Laman

Sabtu, 22 Desember 2012

Cash Flow Langit dalam surat Al Maiidah [5] : 12

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat sore menjelang waktu Maghrib anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an.

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyerukan kepada kita orang-orang yang beriman agar ingat akan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kita. Pertolongan-Nya terhadap orang-orang yang berbuat jahat kepada kaum Muslimin, disamping itu Allah menyuruh agar kita bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan apa-apa yang telah diperintahkan-Nya serta menjauhi larangan-Nya, dan hanya kepada Allah sajalah kita sebagai seorang Mukmin harus bertawakkal. Maka pada ayat lanjutan ini Allah berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 12.
وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ ۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا ۗ وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ ۗ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لأكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلأدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ ۚ  فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
WA-LAQODD AKHODZALLOOHU MIITSAAQO BANIII ISROOO-IILA, WA-BA-'ATSNAA MINHUMUTS-NAI 'ASYARO NAQIIBAN, WA-QOLALLOOHU INNII MA-'AKUM, LA-IN AQOMTUMUSH-SHOLAATA WA-AATAITUMUZ-ZAKAATA WA-AAMANTUM BIRUSULII WA-'AZZARTUMUUHUM WA-AQQRODHTUMULLOOHA QORDHON ḪASANAL-LA-UKAFFIRONNA 'ANKUM SAYYI-AATIKUM WALA-UDDKHILANNAKUM JANNAATIN TAJJRI MIN TAḪTIHAL-ANHAARU, FAMAN KAFARO BA'DA DZAALIKA MINKUM FAQOD DHOLLA SAWAAA-ASSABIILI. =Demi sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka dua belas orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-Rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik[406] sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Ku-masukkan ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

[406] Maksudnya ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan kewajiban dengan hati yang ikhlas.

"WA-LAQODD=dan sungguh" "AKHODZALLOOHU=Allah telah mengambil" "MIITSAAQO BANIII ISROOO-IILA=perjanjian Bani Israil" (untuk beriman kepada Allah), "WA-BA-'ATSNAA=dan Kami telah utus" terdapat peralihan dari dhamir ghaib kepada orang pertama, "MINHUMU=di antara mereka" "ITS-NAI 'ASYARO=dua belas" orang, "NAQIIBAN=pemimpin" dari setiap suku seorang pemimpin yang akan menjamin dipenuhinya perjanjian itu oleh semua warga, dan kepada mereka, "WA-QOLALLOOHU=dan telah berfirman Allah" "INNII=sungguh Aku" "MA-'AKUM=bersama kalian" melindungi dan menolong, "LA-IN=sungguh jika" lam menunjukkan sumpah, "AQOMTUMUSH-SHOLAATA=kalian melaksanakan shalat" "WA-AATAITUMU=dan kalian menunaikan" "AZ-ZAKAATA=zakat"  "WA-AAMANTUM=dan kalian beriman" "BIRUSULII=kepada Rasul-Rasul-Ku" "WA-'AZZARTUMUUHUM=dan kalian membantu mereka" "WA-AQQRODHTUMULLOOHA=dan kalian meminjamkan pada Allah", "QORDHON=(dengan) pinjaman" berinfak, "ḪASANAN=(yang) baik" dengan mengeluarkan nafkah di jalan-Nya, "LA-UKAFFIRONNA=sungguh Aku akan menghapus" menutup,  'ANKUM=dari kalian" "SAYYI-AATIKUM=kesalahan-kesalahan kalian" "WALA-UDDKHILANNAKUM=dan sungguh Aku akan memasukkan kalian" "JANNAATIN=(kedalam) surga" "TAJJRI=(yang) mengalir" "MIN=dari" "TAḪTIHA=bawahnya" disekitarnya, "AL-ANHAARU=sungai-sungai", "FAMAN=maka siapa yang" "KAFARO=dia ingkar" "BA'DA=sesudah" "DZAALIKA=itu" perjanjian,  "MINKUM=diantara mereka" "FAQOD=maka sungguh" "DHOLLA=doa telah sesat" dari,  "SAWAAA-A=tengah" (lurus) "ASSABIILI=jalan" dari jalan yang benar. Sawaa` pada asalnya ialah yang pertengahan.

Setelah mengingatkan orang-orang beriman akan kewajiban-kewajiban mereka dan melaksanakan perjanjian-poerjanjian dengan Allah. Apalagi setelah menyebutkan sekian banyak nikmat yang telah dianugerahkan-Nya, adalah sangat sesuai pula mereka diingatkan tentang sikap dan perilaku ahli kitab terhadap perjanjian-perjanjian mereka dengan Allah agar mereka tidak mengalami apa yang menimpa ahli kitab itu.

Ayat ini memulai uraiannya dengan kelompok pertama dari ahli kitab, yaitu orang-orang yahudi. Di sini, dilukiskan betapa kukuh perjanjian yang diambil dari mereka. Ayat ini memulai uraiannya dengan menyatakan: Demi sesungguhnya Allah Yang Maha Agung dan Perkasa telah mengambil perjanjian dari Bani Israil serupa dengan perjanjian yang telah diambil pula dari kamu, wahai kaum Muslimin, dan Kami telah utus, yakni angkat dengan memerintahkan Musa alaihis salam untuk memilih di antara mereka dua belas orang pemimpin sebanyak kelompok-kelompok keturunan Bani Israil yang bertugas membimbing mereka atau mengamati keadaan kelompok pembangkang dan musuh-musuh mereka yang menghuni Batul-Maqdis ketika itu, dan Allah berfirman kepada Bani Israil bahwa: Sesungguhnya Aku beserta kamu, yakni membela serta mencukupi semua kebutuhan kamu, jika kamu memenuhi perjanjian kamu dengan-Ku.

Selanjutnya, ayat ini menyebut sebagian dari tugas-tugas yang Allah Subhanahu wa Ta'ala bebankan kepada mereka dan yang hendaknya mereka penuhi, yakni sesungguhnya jika kamu melaksanakan shalat secara baik dan benar, tulus dan khusyuk sesuai dengan syarat dan rukun-rukunnya dan menunaikan dengan sempurna kewajiban zakat serta tetap beriman kepada Rasul-Rasul-Ku antara lain Musa alaihis salam dan para Nabi sebelum beliau serta para Nabi yang diutus Allah sesudahnya, yakni 'Isa alaihis salam dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan kamu dukung mereka, yakni para Rasul itu dengan dukungan yang kuat lagi penuh hormat, dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, yakni bershadaqah—selain zakat—serta mencurahkan aneka bidang kebajikan apa yang kamu miliki tanpa menanti imbalan kecuali dari Allah, maka sesungguhnya Aku pasti akan menghapus dosa-dosa kamu. Dan sesungguhnya kamu berkat anugerah-Ku semata akan Ku-masukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir, yakni melanggar perjanjian dan pesan-pesan-Ku ini, di antara kamu sesudah itu, yakni sesudah datangnya para Rasul, atau sesudah adanya peringatan ini, maka, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus."

Seseorang yang kafir, baik sesudah maupun sebelum datangnya Rasul, sebenarnya telah tersesat. Hanya saja, ia masih dapat ditoleransi jika dia kafir sebelum kehadiran Rasul. Itu sebabnya Allah tidak akan menuntut tanggung jawab dari siapa pun sebelum datangnya para Rasul, sesuai firman-Nya:
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا
"WAMAA KUNNAA MU-'ADZ-DZIBIINA ḪATTAA NABB-'ATSA RASUULAA = Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang Rasul." (QS al-Israa' 17: 15)  Tetapi, sesudah datangnya Rasul dan perjanjian pun telah dijalani, ketika itu kesesatan benar-benar telah mencapai puncaknya.

Kata (بعث) BA-'ATSA pada mulanya berarti mengutus tetapi ia juga diartikan mengangkat atau menempatkan, sedang kata NAQIIBAA terambil dari kata NAQABA yang pada mulanya berarti melubangi dalam rangka mencari. Kata (نقيب) NAQIIB dalam ayat ini dapat berarti pemimpin yang mengurus dan menangani kepentingan masyarakat kelompok Bani Israil. Dapat juga berarti orang-orang yang ditugaskan memata-matai dan mencari berita-berita yang berkaitan dengan musuh-musuh mereka dan dapat juga berarti pemimpin tentara. Jika makna terakhir ini yang dipilih, kata BA-'ATSA lebih tepat dipahami dalam arti menempatkan, sedang bila yang dimaksud dengan NAQIIB adalah pemimpin-pemimpin, kata BA-'ATSA berarti mengangkat, sedang bila diartikan mata-mata, ia berarti mengutus.

Ayat ini, dan banyak ayat lain, menunjukkan bahwa shalat dan zakat merupakan kewajiban ahli kitab, sama halnya dengan kewajiban shalat dan zakat bagi ummat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam serta ummat para Nabi yang lain. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa Bani Isra'il diwajibkan membayar zakat tumbuh-tumbuhan sebanyak sepuluh persen dari hasilnya. Dalam kita Ulangan XIV: 22 dinyatakan: "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari hasil benih yang tumbuh di ladangmu tahun demi tahun." Shalat, zakat, puasa, dan haji, yang merupakan pokok-pokok syariat agama, demikian juga prinsip-prinsip dasar aqidah, seperti kepercayaan akan Keesaan Tuhan, adanya Rasul-Rasul dan keniscayaan hari Kemudian, serta pokok-pokok dalam bidang akhlak, seperti kebenaran dan kejujuran, penghormatan kepada orang tua dan lain-lain, kesemuanya merupakan tuntunan semua agama sawawi, walaupun dalam perinciannya sedikit atau banyak dapat berbeda. Shalat orang-orang yahudi, misalnya, tidak menggunakan rukuk. Itu sebabnya dalam QS al-Baqarah 2: 43 yang mengajak mereka beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihis wasallam, dinyatakan di sana:
وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
"WARKA-'UU MA-'AR-ROOKI-'IIN = Dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk, yakni bersama ummat Islam."

Di akhir ayat Allah berfirman: "FAMAN KAFARO BA'DA DZAALIKA MINKUM FAQOD DHOLLA SAWAAA-ASSABIIL. = Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. Barangsiapa melanggar perjanjian itu setelah hujjah dibentangkan di hadapannya, dan segala bukti dipaparkan untuknya, maka artinya ia telah melakukan kesalahan yang nyata dan kesesatan yang keji, serta berpaling kearah yang tidak diridhai dan menapaki jalan yang tidak aman.

Wassalam, semoga bermanfaat
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar: