Laman

Jumat, 21 Desember 2012

Cash Flow Langit dlm surat Al Maiidah [5] : 9-10

Assalaamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Selamat siang anak-anakku dan sahabat-sahabat shalehku, Alhamdulillah kita masih bisa melanjutkan tadarus/kajian al-Qur'an dengan metode tafsir perkata, dan penjelasan dari ayat per ayat dengan cara diulang, agar dapat mudah diingat serta dipahami secara baik dan benar.

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menyeru kepada orang-orang yang mengaku beriman hendaklah menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencian kita terhadap sesuatu kaum, mendorong kita untuk berlaku tidak adil. Perintah-Nya, "berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." Serta bertakwalah kepada-Nya karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa saja yang kita kerjakan. Maka pada ayat lanjutan ini Allah berfirman:

QS AL-MAA-IDAH 5: 9-10.
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۙ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ  .  وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
WA-'ADALLOOHUL-LADZIINA AAMANUU WA-'AMILUSH-SHOOLIḪAATI, LAHUM-MAGHFIROTUW-WA-AJJRUN 'AZHIIMUN.  WALLADZIINA KAFARUU WA-KADZ-DZABUU BI-AAYAATINAAA ULAAA-IKA ASH-ḪAABUL-JAḪIIMI. = Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.  Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka.

"WA-'ADALLOOHU=Allah telah menjanjikan" "AL-LADZIINA=(kepada) orang-orang yang" "AAMANUU=mereka beriman" "WA-'AMILUU=dan mereka mengerjakan" "ASH-SHOOLIḪAATI=amal kebajikan" suatu janji yang baik, "LAHUM=bagi mereka" "MAGHFIROTUN=ampunan" "WA-AJJRUN=dan pahala"  'AZHIIMUN=(yang sangat) besar" yakni surga.   "WALLADZIINA=dan orang-orang yang" "KAFARUU=mereka kafir" "WA-KADZ-DZABUU=dan mereka mendustakan" "BI-AAYAATINAAA=terhadap ayat-ayat Kami" "ULAAA-IKA=mereka itu" "ASH-ḪAABU=para penghuni" "AL-JAḪIIMI=neraka jahannam.

Setelah pada ayat-ayat yang lalu Allah memerintahkan dan melarang, kini melalui kedua ayat di atas Allah menggembirakan dan mengancam dengan menyatakan: Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman, dengan ucapan yang sesuai dengan isi hati mereka dan membuktikannya dengan beramal shaleh, bahwa untuk mereka ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan pahala yang besar, baik di dunia lebih-lebih di akhirat sebagai buah dan imbalan amal-amal baik mereka. Adapun orang-orang yang kafir, yang menolak ajakan Rasul dan mendustakan ayat-ayat Kami, yang disampaikan oleh para Rasul maka mereka itu—yang ditunjuk oleh ayat ini—bukan selain mereka yang sangat jauh dalam kekafirannya serta amat jauh dari rahmat Allah, adalah penghuni-penghuni neraka.

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal shaleh, bahwa untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Yakni ampunan bagi dosa-dosa mereka dan pahala yang besar, yaitu surga yang merupakan rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya. Surga tidak dapat diperoleh karena amal perbuatan mereka, melainkan hanya semata-mata sebagai rahmat dan kemurahan dari-Nya; sekali pun penyebab sampainya rahmat tersebut kepada mereka adalah karena amal perbuatan mereka, sebab Allah Subhanahu wa Ta'ala sendirilah yang menjadikan penyebab-penyebab untuk memperoleh rahmat, kemurahan, ampunan, dan ridha-Nya. Segala sesuatunya dari Allah dan milik Allah, segala puji dan anugerah adalah milik Allah. Yang Mahaadil lagi Mahabijaksana serta Mahakuasa.

Janji Allah pasti ditepati-Nya. Karena, sebab-sebab pengingkaran janji tidak dapat menyentuh Allah. Biasanya, seseorang tidak memenuhi janjinya jika ia tidak tahu apa yang akan terjadi, atau tidak mampu memenuhi janjinya, atau takut dan ada kepentingan yang lain. Hal-hal tersebut tidak mungkin menyentuh Allah Subhanahu wa Ta'ala sedikit pun dan karena itu pasti janji-Nya yang baik terpenuhi. Memang janji-Nya yang berupa ancaman dapat tidak dipenuhi-Nya, bukan karena hal-hal di atas, tetapi karena kasih sayang-Nya. Ancaman-Nya pun ketika disampaikan-Nya antara lain sekadar bertujuan menakut-nakuti agar manusia menghindari apa yang dilarang-Nya Ancaman yang dibatalkan pada saat seseorang mampu menjatuhkannya merupakan salah satu hal yang terpuji.

Kata (أصحا ب) ashḫaab adalah bentuk jamak dari kata (صاحب) shaḫib=teman, yang menemani. Yang menemani selalu bersama yang ditemaninya sehingga ashḫaabun-naar adalah orang-orang yang selalu menemani dan ditemani oleh api neraka, tidak pernah terlepas atau dapat melepaskan diri darinya. Itulah yang dimaksud dengan terjemahan penghuni neraka.

Mereka orang-orang yang kafir kepada Allah dan mendustakan Rasul-Nya, dan melanggar syariat-Nya, neraka jahannam yang mana mereka akan kekal di dalamnya. Itulah seburuk-buruk tempat yang ada di alam baka. Di sana hukuman dan siksaan pedih ditimpakan kepada mereka yang menyekutukan Allah dan kafir terhadap-Nya.
Semoga bermanfaat...

لااله الا الله وحده لاشريك له  له الملك وله الحمد  يحي ويميت و هو على كل شي ء قد ير
LAA ILAAHA ILLALLOOH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR.
Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tiada sekutu bagi-Nya, hanya bagi-Nyalah kerajaan dan hanya bagi-Nyalah segala pujian, Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu

اللهم ا نا نسأ لك رضاك والجنه  و نعو ذ بك من سخطك والنار .
ALLOOHUMMA INNAA NAS-ALUKA RIDHOOKA WAL JANNAH, WA NA'UUDZUBIKA MIN SAKHOTIKA WANNAR.  = Ya Allah kami memohon keridhaan-Mu dan Surga, dan kami berlindung dari murka-Mu dan api neraka.

Aamiin Allahumma Aamiin...
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar: