Laman

Sabtu, 27 Juli 2013

Amanah Kunci Keimanan

Dari Huzaifah, katanya: �Diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada kami dua buah hadits; salah satu dari padanya telah saya lihat kenyataannya; dan sekarang saya sedang menunggu kenyataan hadits yang kedua.

Hadits yang pertama, bahwa amanah itu turun lalu masuk ke lubuk hati orang, Kemudian turun Al-Quran lalu menjadi pedoman-nya, demikian pula sunnah Rasulullah SAW. Hadits yang kedua, tentang pencabutan amanah.

Kata Rasulullah SAW: �Seseorang tidur sekejap lalu dicabut amanah dari hatinya dan tinggallah bekasnya seperti titik yang kecil; kemudian ia tidur pula lalu dicabut lagi sisa amanah itu, dan hanya tinggal seperti bengkak kecil di telapak tangan yang timbul setelah mengerjakan sesuatu dengan memakai kapak atau sebagai bengkak di kaki karena memijak bara, isinya hanya sedikit cairan.

Pada masa itu kelak hampir saja tak ada lagi amanah dalam masyarakat sehingga
dikatakan: �Oh, di sana ada orang yang amanah; kata orang kepadanya; alangkah sabarnya, alangkah baiknya, alangkah cerdiknya; tetapi sebenarnya batin orang itu kosong dari keimanan, Kata Huzaifah:� Pada masa yang silam, zaman kejujuran itu telah ku alami, sehingga saya biasa berniaga dengan siapa pun; jika dengan orang Muslim ia jujur kerana agamanya, jika dengan orang Nasrani atau Yahudi maka kejujuran itu ada di tangan atasannya.� Adapun zaman sekarang,
aku tidak mahu lagi berniaga kecuali dengan si Anu dan si Anu (karena amanah)�
(HR Muslim)
Salam Hijrah, UniQ
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: