Laman

Sabtu, 29 Desember 2012

Cash Flow Langit dlm surat Al Maiidah [5] : 13

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat malam anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa menyempatkan waktu untuk tetap melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an rutin kita, walau pun malam sudah semakin larut, anggaplah ini sebagai santapan rohani pengantar sebelum tidur.

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menerangkan bahwa Dia telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah mengangkat diantara mereka dua belas orang pemimpin, dan kemudian Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu,  jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-Rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada-Ku pinjaman yang baik, sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Ku-masukkan ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. Namun kemudian pada ayat lanjutan ini Allah berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 13.
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۚ  يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ ۖ  فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۗ  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
FABIMAA NAQQDHI-HIM MIITSAA-QOHUM LA-ANNAAHUM WAJA-'ALNAA QULUUBAHUM QOOSIYATAN, YUḪARRIFUUNAL-KALIMA 'AM-MAWAADHI-'IHII, WANASUU ḪAZH-ZHOM-MIMMAA DZUKIRUU BIHII, WALAA TAZAALU TATH-THOLI-'U 'ALAA KHOOO-INATIM-MINHUM ILLAA QOLIILAM-MINHUM, FA'FU 'ANHUM WASHFAḪ, INNALLOOHA YUḪIBBUL-MUḪSINIINA. =  (tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya[407], dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

[407] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.

"FABIMAA=maka karena" "NAQQDHI-HIM=pelanggaran mereka" maa merupakan tambahan, "MIITSAA-QOHUM=(terhadap) perjanjian mereka" "LA-ANNAAHUM=Kami kutuk mereka" jauhkan dari rahmat Kami, "WAJA-'ALNAA=dan Kami jadikan" "QULUUBAHUM=hati mereka" "QOOSIYATAN=keras membatu" tidak menerima hidayah, "YUḪARRIFUUNA=mereka menyelewengkan" atau mengubah, "AL-KALIMA=kalimat-kalimat" dalam Taurat, yang terdapat dalam Taurat berupa sifat-sifat dan ciri-ciri Nabi Muhammad, 'AN=dari" "MAWAADHI-'IHII=tempat-tempatnya" yang sebenarnya, semula yang ditaruh oleh Allah, "WANASUU=dan mereka melupakan" atau meninggalkan, "ḪAZH-ZHON=sebagian" besar, "MIMMAA=dari apa yang" "DZUKIRUU=diperintahkan (kepada) mereka" "BIHII=dengannya" Taurat", "WALAA TAZAALU=dan kamu (Muhammad) masih" "TATH-THOLI-'U=kamu melihat" secara jelas, 'ALAA=kepada" "KHOOO-INATIN=penghianat" "MINHUM=di antara mereka" dengan mengingkari janji dan lain-lain. "ILLAA=kecuali" hanya, "QOLIILAN=sedikit" yang tidak berhianat, yang masuk Islam.  "MINHUM=di antara mereka", "FA'FU=maka maafkan" 'ANHUM=mereka" "WASHFAḪ=dan biarkan" mereka, "INNALLOOHA=sesungguhnya Allah" "YUḪIBBU=Dia menyukai" "AL-MUḪSINIINA=orang-orang yang berbuat baik".

Orang-orang yahudi telah melanggar perjanjian, mereka kafir, maka disebabkan karena pelanggaran perjanjian mereka dengan mengingkari bahkan membunuh Rasul-Rasul, Kami kutuk mereka, yakni Kami jauhkan mereka dari rahmat Kami, dan karena itu Kami jadikan hati mereka keras membatu sehingga tidak berpengaruh bagi mereka nasihat dan ajakan kebaikan, serupa dengan segala yang keras membatu dan tidak dapat dibentuk lagi. Kebejatan mereka antara lain adalah mereka terus-menerus mengubah perkataan-perkataan Allah dari tempat-tempatnya, dan mereka sengaja melupakan, yakni meninggalkan sebagaimana orang yang lupa karena tidak mengacuhkan sebagian besar dan yang penting dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, yaitu kitab Taurat. Dan, bukan hanya itu, sebenarnya telah mendarah daging kebejatan pada diri mereka sehingga engkau, wahai Muhammad, senantiasa akan mengetahui, baik dengan melihat maupun mendengar secara langsung atau tidak, khianat besar  dari mereka terhadap dirimu dan ajaran yang engkau sampaikan kecuali sedikit di antara mereka yang tidak berkhianat, atau yang beriman, maka maafkanlah kesalahan mereka yang berkaitan dengan pribadimu dan biarkanlah mereka, yakni jangan hiraukan mereka. Dengan demikian, engkau melakukan iḫsan, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, dan prilaku semacam itu sangat disukai Allah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan.

Kata (يُحَرِّفُونَ) YUḪARRIFUUNA pada firman-Nya: (يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ) YUḪARRIFUUNAL-KALIM=mereka mengubah perkataan-perkataan, pada mulanya berarti memiringkan sesuatu ke arah pinggir. Kita tahu bahwa ajaran agama berada di tengah, tidak di pinggir kiri tidak juga di pinggir kanan. Orang-orang yahudi memiringkan firman-firman Allah dari tempat-tempatnya yang ada di tengah itu ke arah pinggiran sehingga mereka tidak lagi berjalan di tengah, tetapi di pinggir, dan mengajak orang—atas nama Allah—untuk berada juga di pinggir. Beraneka ragam cara yang mereka tempuh dalam melakukan kedurhakaan ini. Antara lain mengubah makna yang dimaksud oleh firman Allah dan men-ta'wil-kan (mengalihkan maknanya ke makna yang tidak dimaksud), atau mengubah kata dengan kata yang lain, serta menyembunyikan ayat-ayat dan ketentuan-ketentuan Tuhan.

Penggunaan bentuk kata kerja masa kini (mudhari') pada kata YUḪARRIFUUNA dapat berarti mereka terus-menerus melakukan hal tersebut untuk mengelabui manusia bahwa sikap dan tingkah laku mereka selalu sama dengan tuntunan Ilahi, padahal tidak demikian. Apa yang mereka ikuti tidak lain adalah dorongan hawa nafsu mereka.

Penggalan ayat yang menyatakan engkau senantiasa akan mengetahui khianat dari mereka, tidak menjelaskan apa khianat tersebut. Ia dapat dipahami dalam arti kelompok yang berkhianat dari mereka. Bisa juga khianat mereka dalam bentuk niat, ucapan, perbuatan, atau sikap. Betapa pun, tidak disebutnya apa yang disifati oleh kata khianat menunjukkan bahwa khianat itu beraneka ragam. Namun, kesemuanya senantiasa akan diketahui, dilihat, atau didengar oleh Nabi shallallhu 'alaihi wasallam sebagai bukti bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipercaya.

Firman-Nya: (فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ) FA'FU 'ANHUM WASHFAḪ=maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, dipahami oleh sementara ulama dalam arti maafkan kesalahan kelompok kecil itu. Ada juga yang memahami perintah memaafkan di sini telah dibatalkan oleh perintah QS at-Taubah 9: 29:
قَاتِلُوا الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلا بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[***] dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk."

[***] Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan Islam, sebagai imbangan bagi keamanan diri mereka.

Sebagian ulama mendukung pendapat yang menyatakan bahwa perintah memaafkan di sini berkaitan dengan hal-hal yang tidak merugikan dakwah Islam, bahkan yang dapat menunjukkan keistimewaannya sehingga mereka dapat lebih tertarik dan simpati kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam serta ajaran yang beliau sampaikan, antara lain memaafkan kesalahan-kesalahan terhadap pribadi beliau. Misalnya, upaya mereka menyihir Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang insya Allah pada tempatnya nanti akan diuraikan.

Engkau, wahai Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam akan terus mendapati mereka berkhianat, melanggar janji, dan membatalkan perjanjian. Tiap hari engkau akan melihat semua pengkhianatan itu dari mereka kecuali mereka yang sudah masuk Islam, seperti Abdullah bin Salam dan yang lainnnya. Engkau harus memaafkan mereka sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala menetapkan qadha-Nya dan membentangkan kenyataan dalam diri mereka kepadamu. Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala bena-benar telah memperlihatkannya kepada beliau hingga akhirnya memerintahkan beliau untuk memerangi mereka setelah menyuruh beliau memaafkan kesalahan mereka dan tidak menghukum mereka.

Di akhir ayat ini  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: (إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ)  "INNALLOOHA YUḪIBBUL-MUḪSINIIN = Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." Yakni mengabarkan kepada beliau dan kita kaum Muslimin bahwa barangsiapa yang selalu berbuat baik dan bersikap adil, maka pasti Allah memberikan pahala kepadanya.

Semoga bermanfaat, selamat malam dan selamat beristirahat... Wassalamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh...
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar: