Laman

Jumat, 29 Maret 2013

Al Maidah 110

BISMILLAAHIR-ROHMAANIR-ROHIIM.
ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH.
Sekilas tentang keutamaan hari Jum'at berdasarkan Tafsir Jalalain:
"YAA AYYUHAA=wahai" "AL –LADZIINA=orang-orang yang" "AAAMANUU=mereka beriman", "IDZAA=apabila" "NUUDIYA=telah diserukan" dikumandangkan adzan, "LISH-SHOLAATI=untuk (melaksanakan) shalat" "MIN=pada",  huruf MIN di sini bermakna FI, yakni pada "YAUMI=hari" "AL-JUMU'ATI=Jum'at itu", "FAS-'AU=maka bersegeralah kalian" yakni cepat-cepatlah kalian berangkat "ILAA=kepada" "DZIKRILLAAHI=mengingat Allah" yakni shalat, "WA DZARUU=dan kalian tinggalkanlah" "AL-BAI'A=jual beli" tinggalkanlah transaksi jual beli itu atau pekerjaan kalian, "DZAALIKUM=(sikap) yang demikian itu"  "KHOIRUN=(adalah) lebih baik" "LAKUM=bagi kalian", "IN=jika" "KUNTUM=kalian" telah, "TA'LAMUUN=kalian mengetahui" bahwasanya hal ini lebih baik, maka kerjakanlah ia.

Selamat pagi anak2ku dan sahabat2ku pecinta al-Qur'an yang dirahmati Allah, Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan syukur kehadhirat Allah yang mana kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat bersama-sama bertadarus serta memahami isi kandungan al-Qur'an dengan baik dan benar.

Kajian kita hari ini membicarakan tentang IZIN ALLAH atau kehendak ALLAH terhadap perbuatan yang dilakukan oleh Nabi 'Isa 'alaihis salam, pada QS AL-MAA-IDAH 5: 110.
أ عو ذ بالله من الشيطان الرجيم
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلى وَالِدَتِكَ ﻤ  إِذْ أَيَّدْتُكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ  تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلا ۚ  وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالإنْجِيلَ ۗ  وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنْفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي ۗ  وَتُبْرِئُ الأكْمَهَ وَالأبْرَصَ بِإِذْنِي وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتَى بِإِذْنِي ۚ  وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنْكَ إِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ
IDZ QOLALLOOHU YAA 'IISABBNA MARYAMADZ-KUR NI'MATII 'ALAIKA WA 'ALAA WAALIDATIKA, IDZ AYYADTUKA BI-RUUḪIL-QUDUSI, TUKALLIMUN-NAASA FIL-MAHDI WAKAHLAN, WA IDZ 'ALLAMTUKAL-KITAABA WAL-ḪIKMATA WAT-TAUROOTA WAL-INJIILA, WA IDZ TAKHLUQU MINATH-THIINI KAHAI-ATITH-THOIRI BI-IDZNII FATANFUKHU FIIHAA FATAKUUNU THOIROM-BI-IDZNII, WATUBBRI-UL-AKMAHA WAL-ABBROSHO BI-IDZNII WA-IDZ TUKHRIJUL-MAUTAA BI-IDZNII, WA IDZ KAFAFTU BANIII ISROOO-IILA 'ANKA IDZ JI'TAHUM BIL-BAYYINATI FAQOOLAL-LADZIINA KAFARUU MINHUM IN HAADZAAA ILLAA SIḪRUM-MUBIINUN. =  (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan Ruhul-qudus. kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".

Translation In Arabic: "Then will Allah say: "O Jesus the son of Mary! Recount My favour to thee and to thy mother. Behold! I strengthened thee with the holy spirit, so that thou didst speak to the people in childhood and in maturity. Behold! I taught thee the Book and Wisdom, the Law and the Gospel and behold! thou makest out of clay, as it were, the figure of a bird, by My leave, and thou breathest into it and it becometh a bird by My leave, and thou healest those born blind, and the lepers, by My leave. And behold! thou bringest forth the dead by My leave. And behold! I did restrain the Children of Israel from (violence to) thee when thou didst show them the clear Signs, and the unbelievers among them said: ´This is nothing but evident magic.´"

IDZ=(ingatlah) ketika" "QOLALLOOHU=Allah berfirman" "YAA 'IISAA=wahai 'Isa" "IBBNA=putra" "MARYAM=Maryam" "ADZ-KUR=ingatlah" "NI'MATII=nikmat-Ku"  'ALAIKA=atas kamu" "WA 'ALAA=dan atas" "WAALIDATIKA=ibu kamu" syukurilah nikmat-Ku itu, "IDZ=ketika" "AYYADTUKA =Aku menguatkan kamu" "BI-RUUḪI=dengan ruh" "AL-QUDUSI=yang suci (Malaikat Jibril), "TUKALLIMU=kamu berbicara" "AN-NAASA=(kepada) manusia" menjadi hal bagi kaaf atau dhamir mukhathab yang terdapat dalam kalimat AYYADTUKA, "FII=(ketika) dalam" "AL-MAHDI=buaian" masih dalam keadaan bayi, "WA-KAHLAN=dan sesudah dewasa" kalimat ini memberikan pengertian bahwa ia akan turun ke bumi sebelum hari Kiamat sebab sebelum ia mencapai usia tua telah diangkat terlebih dahulu ke langit sebagaimana penjelasan yang telah dikemukakan dalam surah Ali Imran, "WA IDZ=dan ketika" 'ALLAMTUKA=Aku mengajarkan kamu" "AL-KITAABA=menulis" "WAL-ḪIKMATA=dan Hikmah" (memahami syariat) "WAT-TAUROOTA=dan Taurat" "WAL-INJIILA=dan Injil", "WA IDZ=dan ketika" "TAKHLUQU=kamu membuat" "MIN=dari" "ATH-THIINI=tanah (liat) "KAHAI-ATI=seperti bentuk" "ATH-THOIRI=seekor burung" huruf kaaf dalam kalimat kahaiah adalah bermakna isim yang artinya seperti dan kedudukan i`rabnya menjadi maf`ul atau objek, "BI-IDZNII=dengan izin-Ku" "FATANFUKHU=lalu kamu tiup" "FIIHAA=padanya" "FATAKUUNU=lalu ia menjadi" "THOIRON=seekor burung" "BI-IDZNII=dengan izin-Ku" dengan kehendak-Ku, "WATUBBRI-U=dan (ketika) kamu menyembuhkan" "AL-AKMAHA=orang yang buta" (sejak lahir) "WAL-ABBROSHO=dan orang yang berpenyakit kusta" "BI-IDZNII=dengan izin-Ku" "WA-IDZ=dan ketika" "TUKHRIJU=kamu mengeluarkan" (setelah menghidupkan) "AL-MAUTAA=orang yang mati" (dari kuburnya)  "BI-IDZNII=dengan izin-Ku", "WA IDZ=dan ketika" "KAFAFTU=Aku menghalangi" menahan,  "BANIII ISROOO-IILA=Bani Israil" (dari rencana membunuh dan menyalib) 'ANKA=terhadap kamu" "IDZ=ketika" "JI'TAHUM=kamu datang pada mereka" "BIL-BAYYINATI= dengan keterangan-keterangan", yakni mukjizat-mukjizat" "FAQOOLA=lalu berkata" "AL-LADZIINA=orang-orang yang" "KAFARUU=mereka kafir" "MINHUM=di antara mereka" "IN=tidak" (lain) "HAADZAAA=ini" (mukjizat 'Isa) "ILLAA=kecuali" "SIḪRUN=(hanya) sihir" "MUBIIN=yang nyata" dan menurut qiraat dibaca SAAḪIRUN/tukang sihir, yang dimaksud ialah Nabi Isa 'alaihis salam.

Karena pertanyaan kepada para Rasul yang disinggung oleh ayat yang lalu mengandung kecaman terhadap ummat yang membangkang Rasulnya, sedang ummat yang paling wajar mendapat kecaman adalah Bani Israil karena mereka telah memperlakukan para Rasul secara sangat tidak wajar, khususnya terhadap Nabi 'Isa 'alaihis salam yang dipertuhankan oleh kaum Nasrani atau dilecehkan oleh orang-orang Yahudi, adalah sangat wajar jika Rasul yang dibicarakan—sekaligus sekelumit contoh tentang yang terjadi pada saat dihimpunnya para Rasul adalah kasus Nabi 'Isa 'alaihis salam. Nah, ketika itulah ayat ini memerintahkan untuk mengingat suatu peristiwa yang akan datang, seakan-akan peristiwa itu benar-benar telah terjadi untuk menunjukkan kepastian terjadinya, yakni ingatlah ketika Allah berfirman nanti ketika Yang Maha Kuasa itu menghimpun para Rasul di hari Kemudian: "Hai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu secara khusus seperti bahwa engkau dilahirkan tanpa ayah sehingga tidak mempunyai kewajiban mengabdi kepadanya, dan kepada ibumu yang dijadikan Allah sebagai wanita yang sangat terhormat dan suci, dan ingat juga nikmat ketika Aku mengukuhkanmu dengan Ruh al-qudus, yakni Malaikat Jibril, serta menguatkan kepribadianmu dengan jiwa yang luhur dan sifat-sifat terpuji. Salah satu bentuk pengukuhan itu adalah bahwa engkau dapat berbicara dengan manusia ketika engkau masih dalam buaian kemudian usiamu berlanjut, dan engkau pun berbicara dengan mereka sesudah engkau dewasa, dengan pembicaraan yang jelas, lagi penuh hikmah dan ingat pula nikmat-Ku ketika Aku mengajarmu tulis-menulis atau mengajarmu kitab-kitab suci, juga menganugerahkan untukmu hikmah, yakni pengamalan yang tepat lagi bijaksana berdasar pengetahuan yang benar serta mengajarkan Taurat dan mewahyukan Injil, dan ingatlah pula ketika engkau membentuk dari tanah yang bercampur air sesuatu yang mirip seperti bentuk burung dengan izin-Ku lalu engkau meniup padanya, yakni pada sesuatu itu, lalu ia, yakni bentuk yang engkau tiup itu, menjadi burung yang sebenarnya, hidup sebagaimana hidupnya burung-burung yang terbang. Itu pun terjadi dengan seizin-Ku. Dan ingat pulalah ketika engkau menyembuhkan dengan kesembuhan penuh orang yang buta sejak kelahirannya sehingga ia dapat melihat dengan mata kepalanya secara normal bukan dengan memberinya obat, tetapi dengan doamu kepada Allah dan juga engkau menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku sehingga kulitnya menjadi bersih tanpa cacat dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati dari kubur lalu mereka hidup walau tak lama, itu pun engkau dapat melakukannya bukan atas dasar kemampuanmu tetapi dengan kekuasaan dan dengan seizin-Ku, dan ingat pula ketika Aku menghalangi Bani Israil dari keinginan mereka menganiaya dan membunuhmu di kala engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, untuk membuktikan kebenaran yang engkau sampaikan lalu orang-orang kafir di antara mereka itu tidak dapat mencapai keinginan mereka dan hanya dapat berkata: "Ini yakni mukjizat-mukjizat yang dipaparkan oleh 'Isa tidak lain melainkan sihir yang nyata."

Untuk jelasnya tentang makna-makna yang dikandung oleh ayat ini, rujuklah ke surah Aali 'Imraan 3: 46-49 yang telah kita tadarusi dan kaji beberapa waktu yang lalu.

Memang terdapat beberapa perbedaan antara ayat ini dengan surah Aali 'Imraan, antara lain ketika menguraikan tentang kemampuan Nabi 'Isa alaihis salam—atas izin Allah—menghidupkan sesuatu dari tanah yang beliau bentuk seperti burung lalu menjadi burung yang sebenarnya. Dalam ayat ini, redaksi yang digunakan adalah (فتنفخ فيها) FA TANFUKHU FIIHAA=lalu engkau meniup padanya, sedang pada surah Aali 'Imraan (فأنفخ فيه) FA ANFUKHU FIIHI=maka aku meniup padanya. Perbedaan pertama adalah, pada ayat al-Maa-idah ini, Allah berfirman mengingatkan kepada 'Isa alaihis salam nikmat-nikmat-Nya. Karena itu, wajar dinyatakan lalu engkau. Sedang, para surah Aali 'Imraan, 'Isa alaihis salam sendiri ketika masih bayi yang menyampaikan nikmat tersebut kepada orang-orang yang bersangka buruk terhadap ibunya. Karena itu, beliau berkata maka aku meniup padanya. Perbedaan kedua, dan ini yang lebih penting untuk dijelaskan, adalah bahwa redaksi ayat ini menggunakan bentuk feminin (muannats) yakni (فيها) FIIHAA, sedang pada Aali 'Imraan bentuk maskulin (mudzakkar) yakni (فيه) FIIHI. Ini karena pengganti nama pada 'Aali 'Imraan menunjuk kepada burung, sedang dalam ayat ini menunjuk kepada hai'ah (bentuk) yang dalam hal ini bersifat feminin.

Selanjutnya, dalam surah Aali Imraan dinyatakan menghidupkan yang mati sedang di sini adalah mengeluarkan yang mati. Walaupun maknanya sama, dalam surah al-Maa-idah ini ada tambahan informasi, yakni bahwa yang mati itu telah terkubur sehingga menghidupkannya adalah dengan mengeluarkan dari kuburnya. Memang yang dikubur adalah yang telah mati sehingga mengeluarkan dari kubur berarti menghidupkan yang mati. Agaknya, pemilihan kata itu di sini untuk menyesuaikan dengan keadaan seluruh manusia ketika Allah menyebut-nyebut nikmat-Nya itu kepada 'Isa alaihis salam. Bukankah ini disampaikan sewaktu menghimpun para Rasul di padang Mahsyar setelah semua yang mati dibangkitkan dari kubur?

Pendustaan orang-orang kafir terhadap 'Isa alaihis salam sungguh beraneka ragam, khususnya dari orang-orang Yahudi, tetapi ayat di atas mencukupkan pendustaan tersebut pada ucapan mereka bahwa beliau mempraktikkan sihir. Hal ini agaknya disebabkan, adalah syariat Yahudi, seorang yang mempraktikkan sihir dijatuhi hukuman mati, dan dengan dalih itulah mereka berupaya membunuh Nabi 'Isa 'alihis salam.

Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengulangi kata-kata "Dengan izin-Ku" sebanyak empat kali sebagai tanggapan kepada ummat Nasrani yang berdusta dalam pengakuan mereka bahwa 'Isa adalah Tuhan yang menghidupkan orang mati. Orang-orang Nasrani itu sudah berbohong. Semua mukjizat 'Isa itu terjadi dengan kekuasaan Allah, Penguasa bumi dan langit.

Semoga bermanfaat dan selamat menantikan shalat Jum'at bagi kaum Adam dan shalat Zhuhur bagi kaum Hawa. Semoga Jum'at mulia ini membawa barakah dan doa kita di ijabah Allah dengan memperbanyak doa dan dzikir kepada-Nya. Aamiin Allahuumma aamiin
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar: