Laman

Kamis, 02 Mei 2013

Al an'am 6:26

ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH.
Kita semua tahu dengan adanya cahaya kita mampu melihat, seperti cahaya matahari, lampu, lentera dan cahaya yang lain. Dengan adanya cahaya inilah kita tahu bagaimana sebaiknya berjalan di jalanan, di pasar, dirumah dan kita tahu dengan cahaya itu apa yang perlu untuk kita jauhi dan waspadai.

Akan tetapi cahaya al Qur'an adalah cahaya maknawi yang memperlihatkan kepada kita apa yang bermanfaat bagi kita dalam urusan agama maupun dunia, menjelaskan kepada kita yang benar dan yang bathil, menunjukkan jalan menuju surga sehingga kita menempuhnya berdasarkan cahaya dan bimbingan Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan para Wali-Allah serta Guru-guru kita.

Selamat pagi anak2ku dan sahabat2ku sekalian,ِ Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan oleh Allah Ta'ala, sehingga bisa melanjutkan tadarus/kajian kita dengan metode tafsir perkata agar kita bisa menguasai bahasa al-Qur'an serta penjelasan ayat secara rinci dan di ulang, supaya bisa dipahami dengan baik dan benar. Juga terjemahan dalam bahasa Indonesia dan cara membaca al-Qur'an dengan huruf latin dengan maksud agar tetap bisa dibaca pada HP yang tidak bisa menampilkan huruf Arab dan cara membacanya disesuaikan dengan tajwid pada tingkat dasar. Juga dilengkapi terjemahan dalam bahasa Inggris agar kita bisa sambil belajar, atau paling tidak untuk mengingat kembali bagi telah menguasainya.

Setelah pada tafsir ayat yang lalu disebutkan: "Dan diantara orang-orang kafir itu ada yang mendengarkan bacaan al-Qur'an, akan tetapi tidak sampai kedalam qalbu-qalbu mereka, disebabkan mereka mengikuti hawa nafsu mereka, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menutup hati mereka supaya mereka tidak dapat memahami al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala menutup telinga-telinga mereka, sehingga tidak dapat mendengar dan menyadari sesuatu, apabila mereka melihat banyak ayat yang menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mereka tidak mau beriman, bahkan mengatakan itu hanyalah dongeng fiksi yang dinukil dari para leluhur mereka. Maka pada ayat lanjutan ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

QS AL-AN'AAM 6: 26.
أ عو ذ با لله من الشيطان الرجيم
وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْأَوْنَ عَنْهُ ۚ  وَإِنْ يُهْلِكُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
WAHUM YANHAUNA 'ANHU WAYAN-AUNA 'ANHU, WA-IY-YUHLIKUUNA ILLAAA ANFUSAHUM WAMAA YASY-'URUUNA. = Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan al-Qur'an dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari.

Translation In English: "Others they keep away from it, and themselves they keep away; but they only destroy their own souls, and they perceive it not.

"WAHUM=dan mereka" "YANHAUNA=mereka melarang" orang-orang lain, 'ANHU=darinya"  "WAYAN-AUNA=dan mereka menjauhkan diri mereka" 'ANHU=darinya" dari mengikut kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, "WA-IN=dan tidaklah" tiada lain, "YUHLIKUUNA=mereka membinasakan" oleh sebab menjauh dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "ILLAAA=kecuali" "ANFUSAHUM=(terhadap) diri mereka sendiri" karena bahaya mereka sendirilah yang menanggungnya. "WAMAA=dan tidak" "YASY-'URUUN=mereka menyadarinya" akibat perbuatannya itu.

Asbabun Nuzul ayat 26:
Sa'id bin Abi Hilal radhiallahu 'anhu menuturkan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan perilaku sepuluh paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka secara terang-terangan dekat dengan beliau, tetap secara diam-diam paling gigih menghalangi dakwah yang disampaikan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. (HR Ibnu Abi Hatim).

Dan mereka, yakni yang dengan sengaja bersungguh mendengar ayat-ayat al-Qur'an itu, melarang orang lain mendengarkan atau mengikuti al-Qur'an dan mereka sendiri, walau telah mendengarkannya, tetap menjauhkan diri dari tuntunannya, dan mereka dengan melakukan hal tersebut tidak lain hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, bukan merugikanmu, hai Nabi Muhammad, sebagaimana  mereka duga sedang mereka tidak menyadari, betapa perbuatan mereka itu amat merugikan mereka.

Diriwayatkan bahwa suatu ketika Abu Jahal dan teman-temannya datang sendiri-sendiri dan sembunyi-sembunyi untuk mendengar bacaan ayat-ayat al-Qur'an, kemudian tanpa sengaja mereka bertemu dan menyadari bahwa masing-masing telah melakukan hal yang sama. Mereka sepakat tidak akan datang lagi untuk mendengar al-Qur'an, tetapi ternyata masing-masing tetap datang. Demikian berlanjut tiga malam berturut-turut. Setelah itu, mereka membicarakan tentang ayat-ayat yang mereka dengar itu, lalu berkesimpulan untuk menolaknya. Di sini dan saat itulah Allah meletakkan  penutup pada mata hati mereka, seperti terbaca pada ayat 25 yang lalu.

Mereka itu melarang orang-orang membenarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak mau mengikutinya. Mereka sesat lagi menyesatkan. Mereka kafir dan menghalangi manusia untuk beriman. Dengan berpaling itu, mereka hanya membahayakan diri mereka sendiri. Mereka hanya berjalan menuju kebinasaan mereka. Akan tetapi, mereka tidak menyadari bahaya perbuatan mereka. Mereka telah melakukan dua perbuatan keji sekaligus yang mereka tidak dapat memanfaatkannya, dan akibat buruk perbuatan itu tidak lain hanyalah kembali kepada diri mereka sendiri, sedang mereka tidak merasakannya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: