Laman

Sabtu, 29 Desember 2012

Cash Flow Langit dlm surat Al Maiidah [5] : 15

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat pagi anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an dengan metode tafsir perkata, penjelasan ayat demi ayat, semoga dengan cara ini kita bisa lebih memahami akan isi dari kandungan firman Allah ini. Insya Allah...

Pada ayat sebelum ini telah dijelaskan uraian tentang sikap dan perilaku kelompok kedua dari ahli kitab yakni orang-orang nasrani. Di sini, Allah menyatakan, bahwa: Dan diantara orang-orang yang mengatakan, tanpa membuktikan dalam kenyataan bahwa "Sesungguhnya kami ini orang-orang nasrani" pengikut-pengikut 'Isa alaihis salam yang sejati, atau pembela-pembela ajarannya, ada yang telah Kami ambil perjanjian mereka, sebagaimana Kami ambil perjanjian dengan orang-orang yahudi, tetapi serta merta dan tanpa banyak berpikir mereka sengaja melupakan, yakni meninggalkan sebagaimana orang yang lupa karena tidak mengacuhkan sebagian besar dan penting dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya, yakni yang terdapat dalam kitab Injil, seperti berita gembira dan sifat-sifat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka Kami timbulkan di antara mereka, yakni orang-orang nasrani satu dengan lainnya atau orang nasrani terhadap orang yahudi dan sebaliknya, permusuhan yang tampak kepermukaan dan kebencian yang tersembunyi dalam hati mereka. Ini akan berlanjut terus-menerus sampai Hari Kiamat. Dan kelak, yakni di Hari Kiamat. Nanti pasti Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selalu mereka kerjakan. Maka pada ayat lanjutan ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 15.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ  ۗ  قَدْ جَاءَكُم مِّنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ
YAAA AHLAL-KITAABI QODD JAAA-AKUM ROSUULUNAA YUBAYYINU LAKUM KATSIIROM-MIMMAA KUNTUM TUKHFUUNA MINAL-KITAABI WAYA'FUU 'AN KATSIIRIN, QODD JAAA-AKUM MINALLOOHI NUURUW-WAKITAABUM-MUBIINUN. = Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.

"YAAA AHLAL-KITAABI=Wahai ahli kitab, yaitu yahudi dan nasrani, "QODD=sungguh" "JAAA-AKUM=telah datang kepada kalian" "ROSUULUNAA=utusan Kami" Muhammad. "YUBAYYINU=dia mengungkapkan" "LAKUM=kepada kalian" "KATSIIRON=banyak" hal, "MIMMAA=dari apa yang" "KUNTUM=kalian telah" "TUKHFUUNA=kalian sembunyikan" "MINAL-KITAABI=dari (isi) kitab" Taurat dan Injil, "WAYA'FUU=dan dia membenarkan" 'AN KATSIIRIN=dari banyak hal", "QODD=sungguh" "JAAA-AKUM=telah datang kepada kalian" "MINALLOOHI=dari Allah" "NUURUN=cahaya" Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, "WAKITAABUN=dan Kitab" al-Qur'an, "MUBIINUN=(yang) menjelaskan"dengan nyata.

Setelah ayat-ayat lalu menjelaskan sikap dan perilaku buruk kedua kelompok ahli kitab—yahudi dan nasrani—kini melalui ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala "datang" kepada mereka mengajak dan menghimbau dengan berfirman: Hai ahli kitab, yakni kitab yang diturunkan Allah kepada Musa 'alaihis salam dan 'Isa 'alaihis salam, "Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami" yang pernah diberitakan kedatangannya oleh Nabi Musa dan Nabi 'Isa serta yang tercantum nama dan sifat-sifatnya dalam kitab yang ada pada kamu. Rasul itu, yakni Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam datang antara lain untuk menjelaskan kepada kamu banyak dari isi al-kitab, yakni hukum dan penjelasan-penjelasannya yang kamu sembunyikan, seperti hukum zina dan tentang kedatangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan membiarkan yakni tidak menjelaskan banyak lainnya, yang juga kamu sembunyikan. Dia membiarkannya karena tidak terlalu penting, apalagi bila semua diungkap akan menghabiskan waktu, dan akan lebih menonjolkan keburukan perangai kamu, Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya dari Allah, yakni Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan telah datang pula kepada kamu kitab yakni al-Qur'an yang menerangkan segala yang musykil dan tersembunyi dari segala apa yang diperlukan menyangkut kehidupan beragama manusia.

Pemanggilan mereka dengan ahli kitab, seperti terbaca di atas, di samping untuk melunakkan hati mereka dengan panggilan indah dan mesra, ini juga untuk menggugah hati mereka menerima kitab al-Qur'an karena sesungguhnya merekalah terlebih dahulu yang paling wajar menyambutnya karena mereka telah memiliki pengalaman dalam bidang penerimaan kitab suci dibandingkan dengan selain mereka.

Tentu saja, kehadiran Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bukan hanya untuk menjelaskan apa yang disembunyikan oleh ahli kitab, tetapi masih banyak lagi lainnya. Ini antara lain diisyaratkan oleh kandungan kata (نور) nuur/cahaya serta adanya kita al-Qur'an yang menerangkan. Bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan dan membuka apa yang mereka sembunyikan dari kandungan kitab Taurat dan Injil, ini merupakan salah satu bukti kerasulan beliau. Seperti diketahui, Rasul  shallallahu 'alaihi wasallam tidak dapat membaca dan menulis. Keberhasilan beliau mengungkap kandungan kita suci Taurat dan Injil, yang tidak dapat beliau baca, bahkan yang tidak tercantum lagi dalam lembaran-lembarannya karena mereka sembunyikan, menunjukkan bahwa beliau memperoleh informasi langsung dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan ini adalah bukti yang sangat kuat bahwa beliau adalah utusan-Nya.

Kata (نور) nuur=cahaya, dipahami oleh banyak ulama dalam arti Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Ada juga yang menggabung kata nur dengan kitab, dalam arti kitab suci al-Qur'an. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam diibaratkan dengan cahaya yang menerangi hal-hal yang tersembunyi. Penempatan kata tersebut di sini sejalan dengan fungsi beliau mengungkap apa yang disembunyikan oleh ahli kitab. Bukankah yang tersembunyi adalah sesuatu yang gelap dan yang gelap dapat terungkap dengan cahaya? Pada ayat lain Rasul shallallahu 'alaihi wasallam itu dilukiskan dengan pelita yang amat benderang sebagaimana firman Allah di dalam QS al-Ahzab 33: 46 yang berbunyi:
وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا

"WA-DAA-'IYAN ILLALLOOHI BI-IDZNIHII WA-SIROJAM-MUNIIROO = Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi."

Semoga bermanfaat...
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar: