Laman

Kamis, 02 Mei 2013

Al an'am 6:24

ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH.
Selamat pagi anak2ku dan sahabat2ku sekalian,ِ Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan oleh Allah Ta'ala, sehingga bisa melanjutkan tadarus/kajian kita dengan metode tafsir perkata agar kita bisa menguasai bahasa al-Qur'an serta penjelasan ayat secara rinci dan di ulang, supaya bisa dipahami dengan baik dan benar. Juga terjemahan dalam bahasa Indonesia dan cara membaca al-Qur'an dengan huruf latin dengan maksud agar tetap bisa dibaca pada HP yang tidak bisa menampilkan huruf Arab dan cara membacanya disesuaikan dengan tajwid pada tingkat dasar. Juga dilengkapi terjemahan dalam bahasa Inggris agar kita bisa sambil belajar, atau paling tidak untuk mengingat kembali bagi telah menguasainya.

Setelah pada tafsir ayat yang lalu disebutkan: "Dan ingatlah kebohongan mereka terhadap Allah dalam kehidupan dunia ini, ingatlah itu pada hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semua secara paksa dan dalam keadaan hina dina, baik Ahli-Kitab maupun kaum musyrikin serta apa yang mereka persekutukan dengan Allah, seperti berhala-hala kemudian Kami melalui para Malaikat berkata kepada orang-orang musyrik yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu baik berhala, manusia, maupun cahaya atau gelap, bahkan sembahan apa saja; Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dahulu kamu kira dan akui secara lisan dan pengamalan sebagai sekutu-sekutu Kami? Mintalah kepada mereka agar membantu dan menyelamatkan kamu dari siksa yang sedang dan akan kamu hadapi. Sungguh aneh sikap mereka ketika itu lagi jauh dari yang dapat dibayangkan, sebagaimana dipahami dari kata kemudian. Betapa tidak aneh, pada hari terbukanya segala tabir dan tersingkapnya segala kebohongan, mereka tetap berbohong. Hal ini disebabkan ketika itu pikiran mereka demikian kacau sehingga tiadalah fitnah mereka, yakni jawaban dari ucapan ngawur yang tidak berdasar dari mereka, kecuali mengatakan: Demi Allah, Tuhan kami, demikian mereka bersumpah mengakui-Nya sebagai Tuhan dan demikian juga mereka berbohong dengan berkata kami tidak pernah mempersekutukan Allah. Bukankah ketika di dunia mereka mempersekutukan-Nya? Maka pada ayat lanjutan ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

QS AL-AN'AAM 6: 24.
أ عو ذ با لله من الشيطان الرجيم
انْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
UNZHUR KAIFA KADZABUU 'ALAAA ANFUSIHIM WA-DHOLLA 'ANHUM-MAA KANUU YAFTARUUNA. = Lihatlah, bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka dan hilanglah daripada mereka (sembahan-sembahan) yang dahulu mereka ada-adakan.

Translation In English: "Behold! how they lie against their own souls! But the (lie) which they invented will leave them in the lurch."

Allah berfirman, "UNZHUR=perhatikanlah" olehmu Muhammad,  "KAIFA=bagaimana" "KADZABUU=mereka berdusta"  'ALAAA=atas" "ANFUSIHIM=diri mereka" mereka menganggap bukan sebagai orang-orang musyrik, mengingkari kemusyrikan yang telah mereka lakukan selama di dunia,"WA-DHOLLA=dan telah hilang" lenyaplah, 'ANHUM=dari mereka" "MAA=apa yang" "KANUU=mereka telah" "YAFTARUUN=ada-adakan" sebagai sesembahan mereka selain Allah. Bagaimana menjadi lenyap berhala-hala yang mereka anggap sebagai tuhan-tuhan mereka yang tidak dapat memberikan suatu manfaat pun kepada mereka. Hal itu karena mereka melakukan penyembahan terhadap berhala-berhala dengan harapan bahwa berhala-hala itu dapat memberikan syafaat dan pertolongan kepada mereka.

Karena apa yang akan terjadi ketika itu, termasuk jawaban mereka sangat mengherankan jika dibandingkan dengan keteguhan mereka mempertahankan kemusyrikan dan kekufuran dalam kehidupan di dunia. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan setiap orang diminta agar melihat dan mengamati dengan mata kepala atau hati dan pikirannya: Lihatlah, bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri, yakni di dunia mereka mempersekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kini mereka tidak mengakui persekutuan itu padahal ketika menyampaikan jawaban itu—mereka sepenuhnya sadar bahwa sebenarnya dahulu mereka memang mempersekutukan-Nya. Dan ketika itu hilanglah dari mereka, yakni tidak bermanfaat buat mereka sedikit pun apa yang dahulu di dunia mereka ada-adakan, yakni sembahan yang mereka sembah.

"Hilangnya apa yang dahulu mereka ada-adakan" karena pada Hari Kiamat nanti kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan nampak secara jelas, tidak seperti halnya di dunia ini. Walaupun di dunia ini pun Allah Mahakuasa, ada saja yang mengingkari kekuasaan itu, bahkan ada yang mengaku Tuhan atau percaya adanya tuhan-tuhan selain Allah. Ini tidak mungkin terjadi di hari Kemudian. Kerajaan dan kekuasaan-Nya—ketika itu—sedemikian jelas dan menonjol sampai-sampai jangankan bertindak atau bersikap menentang-Nya, berbicara pun harus seizin-Nya, sebagaimana firman-Nya:
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلائِكَةُ صَفًّا لا يَتَكَلَّمُونَ إِلا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا
"Pada hari, ketika Ruh [Malaikat Jibril] dan para Malaikat (yang lain) berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berbicara, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar." (QS an-Naba' 78: 38).

Sedemikian mencekam keadaan ketika itu sehingga: "Kamu tidak mendengar kecuali bisikan-bisikan saja" (QS Thaha 20: 108). Sedemikian jelas kekuasaan-Nya sehingga tuhan-tuhan yang mereka sembah bertekuk lutut di hadapan-Nya, dan ketika itu terbuktilah secara nyata bahwa Dia Mahakuasa, Maha Esa, dan terbukti pula bahwa siapa pun selain Allah tidak memiliki kekuasaan sedikit pun, tidak juga memiliki sedikit kewajaran untuk dipersekutukan dengan Allah. Dengan demikian, kekuasaan dan manfaat yang mereka duga sebelumnya dimiliki oleh sembahan-sembahan itu, atau dapat diraih dari mereka, punah dan hilang, tidak berbekas sama sekali. Dalam QS an-Nahl 16: 86-87 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dengan menyatakan bahwa:
وَإِذَا رَأَى الَّذِينَ أَشْرَكُوا شُرَكَاءَهُمْ قَالُوا رَبَّنَا هَؤُلاءِ شُرَكَاؤُنَا الَّذِينَ كُنَّا نَدْعُوا مِنْ دُونِكَ فَأَلْقَوْا إِلَيْهِمُ الْقَوْلَ إِنَّكُمْ لَكَاذِبُونَ  . وَأَلْقَوْا إِلَى اللَّهِ يَوْمَئِذٍ السَّلَمَ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
"Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta". Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan".

Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat... Aamiin Allahumma aamiin
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: