Laman

Senin, 31 Oktober 2016

Hanya Sahabat Sejatimu Yang Ada Saat Musibah Menimpamu

SAHABAT, Bahagianya jika kita punya banyak kawan, senangnya jika di FB ada ribuan pertemanan. Jika kita punya kebahagiaan bisa berbagi dengan kawan, jika kita dihampiri kesusahan kita bisa bisa curhat-curhatan. Didunia ini banyak sekali barang asli yang dipalsukan, Kadang sulit membedakan barang asli dan palsu. Pengalaman kadang menjadi cara terjitu untuk memandang mana yang asli dan yang palsu. KAWAN, Berapa sahabat yang kau punya? Berapa ribu kawan di FBmu? Berapa juta folowwer mu di twitter atau sebarapa banyak sahabat ditempatmu kerja? Di kampungmu atau ditempatmu mengaji bersama? Banyak, banyak sekali, ada yang ratusan, ada yang ribuan bahkan ada yang jutaan. Kalau engkau SUKSES siapa yang tak mendekat padamu? Saat itu semua mengelu-elukanmu demi mendapat simpatimu agar ia bisa turut menikmati KUE kesuksesanmu. Bisa jadi kau mengira mereka semua 100% sahabat sejatimu. Namun saat engkau terpuruk, siapa yang peduli padamu? Mereka yang datang bukan hanya saat engkau diatas, sebenarnya itulah sahabat aslimu, karena butuh kebesaran jiwa dan pengorbanan yang besar untuk memperhatikanmu sebagai sahabatnya dikala itu. Menurut Syaidina Ali SAHABAT yang ASLI bisa dihitung saat MUSIBAH menimpa kita. Pelihara dan rawat baik-baik mereka itu.

Seseorang berkata pada Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra:
"Ya Ali kulihat sahabat"mu begitu setia sehingga mereka banyak sekali, berapakah sahabatmu itu?
Sayyidina Ali menjawab:
"Nanti akan kuhitung setelah aku tertimpa musibah."

Ada sahabat yang setia kepada kita ketika kita sedang senang, bahagia, sukses dan naik daun, tapi ketika kita sedang tertimpa musibah mereka pergi menjauh semua..

Ada pula sahabat yang tetap setia kepada kita dalam suka dan duka, merekalah sahabat sejati..

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan:
“Alangkah banyaknya sahabatku ketika aku hitung jumlah mereka, tapi ketika musibah menimpa ternyata jumlah mereka sedikit”.

Syaikh Salman Al-‘Audah hafidhahullah menasihatkan kepada kita sebuah sikap mulia lagi agung:
“Aku tahu sahabat ketika senang.. Dan sahabat ketika susah, dan mereka semua tetap (kuanggap) sebagai sahabat!”

--
Dikirim dari smartphone OPPO saya

Tidak ada komentar: