Laman

Minggu, 14 Juli 2013

Rahasia Kata Allah

BISMILLAAHIR-ROHMAANIR-ROHIIM...

Kata "Allah" mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh kata lain; ia adalah kata yang sempurna huruf-huruf dan maknanya serta memiliki kekhususan berkaitan dengan rahasianya sehingga sementara ulama menyatakan bahwa kata itulah yang dinamai ISMULLAAH AL-'AZAM (Nama Allah yang paling mulia), yang bila diucapkan dalam doa, Allah akan mengabulkannya.

Dari segi lafazh terlihat keistimewaannya ketika dihapus huruf-hurufnya. Bacalah kata (الله) Allah dengan menghapus huruf awalnya, akan berbunyi (لله) Lillah dalam arti Milik/bagi Allah. Kemudian, hapus huruf awal dari kata Lillah itu akan terbaca (له) Lahu dalam arti bagi-Nya, selanjutnya hapus lagi huruf awal dari "Lahu", akan terdengar dalam ucapan Huu yang berarti Dia (menunjuk Allah), dan bila ini pun dipersingkat akan dapat terdengat suara Ᾱh yang sepintas atau pada lahirnya mengandung makna keluhan, tetapi pada hakikatnya adalah seruan permohonan kepada Allah. Karena itu pula sementara ulama berkata bahwa kata "Allah" terucapkan oleh manusia sengaja atau tidak sengaja, suka atau tidak. Itulah salah satu bukti adanya Fitrah dalam diri manusia. Al-Qur'an juga menegaskan bahwa sikap orang-orang musyrik adalah "Apabila kamu bertanya kepada mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi, pastilah mereka berkata Allah" (QS az-Zumar 39: 38).

Dari segi makna dapat dikemukakan bahwa kata Allah mencakup segala sifat-sifat-Nya, bahkan Dialah yang menyandang sifat-sifat tersebut. Karena itu jika kita berkata Ya Allah, semua nama-nama serta sifat-sifat-Nya telah dicakup oleh kata tersebut. Di sisi lain, jika kita berkata ar-Rahîm (Yang Maha Pengasih), sesungguhnya yang kita maksud adalah Allah, demikian juga jika kita mengatakan al-muntaqim (yang membalas kesalahan), namun kandungan makna ar-Rahîm, tidak mencakup pembalasan-Nya atau sifat-sifat-Nya yang lain. Itulah salah satu sebab mengapa dalam syahadat seseorang harus menggunakan kata Allah ketika mengucapkan Asyhadu an Lâ Ilâha Illa Allâh, dan tidak dibenarkan mengganti kata Allah tersebut dengan nama-nama-Nya yang lain, seperti Asyhadu An Lâ Ilâha illa ar-Rahmân atau ar-Rahîm.

(Tafsir al-Mishbah Vol.1 hal. 24)

Salam Hijrah, UniQ
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: