setelah menjelaskan fungsi Nabi dan al-kitab, sebagaimana terbaca di atas, ditegaskannya melalui ayat ini bahwa: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang meyakini sehingga berkata bahwa "Sesungguhnya Allah itu ialah 'Isa al-masih putra Maryam." Bahwa 'Isa adalah putra seorang wanita membuktikan bahwa dia bukan Tuhan. Karena, Tuhan tidak mungkin membutuhkan sesuatu sehingga tidak mungkin ia diperanakkan. Untuk memperjelas bukti kesesatan mereka—setelah isyarat sepintas di atas—Allah memerintahkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Katakanlah sebagai bantahan dan bukti kesesatan mereka menjadikan 'Isa 'alaihis salam sebagai tuhan "Maka siapakah gerangan yang kuasa dan dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia hendak membinasakan al-masih putra Maryam itu beserta ibunya yang  juga dianggap telah mengandung dan melahirkan yang dipertuhan itu, bahkan siapa yang dapat menghalangi-Nya kalau Dia hendak membinasakan siapa dan apa saja yang berada di bumi semuanya?" Pasti tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya itu karena Kepunyaan Allah-lah dan di bawah kendali penuh-Nya, kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya sesuai dengan cara yang dipilih-Nya sehingga banyak manusia yang diciptakan-Nya melalui ibu bapak, ada juga yang tanpa ibu bapak, seperti Adam, dan juga tanpa kehadiran ibu seperti Hawa', pasangan Adam 'alaihis salam dan juga tanpa ayah, yakni 'Isa 'alaihis salam. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sementara ummat kristiani dewasa ini menganggap bahwa al-Qur'an atau Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah keliru dalam memahami keyakinan ummat kristiani tentang Tuhan. "Kami tidak mempertuhankan 'Isa, Tuhan adalah Maha Esa," kata mereka. Sebelum membahas maksud al-Qur'an di atas lebih jauh, terlebih dahulu perlu diingat bahwa keyakinan tentang Tuhan bagi orang-orang nasrani sungguh beraneka ragam. Sehingga, kalau apa yang diinformasikan al-Qur'an di atas tidak diakui oleh satu kelompok, itu bukan berarti bahwa tidak ada kelompok lain yang berkata demikian, Memang, uraian tentang ketuhanan dan makna-maknanya sedemikian sulit dipahami, bahkan oleh penganut-penganut agama kristen sendiri hingga mereka meyakini bahwa masalah ketuhanan adalah merupakan dogma yang mereka akui tidak dapat terjangkau oleh nalar. Di sisi lain, keyakinan tentang kedudukan al-masih baru ditetapkan pada 325 M. Sebelum ketetapan itu, para uskup dan pemuka agama kristen berbeda pendapat. Ada yang menyatakan bahwa 'Isa dan ibunya adalah dua tuhan, ada lagi yang berkeyakinan bahwa hubungan 'Isa alaihis salam dan Allah bagaikan hubungan kobaran api yang berpisah dari kobaran api yang lain, di mana kobaran pertama tidak berkurang dengan adanya kobaran kedua, ada lagi yang berkeyakinan bahwa 'Isa alaihis salam adalah Rasul Allah sebagaimana Rasul-Rasul yang lain. Ada lagi yang berkeyakinan bahwa beliau anak Tuhan tetapi, dalam saat yang sama, beliau adalah makhluk-Nya, dan masih banyak lagi pendapat yang lain. Bahkan, paham trinitas dewasa ini mempunyai penafsiran yang berbeda-beda.

Firman-Nya yang menyampaikan keyakinan sementara orang kristen bahwa: Sesungguhnya Allah itu adalah al-masih putra Maryam dapat dipahami dalam arti bahwa mereka percaya ada unsur ketuhanan dalam diri al-masih atau bahwa ketuhanan telah menjelma pada dirinya. Keyakinan semacam ini mengantar kepada keyakinan bahwa Allah, yakni Tuhan, adalah al-masih. Di tempat lain dari surah ini, kita akan bertemu lagi—apakah mereka kelompok yang sama dengan kelompok yang dimaksud ayat ini atau kelompok lain yang menyatakan:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ
"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. (QS al-Maa-idah 5: 73).

Sekali lagi, perlu dikemukakan adanya perkembangan pemikiran di kalangan orang-orang kristen tentang Tuhan dan Keesaan-Nya. Namun, secara umum, mereka mengenal apa yang mereka istilahkan dengan Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Ruh al-Kudus.

Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang menguasai langit dan bumi serta yang ada di antara keduanya, pencipta dan pengatur keduanya. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Dia menciptakan pasangan Adam tanpa ibu dan bapak, menciptakan Isa dari ibu tanpa ayah, dan menciptakana semua manusia dari ibu dan ayah. Dan firman-Nya di akhir ayat ini: "WALLOOHU 'ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR = Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." Tidak ada sesuatu yang bisa melemahkan dan mengalahkan-Nya, dan tidak ada satu perkara pun yang luput dari kekuasaan-Nya.  

Semoga kita bisa mengambil manfaatnya, Aamiin Allahumma Aamiin.
(Jumat 29.12.12)
Sent from BlackBerry® on 3

Cash Flow Langit dlm surat al maiidah [5]:16

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat pagi anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an dengan metode tafsir perkata, penjelasan ayat demi ayat, semoga dengan cara ini kita bisa menguasai bahasa al-Qur'an, serta lebih memahami akan isi dari kandungan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala ini. Insya Allah...

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'ala  telah mengajak dan menghimbau golongan yahudi dan nasrani dengan berfirman: Hai ahli kitab, yakni kitab yang diturunkan Allah kepada Musa 'alaihis salam dan 'Isa 'alaihis salam, "Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami" yang pernah diberitakan kedatangannya oleh Nabi Musa dan Nabi 'Isa serta yang tercantum nama dan sifat-sifatnya dalam kitab yang ada pada kamu. Rasul itu, yakni Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam datang antara lain untuk menjelaskan kepada kamu banyak dari isi al-kitab, yakni hukum dan penjelasan-penjelasannya yang kamu sembunyikan, seperti hukum zina dan tentang kedatangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan membiarkan yakni tidak menjelaskan banyak lainnya, yang juga kamu sembunyikan. Dia membiarkannya karena tidak terlalu penting, apalagi bila semua diungkap akan menghabiskan waktu, dan akan lebih menonjolkan keburukan perangai kamu, Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya dari Allah, yakni Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan telah datang pula kepada kamu kitab yakni al-Qur'an yang menerangkan segala yang musykil dan tersembunyi dari segala apa yang diperlukan menyangkut kehidupan beragama manusia. Maka pada ayat lanjutan ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 16.
يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
YAHDII BIHILLAAHU MANIT-TABA-'A RIDHWAANAHUU SUBULAS-SALAAMI WAYUKHRIJUHUM MINAZH-ZHULUMAATI ILAN-NUURI BI-IDZNIHII WAYAHDIIHIM ILAA SHIROOTHIM-MUSTAQIIMIN. = Dengannya Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan-jalan keselamatan, dan mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

"YAHDII=memberi petunjuk" "BIHILLAAHU=Allah dengannya" yakni al-Qur'an "MANIT-TABA-'A=siapa yang dia mengikuti" atau mencari  "RIDHWAANAHUU=keridhaan-Nya" dengan iman, "SUBULA=(yaitu) jalan-jalan" "AS-SALAAMI=keselamatan" jalan yang menyelamatkan mereka, "WAYUKHRIJUHUM=dan Allah mengeluarkan mereka" "MINAZH-ZHULUMAATI=dari kegelapan" kekufuran dan kebodohan "ILAA=kepada" "AN-NUURI=cahaya" iman dan ilmu, "BI-IDZNIHII=dengan izin-Nya" dengan iradat-Nya, "WAYAHDIIHIM=dan Dia memberi petunjuk mereka" "ILAA=kepada" "SHIROOTHIM-MUSTAQIIM=jalan yang lurus" yakni agama Islam.

Ayat yang lalu berbicara tentang telah datangnya nûr dan kitab suci. Ayat ini menjelaskan fungsi kehadiran keduanya dan terdapat siapa keduanya dapat berfungsi baik. Dengannya, yakni dengan nûr dan kitab suci itu, Allah menunjuki orang-orang yang diketahui-Nya bersungguh-sungguh berusaha ingin mengikuti jalan menuju keridhaan-Nya. Allah menunjuki mereka kesalah satu atau bermacam-macam atau satu demi satu jalan-jalan keselamatan yang membebaskan mereka dari segala macam kekeruhan jiwa dan bencana, baik di dunia maupun di akhirat, dan Allah mengeluarkan mereka yakni orang-orang yang memiliki kesungguhan itu dari aneka kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus, jalan lebar dan mudah guna meraih kebahagiaan.

Firman-Nya: (يَهْدِي بِهِ اللَّهُ) YAHDI BIHILLAAH=dengannya Allah menunjuki, seperti terbaca di atas, menggunakan bentuk tunggal pada kata bihi/dengan-Nya, sedang yang ditunjuk terdiri dari dua hal, yaitu nur dan kitab. Sementara ulama memahami kata dengannya sebagai merujuk kepada kitab, yakni kitab suci al-Qur'an saja. Tetapi bisa juga dipahami bahwa pada hakikatnya ia merujuk kepada nur yang diartikan sebagai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Al-Qur'an dan beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak dapat dipisahkan sebab (كان خلقه القرآن) kaana khuluquhul-Qur'an=tingkat laku dan budi pekertinya adalah penerapan dari al-Qur'an. Demikian penjelasan 'Aisyah radhiallahu 'anha (HR Imam Ahmad). Karena itu pula, walaupun ayat di atas menunjuk kepada dua hal, karena ia menyatu maka tidak ada halangan, bahkan justru sangat tepat menunjuk  keduanya dalam bentuk tunggal.

Memang, al-Qur'an baru dapat dimengerti dengan baik—selanjutnya dapat mengantar ke jalan kebahagian—bila dikaitkan dengan penjelasan-penjelasan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan penerapan beliau yang ditemukan dalam as-Sunnah. Tanpa as-Sunnah, kekeliruan masih sangat mungkin terjadi. Bisakah seseorang shalat atau mengeluarkan zakat jika tidak menemukan penjelasannya dari sunnah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam? Jelas tidak. Di sisi lain, sekian banyak orang yang memeluk Islam hanya dengan melihat budi pekerti dan perilaku Rasul shallallahu 'alaihi wasallam.

Ayat di atas menggunakan bentuk jamak untuk kata (سُبُلَ السَّلامِ) SUBULAS-SALAAM=jalan-jalan kedamaian. Ini berarti ada banyak jalan kedamaian. Pada tadarus/kajian kita beberapa waktu yang lalu, ketika ditafsirkan kata shirooth dalam surah al-Fatihah, telah dikemukakan bahwa kata itu selalu digunakan oleh al-Qur'an dalam bentuk tunggal dan selalu menunjuk kepada yang bersifat benar lagi haq. Berbeda dengan sabiil yang dapat benar, dapat juga salah, dapat merupakan jalan orang-orang bertakwa, dapat juga berarti jalan orang-orang durhaka. Karena itu, al-Qur'an menggunakan untuk kata sabiil dalam bentuk jamak, yakni subul. Harus di ingat bahwa hanya Subulus-salaam yang dapat mengantar seseorang ke ash-Shiroothol-mustaqiim, sebagai bunyi ayat ini. Kendati demikian harus diakui bahwa jalan-jalan itu banyak, seperti diisyaratkan oleh bentuk jamak dari kata ini.

Kepada ash-Shirooth-lah bermuara semua sabiil yang baik. Shirooth bagaikan jalan tol. Kita tidak dapat lagi keluar atau tersesat setelah memasukinya. Shirooth adalah jalan yang luas, semua orang dapat melaluinya tanpa berdesak-desakan. Berbeda dengan sabiil, ia banyak, namun merupakan jalan kecil atau lorong-lorong. Tak mengapa kita menelusuri sabill asalkan pada akhirnya kita menemukan jalan tol itu, yakni jalan yang luas lagi lurus itu.

Ayat di atas menggunakan bentuk tunggal untuk kata NUUR dan bentuk jamak untuk kata ZHULUMAAT=aneka kegelapan. Penggunaan bentuk tunggal itu menunjukkan bahwa cahaya hanya satu. Demikian itulah petunjuk Ilahi, sumbernya pun hanya satu. Berbeda dengan kegelapan. Ia beraneka ragam, sumbernya dapat beraneka ragam pula.

SeMoGa BeRmAnFaAt.... AAMIIN...
Sent from BlackBerry® on 3

Cash Flow Langit dlm surat Al Maiidah [5] : 15

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat pagi anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an dengan metode tafsir perkata, penjelasan ayat demi ayat, semoga dengan cara ini kita bisa lebih memahami akan isi dari kandungan firman Allah ini. Insya Allah...

Pada ayat sebelum ini telah dijelaskan uraian tentang sikap dan perilaku kelompok kedua dari ahli kitab yakni orang-orang nasrani. Di sini, Allah menyatakan, bahwa: Dan diantara orang-orang yang mengatakan, tanpa membuktikan dalam kenyataan bahwa "Sesungguhnya kami ini orang-orang nasrani" pengikut-pengikut 'Isa alaihis salam yang sejati, atau pembela-pembela ajarannya, ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, sebagaimana Kami ambil perjanjian dengan orang-orang yahudi, tetapi serta merta dan tanpa banyak berpikir mereka sengaja melupakan, yakni meninggalkan sebagaimana orang yang lupa karena tidak mengacuhkan sebagian besar dan penting dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya, yakni yang terdapat dalam kitab Injil, seperti berita gembira dan sifat-sifat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka Kami timbulkan di antara mereka, yakni orang-orang nasrani satu dengan lainnya atau orang nasrani terhadap orang yahudi dan sebaliknya, permusuhan yang tampak kepermukaan dan kebencian yang tersembunyi dalam hati mereka. Ini akan berlanjut terus-menerus sampai Hari Kiamat. Dan kelak, yakni di Hari Kiamat. Nanti pasti Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selalu mereka kerjakan. Maka pada ayat lanjutan ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 15.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ  ۗ  قَدْ جَاءَكُم مِّنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ
YAAA AHLAL-KITAABI QODD JAAA-AKUM ROSUULUNAA YUBAYYINU LAKUM KATSIIROM-MIMMAA KUNTUM TUKHFUUNA MINAL-KITAABI WAYA'FUU 'AN KATSIIRIN, QODD JAAA-AKUM MINALLOOHI NUURUW-WAKITAABUM-MUBIINUN. = Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.

"YAAA AHLAL-KITAABI=Wahai ahli kitab, yaitu yahudi dan nasrani, "QODD=sungguh" "JAAA-AKUM=telah datang kepada kalian" "ROSUULUNAA=utusan Kami" Muhammad. "YUBAYYINU=dia mengungkapkan" "LAKUM=kepada kalian" "KATSIIRON=banyak" hal, "MIMMAA=dari apa yang" "KUNTUM=kalian telah" "TUKHFUUNA=kalian sembunyikan" "MINAL-KITAABI=dari (isi) kitab" Taurat dan Injil, "WAYA'FUU=dan dia membenarkan" 'AN KATSIIRIN=dari banyak hal", "QODD=sungguh" "JAAA-AKUM=telah datang kepada kalian" "MINALLOOHI=dari Allah" "NUURUN=cahaya" Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, "WAKITAABUN=dan Kitab" al-Qur'an, "MUBIINUN=(yang) menjelaskan"dengan nyata.

Setelah ayat-ayat lalu menjelaskan sikap dan perilaku buruk kedua kelompok ahli kitab—yahudi dan nasrani—kini melalui ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala "datang" kepada mereka mengajak dan menghimbau dengan berfirman: Hai ahli kitab, yakni kitab yang diturunkan Allah kepada Musa 'alaihis salam dan 'Isa 'alaihis salam, "Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami" yang pernah diberitakan kedatangannya oleh Nabi Musa dan Nabi 'Isa serta yang tercantum nama dan sifat-sifatnya dalam kitab yang ada pada kamu. Rasul itu, yakni Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam datang antara lain untuk menjelaskan kepada kamu banyak dari isi al-kitab, yakni hukum dan penjelasan-penjelasannya yang kamu sembunyikan, seperti hukum zina dan tentang kedatangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan membiarkan yakni tidak menjelaskan banyak lainnya, yang juga kamu sembunyikan. Dia membiarkannya karena tidak terlalu penting, apalagi bila semua diungkap akan menghabiskan waktu, dan akan lebih menonjolkan keburukan perangai kamu, Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya dari Allah, yakni Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan telah datang pula kepada kamu kitab yakni al-Qur'an yang menerangkan segala yang musykil dan tersembunyi dari segala apa yang diperlukan menyangkut kehidupan beragama manusia.

Pemanggilan mereka dengan ahli kitab, seperti terbaca di atas, di samping untuk melunakkan hati mereka dengan panggilan indah dan mesra, ini juga untuk menggugah hati mereka menerima kitab al-Qur'an karena sesungguhnya merekalah terlebih dahulu yang paling wajar menyambutnya karena mereka telah memiliki pengalaman dalam bidang penerimaan kitab suci dibandingkan dengan selain mereka.

Tentu saja, kehadiran Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bukan hanya untuk menjelaskan apa yang disembunyikan oleh ahli kitab, tetapi masih banyak lagi lainnya. Ini antara lain diisyaratkan oleh kandungan kata (نور) nuur/cahaya serta adanya kita al-Qur'an yang menerangkan. Bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan dan membuka apa yang mereka sembunyikan dari kandungan kitab Taurat dan Injil, ini merupakan salah satu bukti kerasulan beliau. Seperti diketahui, Rasul  shallallahu 'alaihi wasallam tidak dapat membaca dan menulis. Keberhasilan beliau mengungkap kandungan kita suci Taurat dan Injil, yang tidak dapat beliau baca, bahkan yang tidak tercantum lagi dalam lembaran-lembarannya karena mereka sembunyikan, menunjukkan bahwa beliau memperoleh informasi langsung dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan ini adalah bukti yang sangat kuat bahwa beliau adalah utusan-Nya.

Kata (نور) nuur=cahaya, dipahami oleh banyak ulama dalam arti Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Ada juga yang menggabung kata nur dengan kitab, dalam arti kitab suci al-Qur'an. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam diibaratkan dengan cahaya yang menerangi hal-hal yang tersembunyi. Penempatan kata tersebut di sini sejalan dengan fungsi beliau mengungkap apa yang disembunyikan oleh ahli kitab. Bukankah yang tersembunyi adalah sesuatu yang gelap dan yang gelap dapat terungkap dengan cahaya? Pada ayat lain Rasul shallallahu 'alaihi wasallam itu dilukiskan dengan pelita yang amat benderang sebagaimana firman Allah di dalam QS al-Ahzab 33: 46 yang berbunyi:
وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا

"WA-DAA-'IYAN ILLALLOOHI BI-IDZNIHII WA-SIROJAM-MUNIIROO = Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi."

Semoga bermanfaat...
Sent from BlackBerry® on 3

Cash Flow Langit dlm surat al maiidah [5] : 14

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat pagi anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an setelah kemarin tidak bisa terkirim karena jaringan tidak bisa terkoneksi dengan facebook server. Bapak biasanya kirim via PC dengan GSM modem dengan kartu 3 atau XL. Sekarang coba pakai kartu Telkomsel yg dicopot dari HP, biasanya sambungan bagus tapi lumayan mahal karena di charge sebagai pemakaian GPRS.

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyatakan bahwa orang-orang yahudi telah melanggar perjanjian, mereka kafir, maka disebabkan karena pelanggaran perjanjian mereka dengan mengingkari bahkan membunuh Rasul-Rasul, Kami kutuk mereka, yakni Kami jauhkan mereka dari rahmat Kami, dan karena itu Kami jadikan hati mereka keras membatu sehingga tidak berpengaruh bagi mereka nasihat dan ajakan kebaikan, serupa dengan segala yang keras membatu dan tidak dapat dibentuk lagi. Kebejatan mereka antara lain adalah mereka terus-menerus mengubah perkataan-perkataan Allah dari tempat-tempatnya, dan mereka sengaja melupakan, yakni meninggalkan sebagaimana orang yang lupa karena tidak mengacuhkan sebagian besar dan yang penting dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, yaitu kitab Taurat. Dan, bukan hanya itu, sebenarnya telah mendarah daging kebejatan pada diri mereka sehingga engkau, wahai Muhammad, senantiasa akan mengetahui, baik dengan melihat maupun mendengar secara langsung atau tidak, khianat besar  dari mereka terhadap dirimu dan ajaran yang engkau sampaikan kecuali sedikit di antara mereka yang tidak berkhianat, atau yang beriman, maka maafkanlah kesalahan mereka yang berkaitan dengan pribadimu dan biarkanlah mereka, yakni jangan hiraukan mereka. Dengan demikian, engkau melakukan iḫsan, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, dan prilaku semacam itu sangat disukai Allah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan. Maka pada ayat lanjutan ini di tujukan kepada orang-orang nasrani, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 14.
وَمِنَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا مِيثَاقَهُمْ فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللَّهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
WA MINAL-LADZIINA QOOLUUU INNAA NASHOOROOO AKHODZNAA MIITSAAQOHUM FANASUU ḪAZH-ZHOM-MIMMAA DZUKIRUU BIHII, FA-AGHROINAA BAINAHUMUL-'ADAAWATA WAL-BAGHDHOOO-A ILAA YAUMIL-QIYAAMATI, WASAUFA YUNABBI-UHUMULLOOHU BIMAA KANUUU YASHNA-'UUNA. = Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah Kami ambil Perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; Maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan.

"WA MINAL-LADZIINA=dan di antara orang-orang yang" "QOOLUUU=mereka mengatakan" "INNAA=sesungguhnya kami" "NASHOOROOO=orang-orang nasrani" berkaitan dengan firman-Nya, "AKHODZNAA=kami telah mengambil" "MIITSAAQOHUM=perjanjian mereka" sebagaimana halnya orang-orang yahudi dari kalangan Bani Israil "FANASUU=tetapi mereka melupakan" "ḪAZH-ZHON=sebagian" "MIMMAA=dari apa yang" "DZUKIRUU=diperintahkan (kepada) mereka" untuk beriman, "BIHII=padanya yakni dalam Injil berupa keimanan dan lain-lain hingga mereka ingkari perjanjian itu, "FA-AGHROINAA=maka Kami tumbuhkan" "BAINAHUM=antara mereka" "AL-'ADAAWATA=permusuhan" perpecahan, "WAL-BAGHDHOOO-A=dan kebencian" "ILAA=sampai" "YAUMIL-QIYAAMATI=Hari Kiamat" dengan pertikaian dan perbedaan keinginan mereka, hingga setiap golongan mengafirkan yang lain, "WASAUFA=dan tidak" "YUNABBI-UHUMULLOOHU=Allah akan memberitahukan kepada mereka" yakni di akhirat , "BIMAA=tentang apa yang" "KANUUU=mereka telah" "YASHNA-'UUNA=mereka kerjakan" lalu mendapat pembalasan daripada-Nya.

Seperti dikemukakan, ketika menguraikan ayat 12, kaum Muslimin pada ayat ini juga diingatkan tentang sikap dan perilaku ahli kitab terhadap perjanjian-perjanjian mereka dengan Allah agar mereka tidak mengalami apa yang menimpa ahli kitab itu. Ayat lalu telah menguraikan sikap dan prilaku kelompok pertama dari ahli kitab, yakni orang-orang yahudi. Ayat ini merupakan uraian tentang sikap dan perilaku kelompok kedua dari ahli kitab yakni orang-orang nasrani. Di sini, Allah menyatakan, bahwa: Dan diantara orang-orang yang mengatakan, tanpa membuktikan dalam kenyataan bahwa "Sesungguhnya kami ini orang-orang nasrani" pengikut-pengikut 'Isa alaihis salam yang sejati, atau pembela-pembela ajarannya, ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, sebagaimana Kami ambil perjanjian dengan orang-orang yahudi, tetapi serta merta dan tanpa banyak berpikir mereka sengaja melupakan, yakni meninggalkan sebagaimana orang yang lupa karena tidak mengacuhkan sebagian besar dan penting dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya, yakni yang terdapat dalam kitab Injil, seperti berita gembira dan sifat-sifat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka Kami timbulkan di antara mereka, yakni orang-orang nasrani satu dengan lainnya atau orang nasrani terhadap orang yahudi dan sebaliknya, permusuhan yang tampak kepermukaan dan kebencian yang tersembunyi dalam hati mereka. Ini akan berlanjut terus-menerus sampai Hari Kiamat. Dan kelak, yakni di Hari Kiamat. Dan kelak, yakni di Hari Kiamat nanti pasti Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selalu mereka kerjakan.

Kata (قَالُوا) QOOLUU=mereka berkata, pada firman-Nya: (قَالُوا إِنَّا نَصَارَى) QOOLUU INNAA NASHOORO=mereka berkata kami orang-orang nasrani dipahami oleh banyak ulama sebagai isyarat bahwa apa yang mereka ucapkan itu tidak sesuai dengan kenyataan keseharian mereka. Kata (نَصَارَى) nashooroo dipahami sebagai bentuk jamak dari kata (نصراني) nashroonii atau (ناصري) nashirii yang berarti pembela tangguh 'Isa alaihis salam dan ajaran-ajaran beliau. Dapat juga dipahami sebagai berasal dari kata naashiraah yaitu satu kota di Palestina, tempat kediaman Maryam 'alaihas salam dan tempat 'Isa 'alaihis salam pertama kali menyebarkan ajarannya. Dari sini, pengikut beliau dinamai Nashooroo.

Kata (أغرينا) AGHROINAA = Kami timbulkan, dari segi bahasa berarti mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dengan jalan menampakkan keindahan dan sisi positif sesuatu itu sehingga yang didorong giat melakukannya. Ada juga yang memahami kata ini terambil dari kata (غراء) ghiroo' yang berarti lem atau perekat sehingga melahirkan makna, "Kami jadikan sesuatu, dalam hal ayat ini tidak pernah akan hilang atau habis."

Betapa pun, kenyataan menunjukkan bahwa kelompok-kelompok nasrani, baik antar-katolik dan protestan maupun antar-sekte-sekte yang beraneka ragam itu, sejak dahulu hingga kini masih terus-menerus bertikai, bahka di antara mereka ada yang saling berperang. Ini lebih-lebih lagi antara yahudi dan nasrani yang, walaupun tidak terlihat adanya perang terbuka, pada hakikatnya sedang terjadi pertarungan sengit antar mereka.

Kata (يصنعون) YASHNA-'UUN=mereka perbuat, memberi kesan bahwa perbuatan yang dimaksud di sini sudah sedemikian membudaya. Ini karena pelaku dari kata tersebut adalah (صانع) shooni' dan, dengan demikian, mereka wajar dinamai shooni', yakni tukang-tukang yang ahli dalam bidangnya.

Di akhir ayat ini Allah berfirman: (وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللَّهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ) WASAUFA YUNABBI-UHUMULLOOHU BIMAA KANUUU YASHNA-'UUNA. = Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan. Itu adalah balasan pelanggaran dan pembatalan mereka terhadap janji dan kedurhakaan mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan Dia akan menghisab mereka atas perbuatan jahat, pelanggaran janji, dan pembangkangan mereka ini untuk memberikan ganjaran kepada setiap orang sesuai dengan perbuatan yang mereka kerjakan.

Semoga bermanfaat..
Sent from BlackBerry® on 3

Cash Flow Langit dlm surat Al Maiidah [5] : 13

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat malam anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa menyempatkan waktu untuk tetap melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an rutin kita, walau pun malam sudah semakin larut, anggaplah ini sebagai santapan rohani pengantar sebelum tidur.

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menerangkan bahwa Dia telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah mengangkat diantara mereka dua belas orang pemimpin, dan kemudian Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu,  jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-Rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada-Ku pinjaman yang baik, sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Ku-masukkan ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. Namun kemudian pada ayat lanjutan ini Allah berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 13.
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۚ  يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ ۖ  فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۗ  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
FABIMAA NAQQDHI-HIM MIITSAA-QOHUM LA-ANNAAHUM WAJA-'ALNAA QULUUBAHUM QOOSIYATAN, YUḪARRIFUUNAL-KALIMA 'AM-MAWAADHI-'IHII, WANASUU ḪAZH-ZHOM-MIMMAA DZUKIRUU BIHII, WALAA TAZAALU TATH-THOLI-'U 'ALAA KHOOO-INATIM-MINHUM ILLAA QOLIILAM-MINHUM, FA'FU 'ANHUM WASHFAḪ, INNALLOOHA YUḪIBBUL-MUḪSINIINA. =  (tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya[407], dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

[407] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.

"FABIMAA=maka karena" "NAQQDHI-HIM=pelanggaran mereka" maa merupakan tambahan, "MIITSAA-QOHUM=(terhadap) perjanjian mereka" "LA-ANNAAHUM=Kami kutuk mereka" jauhkan dari rahmat Kami, "WAJA-'ALNAA=dan Kami jadikan" "QULUUBAHUM=hati mereka" "QOOSIYATAN=keras membatu" tidak menerima hidayah, "YUḪARRIFUUNA=mereka menyelewengkan" atau mengubah, "AL-KALIMA=kalimat-kalimat" dalam Taurat, yang terdapat dalam Taurat berupa sifat-sifat dan ciri-ciri Nabi Muhammad, 'AN=dari" "MAWAADHI-'IHII=tempat-tempatnya" yang sebenarnya, semula yang ditaruh oleh Allah, "WANASUU=dan mereka melupakan" atau meninggalkan, "ḪAZH-ZHON=sebagian" besar, "MIMMAA=dari apa yang" "DZUKIRUU=diperintahkan (kepada) mereka" "BIHII=dengannya" Taurat", "WALAA TAZAALU=dan kamu (Muhammad) masih" "TATH-THOLI-'U=kamu melihat" secara jelas, 'ALAA=kepada" "KHOOO-INATIN=penghianat" "MINHUM=di antara mereka" dengan mengingkari janji dan lain-lain. "ILLAA=kecuali" hanya, "QOLIILAN=sedikit" yang tidak berhianat, yang masuk Islam.  "MINHUM=di antara mereka", "FA'FU=maka maafkan" 'ANHUM=mereka" "WASHFAḪ=dan biarkan" mereka, "INNALLOOHA=sesungguhnya Allah" "YUḪIBBU=Dia menyukai" "AL-MUḪSINIINA=orang-orang yang berbuat baik".

Orang-orang yahudi telah melanggar perjanjian, mereka kafir, maka disebabkan karena pelanggaran perjanjian mereka dengan mengingkari bahkan membunuh Rasul-Rasul, Kami kutuk mereka, yakni Kami jauhkan mereka dari rahmat Kami, dan karena itu Kami jadikan hati mereka keras membatu sehingga tidak berpengaruh bagi mereka nasihat dan ajakan kebaikan, serupa dengan segala yang keras membatu dan tidak dapat dibentuk lagi. Kebejatan mereka antara lain adalah mereka terus-menerus mengubah perkataan-perkataan Allah dari tempat-tempatnya, dan mereka sengaja melupakan, yakni meninggalkan sebagaimana orang yang lupa karena tidak mengacuhkan sebagian besar dan yang penting dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, yaitu kitab Taurat. Dan, bukan hanya itu, sebenarnya telah mendarah daging kebejatan pada diri mereka sehingga engkau, wahai Muhammad, senantiasa akan mengetahui, baik dengan melihat maupun mendengar secara langsung atau tidak, khianat besar  dari mereka terhadap dirimu dan ajaran yang engkau sampaikan kecuali sedikit di antara mereka yang tidak berkhianat, atau yang beriman, maka maafkanlah kesalahan mereka yang berkaitan dengan pribadimu dan biarkanlah mereka, yakni jangan hiraukan mereka. Dengan demikian, engkau melakukan iḫsan, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, dan prilaku semacam itu sangat disukai Allah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan.

Kata (يُحَرِّفُونَ) YUḪARRIFUUNA pada firman-Nya: (يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ) YUḪARRIFUUNAL-KALIM=mereka mengubah perkataan-perkataan, pada mulanya berarti memiringkan sesuatu ke arah pinggir. Kita tahu bahwa ajaran agama berada di tengah, tidak di pinggir kiri tidak juga di pinggir kanan. Orang-orang yahudi memiringkan firman-firman Allah dari tempat-tempatnya yang ada di tengah itu ke arah pinggiran sehingga mereka tidak lagi berjalan di tengah, tetapi di pinggir, dan mengajak orang—atas nama Allah—untuk berada juga di pinggir. Beraneka ragam cara yang mereka tempuh dalam melakukan kedurhakaan ini. Antara lain mengubah makna yang dimaksud oleh firman Allah dan men-ta'wil-kan (mengalihkan maknanya ke makna yang tidak dimaksud), atau mengubah kata dengan kata yang lain, serta menyembunyikan ayat-ayat dan ketentuan-ketentuan Tuhan.

Penggunaan bentuk kata kerja masa kini (mudhari') pada kata YUḪARRIFUUNA dapat berarti mereka terus-menerus melakukan hal tersebut untuk mengelabui manusia bahwa sikap dan tingkah laku mereka selalu sama dengan tuntunan Ilahi, padahal tidak demikian. Apa yang mereka ikuti tidak lain adalah dorongan hawa nafsu mereka.

Penggalan ayat yang menyatakan engkau senantiasa akan mengetahui khianat dari mereka, tidak menjelaskan apa khianat tersebut. Ia dapat dipahami dalam arti kelompok yang berkhianat dari mereka. Bisa juga khianat mereka dalam bentuk niat, ucapan, perbuatan, atau sikap. Betapa pun, tidak disebutnya apa yang disifati oleh kata khianat menunjukkan bahwa khianat itu beraneka ragam. Namun, kesemuanya senantiasa akan diketahui, dilihat, atau didengar oleh Nabi shallallhu 'alaihi wasallam sebagai bukti bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipercaya.

Firman-Nya: (فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ) FA'FU 'ANHUM WASHFAḪ=maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, dipahami oleh sementara ulama dalam arti maafkan kesalahan kelompok kecil itu. Ada juga yang memahami perintah memaafkan di sini telah dibatalkan oleh perintah QS at-Taubah 9: 29:
قَاتِلُوا الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[***] dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk."

[***] Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan Islam, sebagai imbangan bagi keamanan diri mereka.

Sebagian ulama mendukung pendapat yang menyatakan bahwa perintah memaafkan di sini berkaitan dengan hal-hal yang tidak merugikan dakwah Islam, bahkan yang dapat menunjukkan keistimewaannya sehingga mereka dapat lebih tertarik dan simpati kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam serta ajaran yang beliau sampaikan, antara lain memaafkan kesalahan-kesalahan terhadap pribadi beliau. Misalnya, upaya mereka menyihir Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang insya Allah pada tempatnya nanti akan diuraikan.

Engkau, wahai Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam akan terus mendapati mereka berkhianat, melanggar janji, dan membatalkan perjanjian. Tiap hari engkau akan melihat semua pengkhianatan itu dari mereka kecuali mereka yang sudah masuk Islam, seperti Abdullah bin Salam dan yang lainnnya. Engkau harus memaafkan mereka sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala menetapkan qadha-Nya dan membentangkan kenyataan dalam diri mereka kepadamu. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala bena-benar telah memperlihatkannya kepada beliau hingga akhirnya memerintahkan beliau untuk memerangi mereka setelah menyuruh beliau memaafkan kesalahan mereka dan tidak menghukum mereka.

Di akhir ayat ini  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: (إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ)  "INNALLOOHA YUḪIBBUL-MUḪSINIIN = Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." Yakni mengabarkan kepada beliau dan kita kaum Muslimin bahwa barangsiapa yang selalu berbuat baik dan bersikap adil, maka pasti Allah memberikan pahala kepadanya.

Semoga bermanfaat, selamat malam dan selamat beristirahat... Wassalamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh...
Sent from BlackBerry® on 3

Dahsyatnya Kelembutan Akhlaq

Dahsyatnya Kelembutan Akhlaq

Dari Muadz ra, rasulullah saw berkata kpd Asyaji ra (ketua suku Abd Qais), " Engkau memiliki dua sifat yg disukai Allah; satu adalah Hilm (lembut dan berani), dan kedua; tidak terburu-buru." ( Muslim, bab Al Amru bil Iman billahi no 117)

Dari Aisyah r.hum istri Nabi saw bahwa rasulullah saw bersabda," Hai Aisyah, Allah itu lembut dan baik, mencintai kelembutan dan kebaikan (seorang hamba dalam segala urusan). Dan apa saja yg Dia berikan (sbg pahala) bagi kebaikan bukan diberikan ke atas orang yg kasar dan tidak dapat melalui apapun, kecuali kelembutan." (Muslim, bab Fadhlu rifqi no 6601)

Dari jarir bin Abdullah ra, rasulullah saw bersabda, " Siapa yg dicabut sifat lembutnya, maka tercabut (semua) kebaikannya" (Muslim bab fadhlu rifqi no 6598)

Dari Aisyah r.hum bahwa Nabi saw bersabda," Siapa yg diberi sebagian kelembutan dari Allah, maka ia telah diberi sebagian kebaikan dunia dan akherat. Dan barang siapa terhalang dari kelembutan, maka sesungguhnya ia telah terhalang dari kebaikan dunia dan akherat." ( Baghawi - Syarhus Sunnah; XIII/73)

Dari Aisyah r.hum rasulullah saw bersabda," Tiada keluarga yg Allah hendak anugerahkan kebaikan atasnya kecuali Dia memberikan mandaat kepada keluarga itu. Dan tidaklah Dia mencabut kebaikan dari suatu keluarga, kecuali Dia mencelakakan keluarga itu." (Baihaqi)

Dari Jabir bin Abdullah ra, rasulullah saw berdoa," Semoga Allah merahmati atas orang yg lembut saat menjual dan membeli, dan meminta (haknya) dari manusia." (Bukhari bab asshulatu was samahah no 2076)

Dari Shuhaib ra, rasulullah saw bersabda," Luar biasa ! Setiap kejadian atas seorang mukmin, Setiap kejadian selalu ada kebaikan. Dan ini hanya terjadi pada seorang mukmin. Sebab jika kebaikan datang padanya, ia bersyukur kpd Allah, dan jika musibah menimpanya dan ia bersabar, maka sabar ini menjadi kebaikan baginya (karena mendapat pahala atasnya) (Muslim bab almukminu amruhu kulluhu khoir no 7500)

Dari Ibnu Mas'ud ra , bahwa rasulullah saw berdoa demikian, " Ya Allah sesungguhnya Engkau telah membaguskan jasmaniku maka baguskanlah juga akhlaqku (Ahmad I/403)

Wassalam UniQ
Sent from BlackBerry® on 3

Jumat, 28 Desember 2012

Di Balik Rahasia Yahudi Melahirkan Generasi Yg Jenius

DI BALIK RAHASIA YAHUDI MELAHIRKAN GENERASI YANG JENIUS

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Mohon dibaca : Mudah-mudahan menjadi renungan bagi ORANGTUA dan CALON ORANGTUA yang akan melahirkan
generasi-generasi bangsa.
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar ?"
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),"
ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta !
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya. Dan bagaimana dengan di negeri kita? Apa syarat kelulusan? Banyak yang hanya dengan syarat mencapai NILAI 60 saja, bahkan ada beberapa yang hanya cukup dengan NILAI 55 saja, dan malah banyak yang di katrol. Praktek Kerja Lapangan hanya sekedarnya, tidak benar-benar memikirkan sebuah proyek yang berguna bagi UMMAT. Setidaknya, ini yang harus kita cermati & perbaiki.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan.. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
MENGAPA YAHUDI TAKUT PADA HAFIDZ QUR'AN DARI KALANGAN ANAK-ANAK?
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka.
Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi.
"Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi. Tidak heran jika anak-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Karena kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an.
Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
"Lihat saja Asia" katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Asia, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asap rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!
"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Berapa gelintir anak yang kemampuannya setingkat / layak di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"
Dari itu, marilah kita masukkan anak minimal ke TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu) atau RAIT dan dilanjutkan dengan SDIT, SMPIT dan SMAIT. Banyak lulusan TK Islam Terpadu yang sudah hafidz Juz Amma, atau juz 30,,, (bukan 30 juz lhooo,,, ^_^) ,,, dan diharapkan paling tidak saat SMP Islam Terpadu sudah hafal Qur'an secara keseluruhan.
Insya Allah ini akan meringankan beban kita di akhirat kelak, sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa Orang Tua-Orang Tua dari para Hafidz Qur'an akan diberi Mahkota yang bertahtakan intan permata yang sangat tak ternilai dibanding dunia,,, lalu bagaimana dengan para peng-hafidz Qur'an itu sendiri??? Tentu mereka mendapatkan yang jauh lebih baik dari kedua orang tua mereka.

Wassalam
Sent from BlackBerry® on 3

Kamis, 27 Desember 2012

KODOK ITIKAF di MASJID

Dahsyatnya Itikaf dan Islah di Masjid Masjid Allah.

Subhan Allah, Alhamdu lillah, Allahu Akbar

Saat malam menjelang, dingin mulai merebak dan suara jengkerik dan kodok bersahutan. Namun mata ini terhenti saat melihat 3 ekor katak di teras masjid, tanpa pikir panjang , saya coba utk menghalau dgn tangan dan kaki ini, ketiga katak tersebut bergeser pergi, namun setelah pindah tempat dia berbalik menghadap teras masjid dan diam kembali.

Lalu saya coba ulang kedua kali, katak bergerak pindah namun balik menghadap kiblat lalu terdiam.

Saya coba yg ketiga kalinya, ternyata ketiga ekor katak tersebut hanya pindah tempat di teras masjid, lalu berbalik menghadap kiblat kemudian mendekam seperti layaknya orang bersujud sholat.

Lalu saya urungkan utk mengusirnya, saya biarkan saja krn saya sudah mengantuk
Kebetulan malam telah larut, dan saya berpikir itu hanya kebetulan.

NAMUN menjelang malam berikutnya sehabis isya, saya duduk diteras masjid seperti malam sebelumnya.
Namun mata saya tertegun ketiga menatap 3 ekor katak yg kemarin malam, ternyata mereka datang kembali dan anehnya ketiganya diam di tempat masing masing dan ketiganya semua menghadap kiblat !!!!

Saya coba halau !!! Namun mereka berpindah tempat lalu berbalik dan menghadap kiblat !!!!

Saya coba halau yg kedua kali !!! Namun mereka hanya bergeser dan kembali mendekam kembali sambil menghadap kiblat !!!

Saya coba halau yg ketiga kali !!! Namun mereka hanya bergeser dan kembali mendekam kembali sambil menghadap kiblat !!!

LUAR BIASA  !!! 3 ekor KATAK ternyata selama 2 malam ini ITIKAF  di MASJID hingga pagi menjelang subuh.

Saya terdiam memikirkan hal tsb. Mosok katak saja mau itikaf di masjid, sementara saya boro boro datang ke mesjid utk sholat jamaah saja jarang, apalagi itikaf meski cuma semalem.

YA ALLAH  selama ini ternyata  menderita sakit IMAN....ijinkan hamba mengobati sakit IMAN ini, krn hanyalah MASJID MU lah tempat kami/ hamba ini utk berobat, dengan mendekat kpd Mu.

YA ALLAH  selama ini hamba begitu bersedih jika kehilangan HARTA, KEKUASAAN/TAHTA dan WANIITA, namun ketika hamba kehilangan IMAN anehnya hamba tiada pernah bersedih.
Padahal harta, Tahta, wanita dan semua yg kita punya itu tidak kekal/hanyalah fatamorgana dan fana, sementara bekal yg bisa kita bawa utk menghadapi suatu yg lebih indah adalah  alam kekal atau akherat dan bekal yg dibutuhkan dan ditanyakan oleh Allah hanyalah IMAN.

YA ALLAH  hamba hanya bisa berSYUKUR telah Kau berikan nikmat ISLAM dan IMAN .

Ya Allah limpahkan hidayah Mu, jadikan kami sebagai hamba yg bersyukur, dan hanya bergantung pada Mu La ilaha illallah serta semakin mencintai kekasih  Mu Muhammadar Rasulullah.

Wassalam UniQ
Sent from BlackBerry® on 3

Sabtu, 22 Desember 2012

Cash Flow Langit pd Buah Kurma

Cash Flow Langit pd Buah Kurma

Dan Goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yg masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu (QS Maryam [19]:25-26)

Tanaman-tanaman dan pohon pohon kurma yang mayangnya lembut (QS Al Syu'ara [26]: 148)

Dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yg memabukkan dan rezeki yg baik. (QS An Nahl [16]:67)

"Apabila seorang dari kalian berbuka dgn kurma. Sesungguhnya kurma itu berkah. Dan apabila dia tidak mendapat kurma, maka hendaklah dia berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu suci. " (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Anas ra berkata," Rasulullah saw berbuka sebelum shalat dengan beberapa butir kurma basah. Apabila tidak ada kurma basah di tempat beliau, maka beliau berbuka dengan beberapa butir kurma kering, maka beliau menghidurp beberapa teguk air." (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Ummul Mukminin aisyah ra meriwayatkan bahwa rasulullah saw bersabda, Wahai Aisyah, rumah yg di dalamnya tidak ada kurma, penghuninya adalah orang orang yg lapar." Beliau mengatakan itu dua atau tiga kali (HR Bukhari)

" Barangsiapa memakan tujuh butir kurma 'ajwah di pagi hari, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya pada hari itu." (HR Bukhari)

Adiy Ibnu Hatim ra mendengar rasulullah saw bersabda," Hindarilah neraka, meskipun dengan separuh kurma." (HR Bukhari)

Rasulullah saw bersabda," Mengoleskan kurma pada tempat yg terkena sengatan beracun akan menawarkan pengaruh racunnya."

Rasulullah saw bersabda," Kurma itu menghilangkan penyakit dan tidak membawa penyakit. Ia berasal dari surga dan di dalamnya terkandung obat."
" Kurma dapat menguatkan perut yang dingin, menyamankannya dan menyuburkan badan. Ia termasuk buah yang mulia dan paling bermanfaat. Ia adalah raja buah buahan, penguat lever, dan pelembut tabiat. Ia adalah buah yang paling banyak memberikan nutrisi Memakannya sebelum makan pagi dapat membunuh cacing. Panas yg dikandungnya adalah penawar racun. Oleh karena itu apabila ia dimakan secara terus menerus sebelum makan pagi, maka ia dapat melemahkan cacing dan menguranginya. Ia adalah makanan, obat, dan manisan sekaligus. " ( Ibnu Qayyim dalam Zaad Al Ma'aad)

Abu Buradah meriwayatkan dari Abu Musa, yg berkata," Anakku baru saja lahir. Kemudian aku membawanya kpd rasulullah saw, yg memberinya nama Ibrahim, Nabi lalu mengunyah kurma dan mengoleskannya ke lidah bayiku." (Shahih Bukhari & Shahih Muslim)

Salamah binti Qais meriwayatkan bahwa rasulullah saw bersabda," Berikanlah kpd wanita yg akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati. Itu adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Sekiranya Allah mengetahui ada yg lebih baik dari itu, tentu Dia akan telah memberikannya kepadanya."

Wassalam UniQ
Sent from BlackBerry® on 3

Cash Flow Langit dalam surat Al Maiidah [5] : 12

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat sore menjelang waktu Maghrib anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an.

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyerukan kepada kita orang-orang yang beriman agar ingat akan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kita. Pertolongan-Nya terhadap orang-orang yang berbuat jahat kepada kaum Muslimin, disamping itu Allah menyuruh agar kita bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan apa-apa yang telah diperintahkan-Nya serta menjauhi larangan-Nya, dan hanya kepada Allah sajalah kita sebagai seorang Mukmin harus bertawakkal. Maka pada ayat lanjutan ini Allah berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 12.
وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ ۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا ۗ وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ ۗ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لأكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلأدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ ۚ  فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
WA-LAQODD AKHODZALLOOHU MIITSAAQO BANIII ISROOO-IILA, WA-BA-'ATSNAA MINHUMUTS-NAI 'ASYARO NAQIIBAN, WA-QOLALLOOHU INNII MA-'AKUM, LA-IN AQOMTUMUSH-SHOLAATA WA-AATAITUMUZ-ZAKAATA WA-AAMANTUM BIRUSULII WA-'AZZARTUMUUHUM WA-AQQRODHTUMULLOOHA QORDHON ḪASANAL-LA-UKAFFIRONNA 'ANKUM SAYYI-AATIKUM WALA-UDDKHILANNAKUM JANNAATIN TAJJRI MIN TAḪTIHAL-ANHAARU, FAMAN KAFARO BA'DA DZAALIKA MINKUM FAQOD DHOLLA SAWAAA-ASSABIILI. =Demi sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka dua belas orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-Rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik[406] sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Ku-masukkan ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

[406] Maksudnya ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan kewajiban dengan hati yang ikhlas.

"WA-LAQODD=dan sungguh" "AKHODZALLOOHU=Allah telah mengambil" "MIITSAAQO BANIII ISROOO-IILA=perjanjian Bani Israil" (untuk beriman kepada Allah), "WA-BA-'ATSNAA=dan Kami telah utus" terdapat peralihan dari dhamir ghaib kepada orang pertama, "MINHUMU=di antara mereka" "ITS-NAI 'ASYARO=dua belas" orang, "NAQIIBAN=pemimpin" dari setiap suku seorang pemimpin yang akan menjamin dipenuhinya perjanjian itu oleh semua warga, dan kepada mereka, "WA-QOLALLOOHU=dan telah berfirman Allah" "INNII=sungguh Aku" "MA-'AKUM=bersama kalian" melindungi dan menolong, "LA-IN=sungguh jika" lam menunjukkan sumpah, "AQOMTUMUSH-SHOLAATA=kalian melaksanakan shalat" "WA-AATAITUMU=dan kalian menunaikan" "AZ-ZAKAATA=zakat"  "WA-AAMANTUM=dan kalian beriman" "BIRUSULII=kepada Rasul-Rasul-Ku" "WA-'AZZARTUMUUHUM=dan kalian membantu mereka" "WA-AQQRODHTUMULLOOHA=dan kalian meminjamkan pada Allah", "QORDHON=(dengan) pinjaman" berinfak, "ḪASANAN=(yang) baik" dengan mengeluarkan nafkah di jalan-Nya, "LA-UKAFFIRONNA=sungguh Aku akan menghapus" menutup,  'ANKUM=dari kalian" "SAYYI-AATIKUM=kesalahan-kesalahan kalian" "WALA-UDDKHILANNAKUM=dan sungguh Aku akan memasukkan kalian" "JANNAATIN=(kedalam) surga" "TAJJRI=(yang) mengalir" "MIN=dari" "TAḪTIHA=bawahnya" disekitarnya, "AL-ANHAARU=sungai-sungai", "FAMAN=maka siapa yang" "KAFARO=dia ingkar" "BA'DA=sesudah" "DZAALIKA=itu" perjanjian,  "MINKUM=diantara mereka" "FAQOD=maka sungguh" "DHOLLA=doa telah sesat" dari,  "SAWAAA-A=tengah" (lurus) "ASSABIILI=jalan" dari jalan yang benar. Sawaa` pada asalnya ialah yang pertengahan.

Setelah mengingatkan orang-orang beriman akan kewajiban-kewajiban mereka dan melaksanakan perjanjian-poerjanjian dengan Allah. Apalagi setelah menyebutkan sekian banyak nikmat yang telah dianugerahkan-Nya, adalah sangat sesuai pula mereka diingatkan tentang sikap dan perilaku ahli kitab terhadap perjanjian-perjanjian mereka dengan Allah agar mereka tidak mengalami apa yang menimpa ahli kitab itu.

Ayat ini memulai uraiannya dengan kelompok pertama dari ahli kitab, yaitu orang-orang yahudi. Di sini, dilukiskan betapa kukuh perjanjian yang diambil dari mereka. Ayat ini memulai uraiannya dengan menyatakan: Demi sesungguhnya Allah Yang Maha Agung dan Perkasa telah mengambil perjanjian dari Bani Israil serupa dengan perjanjian yang telah diambil pula dari kamu, wahai kaum Muslimin, dan Kami telah utus, yakni angkat dengan memerintahkan Musa alaihis salam untuk memilih di antara mereka dua belas orang pemimpin sebanyak kelompok-kelompok keturunan Bani Israil yang bertugas membimbing mereka atau mengamati keadaan kelompok pembangkang dan musuh-musuh mereka yang menghuni Batul-Maqdis ketika itu, dan Allah berfirman kepada Bani Israil bahwa: Sesungguhnya Aku beserta kamu, yakni membela serta mencukupi semua kebutuhan kamu, jika kamu memenuhi perjanjian kamu dengan-Ku.

Selanjutnya, ayat ini menyebut sebagian dari tugas-tugas yang Allah Subhanahu wa Ta'ala bebankan kepada mereka dan yang hendaknya mereka penuhi, yakni sesungguhnya jika kamu melaksanakan shalat secara baik dan benar, tulus dan khusyuk sesuai dengan syarat dan rukun-rukunnya dan menunaikan dengan sempurna kewajiban zakat serta tetap beriman kepada Rasul-Rasul-Ku antara lain Musa alaihis salam dan para Nabi sebelum beliau serta para Nabi yang diutus Allah sesudahnya, yakni 'Isa alaihis salam dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan kamu dukung mereka, yakni para Rasul itu dengan dukungan yang kuat lagi penuh hormat, dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, yakni bershadaqah—selain zakat—serta mencurahkan aneka bidang kebajikan apa yang kamu miliki tanpa menanti imbalan kecuali dari Allah, maka sesungguhnya Aku pasti akan menghapus dosa-dosa kamu. Dan sesungguhnya kamu berkat anugerah-Ku semata akan Ku-masukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir, yakni melanggar perjanjian dan pesan-pesan-Ku ini, di antara kamu sesudah itu, yakni sesudah datangnya para Rasul, atau sesudah adanya peringatan ini, maka, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus."

Seseorang yang kafir, baik sesudah maupun sebelum datangnya Rasul, sebenarnya telah tersesat. Hanya saja, ia masih dapat ditoleransi jika dia kafir sebelum kehadiran Rasul. Itu sebabnya Allah tidak akan menuntut tanggung jawab dari siapa pun sebelum datangnya para Rasul, sesuai firman-Nya:
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا
"WAMAA KUNNAA MU-'ADZ-DZIBIINA ḪATTAA NABB-'ATSA RASUULAA = Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang Rasul." (QS al-Israa' 17: 15)  Tetapi, sesudah datangnya Rasul dan perjanjian pun telah dijalani, ketika itu kesesatan benar-benar telah mencapai puncaknya.

Kata (بعث) BA-'ATSA pada mulanya berarti mengutus tetapi ia juga diartikan mengangkat atau menempatkan, sedang kata NAQIIBAA terambil dari kata NAQABA yang pada mulanya berarti melubangi dalam rangka mencari. Kata (نقيب) NAQIIB dalam ayat ini dapat berarti pemimpin yang mengurus dan menangani kepentingan masyarakat kelompok Bani Israil. Dapat juga berarti orang-orang yang ditugaskan memata-matai dan mencari berita-berita yang berkaitan dengan musuh-musuh mereka dan dapat juga berarti pemimpin tentara. Jika makna terakhir ini yang dipilih, kata BA-'ATSA lebih tepat dipahami dalam arti menempatkan, sedang bila yang dimaksud dengan NAQIIB adalah pemimpin-pemimpin, kata BA-'ATSA berarti mengangkat, sedang bila diartikan mata-mata, ia berarti mengutus.

Ayat ini, dan banyak ayat lain, menunjukkan bahwa shalat dan zakat merupakan kewajiban ahli kitab, sama halnya dengan kewajiban shalat dan zakat bagi ummat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam serta ummat para Nabi yang lain. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa Bani Isra'il diwajibkan membayar zakat tumbuh-tumbuhan sebanyak sepuluh persen dari hasilnya. Dalam kita Ulangan XIV: 22 dinyatakan: "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari hasil benih yang tumbuh di ladangmu tahun demi tahun." Shalat, zakat, puasa, dan haji, yang merupakan pokok-pokok syariat agama, demikian juga prinsip-prinsip dasar aqidah, seperti kepercayaan akan Keesaan Tuhan, adanya Rasul-Rasul dan keniscayaan hari Kemudian, serta pokok-pokok dalam bidang akhlak, seperti kebenaran dan kejujuran, penghormatan kepada orang tua dan lain-lain, kesemuanya merupakan tuntunan semua agama sawawi, walaupun dalam perinciannya sedikit atau banyak dapat berbeda. Shalat orang-orang yahudi, misalnya, tidak menggunakan rukuk. Itu sebabnya dalam QS al-Baqarah 2: 43 yang mengajak mereka beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihis wasallam, dinyatakan di sana:
وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
"WARKA-'UU MA-'AR-ROOKI-'IIN = Dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk, yakni bersama ummat Islam."

Di akhir ayat Allah berfirman: "FAMAN KAFARO BA'DA DZAALIKA MINKUM FAQOD DHOLLA SAWAAA-ASSABIIL. = Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. Barangsiapa melanggar perjanjian itu setelah hujjah dibentangkan di hadapannya, dan segala bukti dipaparkan untuknya, maka artinya ia telah melakukan kesalahan yang nyata dan kesesatan yang keji, serta berpaling kearah yang tidak diridhai dan menapaki jalan yang tidak aman.

Wassalam, semoga bermanfaat
Sent from BlackBerry® on 3

PAUS : NATAL BUKAN 25 DESEMBER

PAUS : NATAL BUKAN 25 DESEMBER

Oleh : Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center


Kontroversi NATAL memang tidak pernah surut dibahas tiap tahun apalagi menjelang peringatannya 25 Desember. Berbagai tulisan mengupas tentang asal-asul peringatan ini berulang-ulang dimuat kembali untuk membentengi umat Islam agar tidak terseret dalam peringatan ini. Tapi bukannya peringatan ini menjadi surut, tapi tiap tahun peringatan ini justru makin meriah walau coreng dibalik peringatan ‘suci’ kelahiran tuhan ini terkuak.

Buku Paus mengupas kebohongan Natal

Kejadian yang cukup menghebohkan dunia Kristen baru saja terjadi adalah pengungkapan jujur dari tokoh besar Kristen yakni Paus Benedictus XVI. Ia menulis sebuah buku, ‘Jesus of Nazareth: The Infancy Narrative’ yang diluncurkan Rabu (21/11/2012). Ia membongkar beberapa fakta yang mengejutkan seputar kelahiran Yesus Kristus. Antara lain menurutnya,

- Kalender Kristen salah. Perhitungan tentang kelahiran Yesus yang selama ini diyakini adalah keliru. Kemungkinan, Yesus dilahirkan antara tahun 6 SM dan 4 SM.
- Materi-materi yang muncul dalam tradisi perayaan Natal, seperti rusa, keledai dan binatang-binatang lainnya dalam kisah kelahiran Yesus, menurutnya sebenarnya tidak ada. Alias hanya mengada-ada.
- Paus Benediktus XVI juga mempermasalahkan tempat kelahiran Yesus, menurutnya Yesus bukan lahir di Nazareth sebagaimana yang diyakini secara umum.

“Kami bahkan tidak tahu pada musim apa dia (Yesus) dilahirkan. Semua pemikiran tentang perayaan kelahirannya selama masa paling gelap dari sepanjang tahun, kemungkinan berkaitan dengan tradisi pagan dan titik balik matahari di musim dingin.” John Barton, profesor pakar tafsir naskah-naskah suci Kristen di Oriel College, Universitas Oxford.

Apa kata sumber Kristen tentang Natal?

a. Catholic Encyclopedia edisi 1911 bab “Christmas” : Natal bukanlah upacara gereja yang pertama … melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus. Dalam bab “Natal Day”:
Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir’aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.

b. Encyclopedia Britannica edisi 1946 : Natal bukanlah upacara gereja abad pertama. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bibel juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.

c. Encyclopedia Americana edisi 1944 : Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut … Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus mulai diresmikan pada abad ke-4 Masehi. Pada abad ke-5 Masehi Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.

d. New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge, Christmas :
Adat kepercayaan pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah sangat akrab di masyarakat Roma diambil Kristen … Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tatacaranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu Kristen Mesopotamia yang menuding Kristen Barat (Katholik Roma) telah mengadopsi model penyembahan kepada Dewa Matahari.

Bibel mengutuk pohon Natal

Tidak ada perayaan Natal tanpa pohon Natal. Padahal sebagaimana dapat dibaca dari buku-buku sejarah, perayaan Natal dan pohon Natal sudah ada semenjak zaman dahulu kala, jauh sebelum Yesus dilahirkan. Perayaan Natal ini sesungguhnya merupakan tradisi lama dari para penganut penyembah berhala (paganisme).

Nimrod atau Raja Namrudz adalah salah satu tokoh yang diyakini dalam paganisme yang tetap hidup abadi meski jasadnya telah tiada. Semiramis ibunya menjadikan pohon evergreen (cemara) yang bisa tumbuh dari kayu yang sudah mati sebagai simbol kehidupan baru Nimrod setelah mati. Dan Nimrod dianggap selalu ada di pohon tersebut tiap hari kelahirannya tiba, sehingga sering dihiasi dengan aksesoris yang gemerlap dan di bawahnya sering diletakkan aneka bingkisan. Mari kita telaah terlebih dahulu Yeremia 10: 2-5,
Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab ia tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun ia tidak dapat.

Dalam kitab Yeremia (bagian dari Perjanjian Lama) tersebut begitu jelas bahwa Bibel menentang adanya pemberhalaan terhadap pohon kayu. Pertanyaannya, bagaimana dengan pohon Natal? Bibel mengutuk keras pembuatan pohon Natal tapi mengapa umat Kristen yang mengklaim Bibel sebagai pedoman hidupnya malah justru menodai firman Tuhannya sendiri?
Natal Menjadi Budaya
Natal sesungguhnya adalah perayaan penyembah berhala atau kaum paganis yang telah di “baptis” oleh Gereja. Namun apakah umat Kristen berhenti merayakan Natal 25 Desember? Mungkin mereka, golongan orang yang berpikir akan berhenti, tapi ada juga yang tidak. Natal sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat dunia.

Namun yang ironis, mengapa umat Islam kok malah ikut-ikutan memeriahkan Natal? Padahal hukum mengucap selamat Natal dalam Islam sudah sangat jelas, haram.

Dalam “Pesan Natal Bersama Tahun 2012” yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)”, dinyatakan sebagai berikut:

“Saudara-saudari terkasih, setiap merayakan Natal, pandangan kita selalu terarah kepada bayi yang lahir dalam kesederhanaan, namun menyimpan misteri kasih yang tak terhingga. Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Inilah perayaan penuh suka cita atas kedatangan Tuhan. Dialah Sang Juruselamat yang menjadi manusia….”

Jelaslah bahwa Natal bukan urusan duniawi, sosial dan seremonial semata, tapi perayaan doktrin ketuhanan Yesus yang sungguh sangat berlawanan dengan aqidah Islamiyah.(mediaumat.com)



________________________________________________________________

Mohon bantuannya untuk menyampaikan kepada saudaramu yang lain dan mengajak teman-teman anda sebanyak mungkin pada link-link dibawah ini, agar syiar syariah & khilafah dapat LEBIH TERSEBAR LUAS DI BUMI INI...

Jumat, 21 Desember 2012

CASH FLOW LANGIT dalam Kasih Sayang Suami Istri

Assalamu�alaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Rosulullah shallallahu �alaihi wa sallam pernah bersabda, �Jika suami memandang Istrinya, lalu istri pun memandangnya, maka Allah memandang mereka dengan kasih sayang. Jika suami merengkuh tangan istrinya, mMaka dosa mereka berjatuhan dari sela-sela jari mereka� (HR.Muslim). Juga Rosulullah mengajarkan kepada laki-laki tentang bagaimana memilih calon istri yang baik dan memberikan ciri-cirinya lewat sabdanya, �Sungguh sebaik-baik wanita kamu adalah yang peranak, besar cintanya pemegang rahasia, berjiwa kesatria terhadap keluarganya, patuh terhadap suaminya, pesolek bagi suaminya, menjaga diri terhadap laki-laki lain, taat kepada ikatan suaminya dan perintahnya, dan bila bersendirian dengan suaminya dia pasrahkan dirinya kepada kehendak suaminya serta tidak berlaku kepada suaminya layaknya seperti seorang laki-laki". (HR Tusyi). Hadist ini, secara lengkap memberikan kepada kita keterangan perihal wanita yang dapat menjadi istri yang sholehah. Jika kita bisa memperoleh istri dengan ciri-ciri tersebut, insya Allah kita mendapatkan syurga di dunia sekaligus lima puluh persen jaminan syurga, di akherat kelak sudah berada ditangan kita. Ciri-ciri tersebut adalah (1) Al-Waluud (yang dapat mempunyai anak lebih dari satu orang atau peranak), (2) Al-Waduud (besar cintanya kepada suami), (3) As-Sittiirah (pendiam atau pemegang rahasia yang kuat), (4) Al-Azizah fii ahlina (tabah dalam menghadapi bencana rumah tangga), (5) Adz-Dhaliilah Ma'a Ba'liha (merendahkan diri atau patuh kepada suami), (6) Mutabarriyah (pesolek), (7) Al-Hashaanu (pembenteng)., (8) Mendengar dan Mentaati Perintah Suaminya, (9) Memasrahkan Dirinya kepada Suaminya secara baik.

Apa yang membuat seorang istri menarik, hingga suami makin menyenangi dan mengaguminya? Karena interaksi dengan istri sudah menjadi keseharian dan hal rutin, seringkali seorang suami sulit menjawab pertanyaan itu. Kemenarikan seorang istri, paling tidak tercermin dan tampak pada delapan karakter kunci yaitu (1) Ramah dan murah senyum, (2) Optimis dan ceria, (3) Penyabar dan teguh hati, (4) Penyayang dan pemaaf, (5) Empatif dan ringan tangan (suka menolong), (6) Aktif dan produktif, (7) Cerdas dan kreatif, (8) Tekun dan ikhlas beribadah. Sebaliknya sikap dan sifat yang disukai seorang istri dari suaminya yaitu (1) Penuh Pengertian, (2) Setia, (3) Sabar dan Pemaaf, (4) Teguh Hati dan Bersemangat, (5) Romantis, (6) Rapi dan Wangi, (7) Ceria dan Ramah dan (8) Menjadi Pemimpin yang Melindungi. Allah Subhanahu wa Ta�ala berfirman, "Dan diantara ayat-ayatNya adalah diciptakanNya untukmu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar-Ruum ayat 21). Ayat ini menunjukkan bahwa seorang istri yang ingin selalu dicintai suaminya hendaknya menyadari bahwa jurus yang paling penting dan efektif untuk meraih itu adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla. Bagaimana caranya? Yaitu dengan berusaha sekuat tenaga untuk mentaati dan menjalankan perintahNya serta menjauhi larangan-Nya. Dengan kata lain, dengan cara berusaha menjadi seorang muslimah shalihah. Harm bin Hayyan, seorang ulama di masa Khalifah Umar bin Khattab ra berkata, "Tiada seorang hamba yang mendekatkan dirinya kepada Allah Azza Wa Jalla, melainkan Allah akan mendekatkan hati orang-orang mukmin kepadanya, dan istri yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah, maka Allah akan mendekatkan hati suaminya kepadanya sampai ia mendapatkan cintanya."  

Enam saran agar suami selalu cinta, yaitu :  
� Berusaha dengan tulus dan ikhlas. ' Menyerahkan hidupnya' untuk berbakti kepada suami sambil berharap pahala Allah. Potensi yang dimilikinya, kedudukannya di masyarakat dan kesibukannya beraktivitas di luar rumah tidak membuat dirinya terlena dan lupa bahwa ia memiliki peluang meraih syurga Allah dengan berbakti kepada suaminya. "Apabila seorang perempuan menunaikan shalat, puasa, memelihara kemaluannya dan berbakti, mentaati suaminya, dia akan masuk syurga." (HR al-Bazzar). Istri seperti ini memiliki nilai yang tinggi di mata suaminya dan akan selalu dicintai suaminya.  
� Berusaha untuk menjadi perempuan yang bersahaja dalam nafkah. Tidak banyak menuntut, menerima dengan rasa syukur betapapun sedikitnya pemberian suami, dan tidak berlebihan dalam membelanjakan nafkah yang diberikan suami. Bila Anda sanggup selalu bersikap seperti ini, cinta suami akan selalu tercurah untuk Anda.  
� Sederhana dalam penampilan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa umumnya laki-laki tidak menyukai perempuan yang berpenampilan seronok dengan wajah penuh riasan tebal, sebaliknya kesederhanaan lebih menarik bagi mereka karena menurut mereka lebih memancarkan kecantikan perempuan. Tetapi ini tentu saja relatif, karena itu, kenali kecenderungan suami Anda, apakah ia menyukai penampilan yang wah atau yang sederhana? Kemudian setiap bersamanya, sesuaikan penampilan Anda dengan kecenderungannya itu. "Sebaik-baik perempuan adalah yang menyenangkanmu bila engkau memandangnya, mentaatimu bila engkau perintahkan dan menjaga dirinya dan hartamu bila engkau tidak di rumah" (HR Thabrani).
� Berusaha untuk selalu sabar. Adanya perselisihan atau perbedaan pendapat diantara suami istri terkadang dapat memicu terjadinya pertengkaran kecil atau besar. Bila Anda menghadapi keadaan ini, ingatlah, Anda sedang berhadapan dengan seseorang yang Allah berikan kepadanya hak yang sangat besar atas diri Anda. "Seorang perempuan belum dianggap menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya." (HR Ibnu Majah).Karena itu apapun yang bergejolak dihati Anda,
� Berusahalah menahan diri untuk tidak menyakiti hati suami Anda. Tidaklah seorang perempuan menyakiti hati suaminya di dunia, melainkan bidadari calon istrinya (di akhirat) berkata, "Janganlah engkau sakiti dia, Allah membencimu. Sesungguhnya dia disisimu hanya sementara waktu, dan akan berpisah darimu untuk berkumpul dengan kami." (HR Ahmad). Percayalah, istri yang mampu bersikap seperti ini akan selalu dicintai suaminya.
� Dapat mendampingi suami dalam suka dan duka. Roda kehidupan selalu berputar, kadang manusia mengalami saat-saat yang menggembirakan dimana kehidupan berjalan sesuai dengan harapan. Adakalanya manusia mengalami hal yang sebaliknya. Nah, apapun keadaan yang dialami suami Anda, berusahalah menjadi pendampingnya yang setia. Disaat suka menjadi pengingat agar suami tidak terlena, disaat duka menjadi pelipur lara.

Ada sebuah kisah yang dikutip dari ikutikutan.com untuk  para suami, para istri maupun para calon suami istri, perlu kalian tahu bahwa ini adalah satu kisah 'tragis' dalam kehidupan berumah-tangga. Saya yakin kalian nanti pasti akan menyesal dan terpaksa membaca ulang dari awal jika melewatkan satu kalimat saja dalam kisah yang saya tulis ini. Semuanya berawal dari sebuah rumah mewah di pinggiran desa, yang mana hiduplah disana sepasang suami istri, sebut saja Pak Andre dan Bu Rina. Pak Andre adalah anak tunggal keturunan orang terpandang di desa itu, sedangkan Bu Rina adalah anak orang biasa. Namun demikian kedua orang tua Pak Andre, sangat menyayangi menantu satu-satunya itu. Karena selain rajin, patuh dan taat beribadah, Bu Rina juga sudah tidak punya saudara dan orang tua lagi. Mereka semua menjadi salah satu korban gempa beberapa tahun yang lalu.   
Sekilas orang memandang, mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu bagaimana mereka dulu merintis usaha dari kecil untuk mencapai kehidupan mapan seperti sekarang ini. Sayangnya, pasangan itu belum lengkap. Dalam kurun waktu sepuluh tahun usia pernikahannya, mereka belum juga dikaruniai seorang anakpun. Akibatnya Pak Andre putus asa hingga walau masih sangat cinta, dia berniat untuk menceraikan sang istri, yang dianggapnya tidak mampu memberikan keturunan sebagai penerus generasi. Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sangat sedih dan duka yang mendalam, akhirnya Bu Rina pun menyerah pada keputusan suaminya untuk tetap bercerai. Sambil menahan perasaan yang tidak menentu, suami istri itupun menyampaikan rencana perceraian tersebut kepada orang tuanya. Orang tuanya pun menentang keras, sangat tidak setuju, tapi tampaknya keputusan Pak Andre sudah bulat. Dia tetap akan menceraikan Bu Rina. Setelah berdebat cukup lama dan alot, akhirnya dengan berat hati kedua orang tua itu menyetujui perceraian tersebut dengan satu syarat, yaitu agar perceraian itu juga diselenggarakan dalam sebuah pesta yang sama besar seperti besarnya pesta saat mereka menikah dulu.   Karena tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, maka persyaratan itu pun disetujui.   

Beberapa hari kemudian, pesta diselenggarakan. Saya berani sumpah bahwa itu adalah sebuah pesta yang sangat tidak membahagiakan bagi siapapun yang hadir. Pak Andre nampak tertekan, stres dan terus menenggak minuman beralkohol sampai mabuk dan sempoyongan. Sementara Bu Rina tampak terus melamun dan sesekali mengusap air mata nelangsa di pipinya. Di sela mabuknya itu tiba-tiba Pak Andre berdiri tegap dan berkata lantang, "Istriku, saat kamu pergi nanti... ambil saja dan bawalah serta semua barang berharga atau apapun itu yang kamu suka dan kamu sayangi selama ini..!" . Setelah berkata demikian, tak lama kemudian ia semakin mabuk dan akhirnya tak sadarkan diri. Keesokan harinya, seusai pesta, Pak Andre terbangun dengan kepala yang masih berdenyut-denyut berat. Dia merasa asing dengan keadaan di sekelilingnya, tak banyak yang dikenalnya kecuali satu. Rina istrinya, yang masih sangat ia cintai, sosok yang selama bertahun-tahun ini menemani hidupnya. Maka, dia pun lalu bertanya,   "Ada dimakah aku..? Sepertinya ini bukan kamar kita..? Apakah aku masih mabuk dan bermimpi..? Tolong jelaskan..." .  Bu Rina pun lalu menatap suaminya penuh cinta, dan dengan mata berkaca dia menjawab, "Suamiku... ini di rumah peninggalan orang tuaku, dan mereka itu para tetangga. Kemaren kamu bilang di depan semua orang bahwa aku boleh membawa apa saja yang aku mau dan aku sayangi. Dan perlu kamu tahu, di dunia ini tidak ada satu barangpun yang berharga dan aku cintai dengan sepenuh hati kecuali kamu. Karena itulah kamu sekarang kubawa serta kemanapun aku pergi. Ingat, kamu sudah berjanji dalam pesta itu..!" . Dengan perasaan terkejut setelah tertegun sejenak dan sesaat tersadar, Pak Andre pun lalu bangun dan kemudian memeluk istrinya erat dan cukup lama sambil terdiam. Bu Rina pun hanya bisa pasrah tanpa mampu membalas pelukannya. Ia biarkan kedua tangannya tetap lemas, lurus sejajar dengan tubuh kurusnya.   "Maafkan aku istriku, aku sungguh bodoh dan tidak menyadari bahwa ternyata sebegitu dalamnya cintamu buat aku. Sehingga walau aku telah menyakitimu dan berniat menceraikanmu sekalipun, kamu masih tetap mau membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun...". Kedua suami istri itupun akhirnya ikhlas berpelukan dan saling bertangisan melampiaskan penyesalannya masing-masing. Mereka akhirnya mengikat janji (lagi) berdua untuk tetap saling mencintai hingga ajal memisahkannya. Yup... till death do apart..! Subhanallah..       

Tahukah kalian, apa yang dapat kita pelajari dari kisah di atas? Bahwa tujuan utama dari sebuah pernikahan itu bukan hanya untuk menghasilkan keturunan, meski diakui mendapatkan buah hati itu adalah dambaan setiap pasangan suami istri, tapi sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang juga perlu diselami dalam hidup berumah-tangga. Untuk itu rasanya kita perlu menyegarkan kembali tujuan kita dalam menikah yaitu peneguhan janji sepasang suami istri untuk saling mencintai, saling menjaga baik dalam keadaan suka maupun duka. Melalui kesadaran tersebut, apapun kondisi rumah tangga yang kita jalani akan menemukan suatu solusi. Sebab proses menemukan solusi dengan berlandaskan kasih sayang ketika menghadapi sebuah masalah, sebenarnya merupakan salah satu kunci keharmonisan rumah tangga kita. "Harta dalam rumah tangga itu bukanlah terletak dari banyaknya tumpukan materi yg dimiliki, namun dari rasa kasih sayang dan cinta pasangan suami istri yg terdapat dalam keluarga tersebut. Maka jagalah harta keluarga yang sangat berharga itu..!". Semoga bermanfaat�amiin. Bilahit taufik wal hidayah, wassalamu�alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Sent from BlackBerry® on 3