Laman

Senin, 03 Desember 2012

WANITA PENGHUNI NERAKA


Wanita Penghuni Neraka


Saudariku Muslimah ... .

Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang Allah
Subhanahu wa Ta'ala ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat tinggal
yang abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum
musyrikin dan pelaku dosa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang
darinya.

Setiap Muslimin yang mengerti keadaan Surga dan neraka tentunya sangat
berharap untuk dapat menjadi penghuni Surga dan terhindar jauh dari neraka,
inilah fitrah.

Pada Kajian kali ini, kami akan membahas tentang neraka dan penduduknya,
yang mana mayoritas penduduknya adalah wanita dikarenakan sebab-sebab yang
akan dibahas nanti.

Sebelum kita mengenal wanita-wanita penghuni neraka alangkah baiknya jika
kita menoleh kepada peringatan-peringatan Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam
Al Qur'an tentang neraka dan adzab yang tersedia di dalamnya dan perintah
untuk menjaga diri daripadanya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan." (At Tahrim : 6)

Imam Ath Thabari rahimahullah menyatakan di dalam tafsirnya : "Ajarkanlah
kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka dari
neraka."

 Ibnu Abbas radliyallahu 'anhu juga mengomentari ayat ini : "Beramallah
kalian dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kalian untuk bermaksiat
kepada-Nya dan perintahkan keluarga kalian untuk berdzikir, niscaya Allah
menyelamatkan kalian dari neraka." Dan masih banyak tafsir para shahabat dan
ulama lainnya yang menganjurkan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari
neraka dengan mengerjakan amalan shalih dan menjauhi maksiat kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala.

 Di dalam surat lainnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :"Peliharalah
dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi
orang-orang kafir." (Al Baqarah : 24)

Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan neraka
dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.

Kedahsyatan dan kengerian neraka juga dinyatakan Rasulullah Shalallahu
'alaihi wassalam di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah radliyallahu
'anhu bahwasanya beliau bersabda : "Api kalian yang dinyalakan oleh anak
cucu Adam ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian neraka Jahanam." (Shahihul
Jami' 6618)

Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api
neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia? Semoga Allah
Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.

Wanita Penghuni Neraka

Tentang hal ini, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :"Aku
melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

Hadits ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah
Shalallahu 'alaihi wassalam tentang penduduk Surga yang mayoritasnya adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka yang mayoritas penduduknya adalah wanita. Tetapi hadits ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang mengantarkan mereka ke dalam neraka dan menjadi mayoritas penduduknya, namun disebutkan
dalam hadits lainnya.

Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam
dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang , beliau Shalallahu 'alaihi wassalam melihat Surga dan neraka.

Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya
radliyallahu 'anhum : " ... dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya : "Mengapa (demikian) wahai Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam?" Beliau Shalallahu 'alaihi wassalam menjawab : "Karena kekufuran mereka." Kemudian ditanya lagi :
"Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab : "Mereka kufur terhadap
suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : 'Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.' " (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma)

Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menjelaskan
tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda :" ... dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk
Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati
dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu)

Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda
: "Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita." (HR. Muslim dan Ahmad)

Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadits di atas dengan pernyataannya
: "Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.

Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari
akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada  penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima
jika diajak kepada akhirat." (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan
At Tadzkirah halaman 369)

Saudariku Muslimah ... .

 Jika kita melihat keterangan dan hadits di atas dengan seksama, niscaya
kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam neraka bahkan menjadi mayoritas penduduknya dan yang menyebabkan mereka menjadi golongan minoritas dari penghuni Surga. Saudariku Muslimah ... . Hindarilah sebab-sebab ini semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.

1. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menjelaskan hal ini pada sabda beliau
di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di tengah keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari.

Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa
yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami karena Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan melihat istri model begini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam : "Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya
dan tidak merasa cukup dengannya." (HR. Nasa'i di dalam Al Kubra dari
Abdullah bin 'Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)
Hadits di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang
menginginkan ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Surga-Nya. Maka tidak sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal sepele yang tidak pantas untuk dibesar-besarkan.

Jika demikian keadaannya maka sungguh sangat cocok sekali jika wanita yang
kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam sebagai mayoritas kaum yang masuk ke dalam neraka walaupun mereka tidak kekal di dalamnya.

Cukup kiranya istri-istri Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam dan para
shahabiyah sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.

2. Durhaka Terhadap Suami

Kedurhakaan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya pada umumnya
berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah :

1. Durhaka dengan ucapan.
2. Durhaka dengan perbuatan.
3. Durhaka dengan ucapan dan perbuatan.

Bentuk pertama ialah seorang istri yang biasanya berucap dan bersikap baik
kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau
lambat mendatangi suaminya. Kedurhakaan seperti ini sering dilakukan seorang
istri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini.

Termasuk bentuk kedurhakaan ini ialah apabila seorang istri membicarakan
perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang diperbolehkan syar'i. Atau ia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan dengan maksud untuk menjelekkannya dan merusak kehormatannya sehingga nama suaminya jelek di mata orang lain. Bentuk serupa adalah
apabila seorang istri meminta di thalaq atau di khulu' (dicerai) tanpa sebab
syar'i. Atau ia mengaku-aku telah dianiaya atau didhalimi suaminya atau yang semisal dengan itu.

Permintaan cerai biasanya diawali dengan pertengkaran antara suami dan istri
karena ketidakpuasan sang istri terhadap kebaikan dan usaha sang suami. Atauyang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya karena suaminya berusaha mengamalkan syari'at-syari'at Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sunnah-sunnah Rasul-Nya Shalallahu 'alaihi wassalam. Sungguh jelek apa yang
dilakukan istri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah sabda Rasulullah
Shalallahu 'alaihi wassalam :"Wanita mana saja yang meminta cerai pada
suaminya tanpa sebab (yang syar'i, pent.) maka haram baginya wangi Surga." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi serta selain keduanya. Lihat Al Insyirah fi
Adabin Nikah halaman 85)

Bentuk kedurhakaan kedua yang dilakukan para istri terjadi dalam hal
perbuatan yaitu ketika seorang istri tidak mau melayani kebutuhan seksual suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak
mendatanginya dan yang semisal dengan itu.

Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang istri keluar rumah tanpa izin
suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang demikian seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar'i. Demikian pula jika sang istri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan
apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, berjalan di tempat umum
dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang semisal dengan itu.

Bentuk lain adalah apabila seorang istri tidak mau berdandan atau
mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu,
melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah
seperti shalat, mandi janabat, atau puasa Ramadlan.

Maka setiap istri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah
istri yang durhaka terhadap suami dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Jika kedua bentuk kedurhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang istri
maka ia dikatakan sebagai istri yang durhaka dengan ucapan dan perbuatannya.
(Dinukil dari kitab An Nusyuz karya Dr. Shaleh bin Ghanim As Sadlan halaman
23-25 dengan beberapa tambahan)

Sungguh merugi wanita yang melakukan kedurhakaan ini. Mereka lebih memilih
jalan ke neraka daripada jalan ke Surga karena memang biasanya wanita yang
melakukan kedurhakaan-kedurhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan
kesenangan dunia yang menipu.

Ketahuilah wahai saudariku Muslimah, jalan menuju Surga tidaklah dihiasi
dengan bunga-bunga nan indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan
yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi
ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini ada Surga yang
Allah sediakan untuk hamba-hamba-Nya yang sabar menempuhnya.

Ketahuilah pula bahwa jalan menuju neraka memang indah, penuh dengan syahwat
dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi
ingat dan sadarlah bahwa neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini
dan tidak mau berpaling darinya semasa ia hidup di dunia.

Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada Allah dan meminta
maaf kepada suaminya dari kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia lakukan. Ia
akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati
perintahnya. Ia mengerti nasib di akhirat dan bukan kesengsaraan di dunia
yang ia takuti dan tangisi.

3. Tabarruj

Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkanperhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajibuntuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki. (Jilbab Al
Mar'atil Muslimah halaman 120)

Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam
tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan
minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang dipakainya. Yang
demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul 'Abdil Barr rahimahullah ketika
menjelaskan sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam tersebut.

Ibnul 'Abdil Barr menyatakan : "Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi
Shalallahu 'alaihi wassalam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang
membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita
yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya ... ." (Dinukil
oleh Suyuthi di dalam Tanwirul Hawalik 3/103 )

Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan perhiasan mereka, padahal
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang hal ini dalam firman-Nya : "Dan
janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka." (An Nur : 31)

Imam Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan di dalam kitab Al Kabair halaman
131 : "Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat
ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab (tutup
muka/kerudung) mereka, memakai minyak wangi dengan misik dan yang semisalnya
jika mereka keluar rumah ... ."

Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung menyeret
kaum pria ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita terdapat daya tarik
syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoyahkan keimanan yang kokoh
sekalipun. Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak dibentengi dengan ilmu
Al Qur'an dan As Sunnah. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam sendiri
menyatakan di dalam hadits yang shahih bahwa fitnah yang paling besar yang
paling ditakutkan atas kaum pria adalah fitnahnya wanita.

Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh legendaris dunia
yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala hancur karirnya hanya
disebabkan bujuk rayu wanita.

Dan berapa banyak persaudaraan di antara kaum Mukminin terputus hanya
dikarenakan wanita. Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya
demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang
dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak
mendapatkan wanginya Surga.

Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum pria
ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan
menampakkan di hadapan kaum pria. Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini
terjadi pelecehan terhadap kaum wanita, karena yang demikian adalah hasil
perbuatan mereka sendiri.

Wahai saudariku Muslimah ... . Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan
pakaian yang Islamy yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan
adzab di akhirat kelak.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :"Dan tinggallah kalian di rumah-rumah
kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang
jahiliyyah pertama dahulu." (Al Ahzab : 33)

Masih banyak sebab-sebab lainnya yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas
penduduk neraka. Tetapi kami hanya mencukupkan tiga sebab ini saja karena
memang tiga model inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan
masyarakat negeri kita ini.

 Saudariku Muslimah ... .

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam pernah menuntunkan satu amalan yang
dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau selesai
khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit
mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka
tentang akhirat kemudian beliau bersabda : "Bershadaqahlah kalian! Karena
kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!" Maka berdirilah seorang
wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman
kedua pipinya, iapun bertanya : "Mengapa demikian, wahai Rasulullah?" Beliau
menjawab : "Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!"
(HR. Bukhari)

Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian
dari adzab neraka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkan kita dari
adzabnya. Amin.

Wallahu A'lam bish Shawwab.

Tidak ada komentar: