Laman

Kamis, 02 Mei 2013

Al maiidah 119-120

BISMILLAAHIR-ROHMAANIR-ROHIIM.
ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH.

Selamat pagi anak2ku dan sahabat2ku pecinta al-Qur'an yang dirahmati Allah, Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan syukur kehadhirat Allah yang mana kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat bersama-sama bertadarus serta memahami isi kandungan al-Qur'an dengan baik dan benar.  Secara tidak terasa pada hari ini kita telah sampai pada penghujung dari surah al-Maa-idah.

QS AL-MAA-IDAH 5: 119-120.
أ عو ذ بالله من تاشيطان الرجيم
قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۗ  لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۗ  رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۗ  ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ . لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا فِيهِنَّ ۗ  وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
QOLALLOOHU HAADZAA YAUMU YANFA-'USH-SHOODIQIINA SHIDDQUHUM, LAHUM JANNAATUN TAJJRII MIN TAḪTIHAL-ANHAARU KHOOLIDIINA FIIHAAA ABADAN, RODHIALLOOHU 'ANHUM WARODHUU 'ANHU, DZAALIKAL-FAUZUL-'AZHIIMU.   LILLAAHI MULKUS-SAMAAWAATI WAL-ARDHI WAMAA FIIHINNA, WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QODIIRUN. =  Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi as-Shiddiqin kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar". Kepunyaan Allah-lah kerajaan semua langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Translation In English: "Allah will say: "This is a day on which the truthful will profit from their truth: theirs are gardens, with rivers flowing beneath,- their eternal Home: Allah well-pleased with them, and they with Allah: That is the great salvation, (the fulfilment of all desires). (120) To Allah doth belong the dominion of the heavens and the earth, and all that is therein, and it is He Who hath power over all things."

"QOLALLOOHU=Allah berfirman" "HAADZAA=ini" adalah, artinya hari Kiamat  "YAUMU=hari" "YANFA-'U=akan mendapatkan manfaat" "ASH-SHOODIQIINA=orang-orang yang benar" sewaktu di dunia seperti Nabi Isa, "SHIDDQUHUM=(atas) kebenaran mereka" sebab hari itu adalah hari pembalasan, "LAHUM=bagi mereka" "JANNAATUN=surga" "TAJJRII=(yang) mengalir" "MIN=dari" "TAḪTIHAA=bawahnya" sekitarnya, "AL-ANHAARU=sungai-sungai" "KHOOLIDIINA=sebagai orang-orang yang kekal" "FIIHAAA=di dalamnya" "ABADAN=selama-lamanya", "RODHIALLOOHU=Allah ridha" 'ANHUM=terhadap mereka" oleh sebab ketaatan terhadap-Nya, "WARODHUU=dan mereka ridha"  'ANHU=terhadap-Nya" dengan pahala-Nya, "DZAALIKA=demikian itu" "AL-FAUZU=keberuntungan" "AL-'AZHIIM=yang sangat besar" dan orang-orang pendusta sewaktu hidup di dunia, tidak akan bisa bermanfaat kejujuran mereka pada hari itu seperti orang-orang kafir, yaitu tatkala mereka mulai percaya dan iman sewaktu mereka melihat azab Allah.   "LILLAAHI=milik Allah" "MULKU=kerajaan" "AS-SAMAAWAATI=semesta langit" "WAL-ARDHI=dan bumi" tempat-tempat penyimpanan hujan, semua tumbuhan, semua rezeki dan lain-lainnya, "WA MAA=dan apa yang" "FIIHINNA=ada di dalamnya" dipergunakan kata MAA, karena kebanyakan makhluk Allah itu terdiri dari yang tidak berakal, "WAHUWA=dan Dia"  'ALAA=atas" "KULLI=setiap" "SYAI-IN=sesuatu" "QODIIR=Mahakuasa" di antara kekuasaan-Nya itu ialah memberi pahala kepada orang yang berbuat benar, dan menyiksa orang yang berbuat dusta.

".... Ini adalah hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka... " Ini adalah kalimat Tuhan Pencipta dan Penguasa alam semesta, di dalam menutup dialog agung mengenai pemandangan semesta... Ini adalah kalimat terakhir dalam pemaparan pemandangan ini, yang merupakan kata pasti dalam masalah ini. Di samping itu dijelaskan pula balasan yang setimpal dengan kebenaran dan orang-orang yang benar.

"Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai"
"Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya"
"Allah ridha terhadap mereka"
"Dan mereka pun ridha terhadap-Nya"

Setingkat demi setingkat...surga, kekekalan, keridhaan Allah, dan keridhaan mereka karena mendapatkan kemuliaan dari Tuhan mereka.
"Itulah keberuntungan yang paling benar".

Kita telah menyaksikan pemandangan—dari celah-celah pemaparan al-Qur'an dengan metodenya yang unik—dan telah kita dengarkan kalimat terakhir itu... Telah kita saksikan dan kita dengar, karena metode ilustrasi Qur'ani yang tidak sekedar memberikan janji dan harapan masa depan yang dinantikan. Ia tidak membiarkan kalimat-kalimatnya terdengar oleh telinga dan terlihat oleh mata. Tetapi, ia menggerakkan dan menggerakkan perasaan, memvisualkannya secara nyata seakan-akan yang bersangkutan sedang mendengarnya dan melihatnya.

Semua itu kalau dinisbatkan kepada kita—manusia biasa yang tertutup terhadap perkara gaib—adalah pemandangan masa depan yang akan kita saksikan pada hari Kiamat. Tetapi, kalau dinisbatkan kepada pengetahuan Allah yang mutlak, maka ia adalah kenyataan yang sedang terjadi. Karena masa dan keterhalangan itu hanyalah bagi kita manusia yang fana.

Setelah ayat lalu merampungkan jawaban 'Isa 'alaihis-salam atas pertanyaan-pertanyaan Allah serta menjelaskan pula sikap, bahkan—tidak mustahil—harapan beliau menyangkut ummatnya, kini tentu saja hati dan pikiran sangat ingin mengetahui bagaimana tanggapan  Allah. Itulah yang diuraikan oleh ayat ini ketika menyatakan bahwa Allah berfirman menjawab atau menanggapi jawaban 'Isa alaihis-salam itu bahwa. "ini hari di mana dikumpulkan para Rasul dan ummatnya adalah suatu hari yang bermanfaat bagi as-Shiddiqin, yakni orang-orang, dengan pengertian apa pun, selalu benar dan jujur. Mereka tidak ternodai oleh kebathilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran. Itulah yang bermanfaat bagi mereka, kebenaran yang selama ini telah mendarah daging dalam diri mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Itu akan mereka nikmati bukan hanya untuk sementara, tetapi mereka kekal di dalamnya, kekekalan yang tidak berakhir untuk selama-lamanya, jangan menduga bahwa kenikmatan yang mereka peroleh itu terbatas pada kenikmatan materi. Tidak!  Di atas kenikmatan material ada kenikmatan ruhani yang melebihinya, yakni Allah Yang Mahaagung dan beraneka ragam anugerah-Nya, juga ridha terhadap mereka sehingga Dia akan menganugerahkan kepada mereka aneka anugerah yang tidak dapat dilukiskan dengan dengan kata-kata atau terbayang dalam benak manusia, dan karena itu pula mereka pun ridha terhadap-Nya karena tidak ada lagi yang mereka harapkan kecuali terhidang untuk mereka. Itulah, yakni anugerah yang sedemikian tinggi dan jauh kedudukannya yang merupakan keberuntungan yang besar".

Jangan menduga apa yang dijanjikan tidak akan terlaksana walaupun boleh jadi nalar sementara manusia tidak mencernanya. Jangan menduga demikian karena Kepunyaan Allah-lah kerajaan semua langit dan bumi. Dia yang menciptakan, dan Dia pula yang mengendalikannya dan demikian juga menjadi milik-Nya apa yang ada di dalamnya, yakni di dalam dan permukaan langit dan bumi; dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu sehingga bukannya hanya semua langit dan bumi serta segala isinya yang berada dalam kekuasaan dan milik-Nya, tetapi juga segala wujud walau yang tidak diketahui manusia.

Kalau Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, Dia pastilah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia Kuasa menetapkan hukum dan membatalkan, menghalalkan, dan mengharamkannya, Kuasa pula menjatuhkan sanksi dan memberi ganjaran.

Terbaca di atas bahwa ayat-ayat ini tidak menyinggung sedikit pun tentang bagaimana kesudahan mereka yang mempertuhankan 'Isa 'alaihis-salam. Kita boleh berkata bahwa hal tersebut disebabkan apa yang akan mereka alami telah jelas dari ayat-ayat yang lalu, baik dalam surah ini maupun surah-surah yang lain. Tetapi, agaknya tidak keliru juga jika dikatakan bahwa tidak dijelaskannya kesudahan mereka bahkan kesudahan siapa pun yang durhaka dalam ayat ini adalah untuk menunjukkan hak prerogatif Allah itu dan bahwa pembatalan siksa merupakan sesuatu yang baik dan terpuji, berbeda dengan pembatalan janji yang berupa ganjaran.

Demikian ayat-ayat ini menutup uraian surah al-Maa-idah. Akhir uraian surah ini bertemu dengan awal surah yang memerintahkan kaum beriman agar memenuhi dan menepati akad perjanjian yang telah mereka sepakati.

Dalam berbagai ayat surah ini diingatkan pentingnya menepati akad-akad perjanjian, sebagaimana diuraikan pula akibat buruk yang dialami atau menanti mereka yang mengkhianati perjanjian, dan akhirnya disampaikan-Nya kesudahan mereka yang menanti yang secara tulus dan benar lagi bersungguh-sungguh memenuhi segala akad perjanjian – baik perjanjian mereka dengan Allah, sesama makhluk, maupun dengan diri sendiri. Demikianlah bertemu akhir surah ini dengan awalnya, bertemu juga antara perintah dan ganjaran melaksanakannya. Wallaahu A'lam..

Alhamdulillah pada hari ini kita telah mengkhatamkan surah al-Maa-idah. Dengan demikian berarti selama ini kita telah membahas sebanyak 789 ayat, secara rinci ayat per ayat, yang terdiri dari: Pertama surah al-Fatihah terdiri 7 ayat, kedua surah al-Baqarah 286 ayat, ketiga surah Aali 'Imraan 200 ayat, keempat surah an-Nisaa' 176, dan kelima surah al-Maa-idah 120 ayat. Insya Allah berikutnya kita akan memasuki pada surah keenam yaitu surah al-An-'aam.

Kajian surah terakhir dari al-Maa-idah ini kita tutup dengan doa bersama:
اللهم ارحمنا بالقرآن، وجعله لنا إمام ونورا وهدى ورحمة، اللهم ذكرنا منه ما نسينا وعلمنا منه ما جهلنا، وارزقنا تلاوته آناءاليل وأطراف النهار، واجعله لناحجة يارب العالمين
Alloohummar hamnaa bilqur'an, wajj'alhu lanaa imaamaw wanuurow wahudaw warohmah. Alloohumma dzakkirnaa minhu maa nasiinaa, wa'allimnaa minhu maa jahilnaa, warzuqqnaa tilaawatahu aanaa-allaili wa-athroofan nahaari, wajj-'alhu lanaa hujjatay yaa robbal 'aalamiin.

Ya Allah, dengan Al-Qur'an, karuniakanlah kasih sayang-Mu kepada kami. Jadikan Al-Qur'an sebagai imam, cahaya, hidayah, dan sumber rahmat bagi kami. Ya Allah, ingatkan kami bila ada ayat yang kami lupa mengingatnya. Ajarkan pada kami, ayat yang kami bodoh memahaminya. Karuniakan pada kami kenikmatan membacanya, sepanjang waktu, baik malam ataupun  disiang hari. Jadikan Al-Qur'an bagi kami sebagai hujjah (penjelas), wahai Tuhan pencipta semesta alam.

Ya Allah, jadikanlah bacaan kami ini, bacaan yang diberkahi, dan doa kami ini doa yang diberkahi dan diterima, Engkau ampuni kami atas dosa-dosa kami, Engkau tutupi aib-aib kami, Engkau selamatkan kami dengan keberkahan Al-Qur'an dari adzab neraka, dan Engkau masukkan kami ke dalam surga yang kekal karena ampunan dan rahmat Engkau.

Ya Allah, dengan keagungan Al-Qur'an, sembuhkanlah orang-orang yang sakit diantara kami, rahmatilah orang-orang yang mati diantara kami, dan uruslah urusan agama dan dunia kami.

Ya Allah, ampunilah kami dan orang-orang yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami perasaan dengki kepada orang-orang mukmin.

Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
وصل الله على سيد نا محمد  وعلى آله وصحبه و بارك وسلم اجمعين  والحمد لله رب العالمين
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: