Laman

Kamis, 02 Mei 2013

Al an'am 6:7

BISMILLAAHIR-ROHMAANIR-ROHIIM.
ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH.
Al-Qur'an adalah ruh bagi qalbu, dan ruh qalbu lebih khusus daripada ruh badan. Allah menamainya dengan ruh karena dengan al-Qur'an itu qalbu menjadi hidup. Maka apabila al-Qur'an telah bertemu dengan qalbu pasti dia akan hidup dan bercahaya. Dia akan mengenal Rabbnya, menyembah Allah di atas dasar bashirah (ilmu), takut kepada-Nya, bertakwa , mencintai-Nya, meninggikan serta mengagungkan-Nya. Ini dikarenakan al-Qur'an merupakan ruh yang menggerakkkan qalbu sebagaimana ruh (nyawa) yang menggerakkan badan.

Selamat pagi anak2ku dan sahabat2ku sekalian,ِ Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan oleh Allah, sehingga bisa melanjutkan tadarus/kajian kita dengan metode tafsir perkata serta penjelasan ayat secara mendetail sebagaimana biasanya.

Setelah ayat yang lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala mengajak, Apakah mereka tidak memperhatikan, yakni mempelajari sejarah atau mencari tahu, berapa banyak generasi yang telah Allah binasakan sebelum mereka, seperti generasi ummat Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Shaleh 'alaikumus-salam dan lain-lain, padahal telah Allah teguhkan mereka, yakni generasi itu, di muka bumi, yaitu dengan kekuatan jasmani, kelapangan, dan lain-lain, keteguhan yang belum pernah diberikan kepada kamu. Maka pada ayat lanjutan Allah berfirman:

QS AL-AN'AAM 6: 7.
أ عو ذ با لله من الشيطان الرجيم
وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ
WALAU NAZZALNAA 'ALAIKA KITAABAN FII QIRTHOSIN FALAMASUUHU BI-AIDIIHIM  LAQOOLAL-LADZIINA KAFARUUU IN HADZAAA ILLAA SIḪRUM-MUBIINUN. =  Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata."

Translation In English: "If We had sent unto thee a written (message) on parchment, so that they could touch it with their hands, the Unbelievers would have been sure to say: "This is nothing but obvious magic!"

"WALAU=dan sekiranya" "NAZZALNAA=Kami turunkan"  'ALAIKA=kepadamu" Muhammad, "KITAABAN=(tulisan) tertulis" "FII=pada" "QIRTHOSIN=lembaran kertas" "FALAMASUUHU=lalu mereka menyentuhnya" "BI-AIDIIHIM=dengan tangan mereka" lebih akurat daripada seandainya mereka hanya menyaksikan saja sebab cara ini jelas lebih menghapuskan rasa ragu, "LAQOOLA=pasti berkata" "AL-LADZIINA=orang-orang yang" "KAFARUUU=mereka kafir" "IN HADZAAA=tidaklah ini" "ILLAA=kecuali" (hanya) "SIḪRUN=sihir" "MUBIIN=(yang) nyata" sebagai ungkapan rasa ketidakpercayaan dan keingkaran mereka.

Seandainya diturunkan sebuah kitab dari langit dengan sekaligus kepadamu wahai makhluk yang paling mulia, seperti yang telah dimintakan kepadamu oleh Abdullah ibnu Abu Umayyah al-Makhzumi dan kawan-kawannya tertuangkan dalam suatu lembaran yang dapat mereka baca dengan jelas dan dapat mereka pegang dengan tangannya sendiri, niscaya mereka akan mencelanya dan menuduhnya sebagai suatu perbuatan sihir.

Ibnu Ishaq mengatakan bahwa orang-orang yang mengatakan demikian adalah Zam'ah Ibnul Aswad, an-Nadr ibnul Hars ibnu Kaldah, Abdah ibnu Abdu Yagus, Ubay ibnu Khalaf dan al-'As ibnu Wa'il. Demikian menurut riwayat yang diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan tantangan kaum musyrikin, kafir, yang ingkar terhadap kebenaran yang diturunkan-Nya, sehingga andaikan mereka melihat turunnya wahyu itu bahkan dapat menyentuh dengan tangan mereka suratan wahyu itu, niscaya mereka tetap akan berkata: "Bahwa itu adalah sihir semata-mata. Pada ayat lain Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ  .لَقَالُوا إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَارُنَا بَلْ نَحْنُ قَوْمٌ مَسْحُورُونَ
"Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir" (QS al-Hijr 15: 14-15).

Kata (قرطاس) QIRTHOOS adalah sesuatu yang ditulisi, apa pun bahannya, baik kertas dalam pengertian bahasa Indonesia maupun daun atau kulit. Sementara ulama berpendapat, kata tersebut tidak digunakan kecuali jika ia telah bertuliskan sesuatu.

Amat besar keinginan dan harapan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam agar orang-orang musyrik, Yahudi dan Nasrani itu percaya kepada beliau dan ayat-ayat al-Qur'an yang beliau sampaikan. Karena itu, setelah mendengar ayat-ayat yang lalu dan melihat kenyataan di lapangan, seakan-akan hati kecil beliau berkata: "Ya Allah! Mereka tidak berpikir karena itu anugerahkanlah bukti kebenaran yang bersifat indriawi untuk mereka, sebagaimana yang sering mereka usulkan." Menanggapi bisikan hati itu, ayat ini menegaskan bahwa, kalau seandainya Kami turunkan kepadamu, hai Nabi Muhammad, al-Qur'an yang berupa tulisan di atas kertas, lalu untuk lebih meyakinkan, mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri dan bukan sekadar melihatnya turun, tentulah orang-orang yang ingkar itu, yang enggan berpikir dan telah buta mata hatinya itu tetap tidak akan percaya dan pasti berkata, 'Ini, yakni yang kami lihat dan pegang, tidak lain hanyalah sihir yang nyata, yang mengelabui kami'. Kami disihir dengan sihir ini, dan tulisan di kertas dan lembaran-lembaran ini tidak berdasar" karena keingkaran dan pembangkangan mereka.

Semoga kita termasuk orang-orang yang benar-benar beriman kepada seluruh isi al-Qur'an, dengan tidak ada satu ayat pun yang kita ingkari. Dan semoga kita senantiasa terus-menerus mentadarusinya, memahami isi dari kandungannya dengan tafsir yang muktabar, serta diberi pertolongan oleh Allah untuk mengamalkannya.... Aamiin Allahumma Aamiin...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: