Laman

Selasa, 07 Mei 2013

Al an'am 6:34

ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH.
Selamat pagi anak2ku dan sahabat2ku sekalian, Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan oleh Allah Ta'ala, sehingga bisa melanjutkan tadarus/kajian kita dengan metode tafsir perkata agar kita bisa menguasai bahasa al-Qur'an serta penjelasan ayat secara rinci dan di ulang, supaya bisa dipahami dengan baik dan benar. Juga terjemahan dalam bahasa Indonesia dan cara membaca al-Qur'an dengan huruf latin dengan maksud agar tetap bisa dibaca pada HP yang tidak bisa menampilkan huruf Arab dan cara membacanya disesuaikan dengan tajwid pada tingkat dasar. Juga dilengkapi terjemahan dalam bahasa Inggris agar kita bisa sambil belajar, atau paling tidak untuk mengingat kembali bagi telah menguasainya.

Pada ayat sebelum ini Allah Subhanahu wa Ta'aala  menghibur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan menegaskan bahwa, Sesungguhnya, Kami terus-menerus mengetahui bahwa apa yang mereka selalu katakan itu, yang kesimpulannya adalah tidak mempercayai ajakanmu, benar-benar menyedihkan hatimu. Janganlah bersedih hati karena sebenarnya mereka bukan mendustakanmu, bahkan dalam hati kecil mereka mengenalmu sebagai orang bijaksana, bahkan mereka menjulukimu sebagai "al-Amiin" (yang jujur), akan tetapi mereka bersikap demikian karena orang-orang yang zhalim itu keras kepala, hati mereka tertutup sehingga, walaupun nalar dan pengamalan keseharian mereka mengakui bahwa engkau adalah seorang yang jujur, mereka mengingkari ayat-ayat Allah sehingga hati mereka tidak percaya dan tidak membenarkan ajaran Ilahi yang engkau sampaikan. Maka pada ayat sambungan ini Allah Subhanahu wa Ta'aala berfirman:

QS AL-AN'AAM 6: 34.
ا عو ذ بالله من الشيطان الرجيم
وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا ۚ  وَلا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ  وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ
WALAQOODD KUDZ-DZIBAT RUSULUM-MIN QOBBLIKA FA-SHOBARUU 'ALAA MAA KUDZ-DZIBUU WA-UUDZUU ḪATTAAA ATAAHUM NASHRUNAA, WALAA MUBADDILA LIKALIMAATILLAAHI, WALAQODD JAAA-AKA MIN-NABAIL-MURSALIINA. = Dan sesungguhnya telah didustakan Rasul-Rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan gangguan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita Rasul-Rasul itu.

Translation In English: "Rejected were the messengers before thee: with patience and constancy they bore their rejection and their wrongs, until Our aid did reach them: there is none that can alter the words (and decrees) of Allah. Already hast thou received some account of those messengers."

"WALAQOODD=dan sesungguhnya" "KUDZ-DZIBAT=telah didustakan" "RUSULUN=para Rasul" "MIN QOBBLIKA=dari sebelum kamu" dalam ayat ini terkandung makna yang menghibur diri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "FA-SHOBARUU=maka mereka bersabar"  'ALAA MAA=atas apa yang" "KUDZ-DZIBUU=mereka dustakan" "WA-UUDZUU=dan mereka dianiaya" "ḪATTAAA=sampai" "ATAAHUM=datang kepada mereka" "NASHRUNAA=pertolongan Kami" untuk membinasakan kaumnya; maka bersabarlah kamu sehingga datang pertolongan-Ku, "WALAA=dan tidak ada" "MUBADDILA=pengganti" "LIKALIMAATILLAAHI=terhadap kalimat-kalimat Allah" janji-janji-Nya, "WALAQODD=dan sungguh" "JAAA-AKA=telah datang kepada kamu" "MIN=dari" "NABAIL-MURSALIIN=berita para Rasul" yang dapat menenangkan hatimu.

Ayat di atas ini juga berupa hiburan bagi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sebab sipenderita jika mengetahui bahwa ada orang lain yang sependeritaan dengannya dapat menjadikan perasaannya terasa ringan atas penderitaan itu, karena itu dalam ayat ini Allah memberitakan bahwa sesungguhnya para Rasul telah didustakan oleh kaumnya masing-masing pada masa silam seperti kamu didustakan oleh kaummu, bukan hanya didustakan bahkan juga dianiaya, dihina, tetapi mereka tabah, sabar dalam menghadapi pendustaan dan gangguan kaumnya terhadap mereka, sehingga datang pertolongan Allah yang pasti pada saat yang ditentukan oleh Allah sendiri setelah selesai semua ujian Allah bagi Rasul dan ummatnya, dengan membinasakan kaumnya dengan azab Allah. Oleh karena itu, bersabarlah kamu wahai makhluk yang paling mulia, sebagaimana para Rasul terdahulu telah bersabar, niscaya engkau akan memperoleh keberuntungan sebagaimana mereka telah memperolehnya, bahkan engkau harus lebih utama dalam menetapi kesabaran, karena engkau diutus kepada seluruh ummat manusia. Kemudian ayat ini menekankan bahwa putusan dan kalimat Allah tidak ada yang dapat mengubahnya kecuali Allah sendiri, sebagaimana telah engkau ketahui dari sejarah para Rasul-Rasul dan Nabi-Nabi Allah yang dahulu.

Setelah menjelaskan sebab penolakan kaum musyrikin Mekkah, melalui ayat ini dijelaskan bahwa pendustaan terhadap para Rasul bukan hanya terjadi pada diri Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dan sesungguhnya telah didustakan pula oleh masyarakatnya Rasul-Rasul yang diutus Allah sebelummu, akan tetapi mereka sabar dan tabah tehadap pendustaan dan bahkan bersabar juga atas gangguan yang dilakukan terhadap mereka. Namun, Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membiarkan keadaan seperti itu berlanjut karena pertolongan-Nya pasti datang selama kesabaran tetap dipupuk. Karena itu, para Rasul tersebut mempertahankan kesabaran dan ketabahan mereka sampai akhirnya datang pertolongan Kami kepada mereka. Oleh karena itu, hai Nabi Muhammad, teladanilah mereka dalam kesabaran. Jangan menduga pertolongan Allah tidak akan datang karena Dia telah menetapkan bahwa, "Sesungguhnya pengikut-pengikut agama Allah pasti adalah para pemenang" (QS al-Maa-idah 5: 56). Dan tak ada satu kekuatan pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat, yakni janji dan ketetapan Allah. Dan sesungguhnya demi Allah telah datang kepadamu sebagian dari berita penting yang dialami oleh Rasul-Rasul itu, seperti pelecehan dan penganiayaan dan engkau telah ketahui pula betapa besar kesabaran dan ketabahan mereka menghadapinya, dan tentu telah engkau ketahui pula kemenangan yang mereka raih.

Sementara ulama berpendapat, ayat ini mengisyaratkan bahwa apa yang dialami oleh para Rasul terdahulu dari ummat mereka lebih berat daripada yang dialami oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka pahami ini dari penggabungan dua kata, yakni pendustaan dan gangguan, ketika ayat di atas berbicara tentang para Rasul, sedang ketika berbicara tentang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang disebut hanya satu kata yaitu pendustaan (ayat 33). Pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena Rasul shallallahu 'alaihi wasallam pun mengalami gangguan dari ummatnya. Bahkan, secara tegas QS Aali 'Imraan 3: 186, menyatakan: "Kamu sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak."

Boleh jadi disebutnya kata gangguan pada ayat 34 ini dan tidak disebutnya pada ayat 33 untuk lebih mendorong Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam meneladani para Rasul itu dalam kesabaran dan ketabahan mereka.

Di antara para mufasir ada yang memahami kata kalimat-kalimat Allah dalam arti ketetapan atau sunnah-sunnah Allah menyangkut ummat-ummat yang membangkang. Jika dipahami demikian, penggalan ayat ini merupakan ancaman terhadap kaum kafirin, yakni kalau mereka terus membangkang, ketetapan Allah yang telah berlaku sejak dahulu, yakni membinasakan para pendurhaka, akan berlaku juga atas kaum kafirin Mekkah itu.

Firman-Nya: (وَلَقَدْ جَاءَكَ) Dan sesungguhnya demi telah datang kepadamu, menggunakan bentuk ta'kid (pengukuhan) melalui kata (قَدْ) Qodd=sesungguhnya, dan huruf Laam yang mengandung makna sumpah (demi Allah). Pengukuhan ini mengisyaratkan betapa besar kesabaran para Rasul itu dan betapa patuh mereka sehingga boleh jadi hal tersebut menimbulkan kesangsian. Nah, untuk menampik kesangsian itu, diperlukan pengukuhan ketika menyampaikan informasi tersebut.

Firman-Nya: WALAQODD JAAA-AKA MIN-NABAIL-MURSALIIN, Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita Rasul-Rasul, yang telah didustakan dan dianiaya, serta bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menyelamatkan dan menolong mereka dari perlakuan kaumnya, maka janganlah kamu bersedih, karena sesungguhnya Allah akan menolongmu dan menolong ummatmu yang menegakkan kalimat Allah dipermukaan bumi, sebagaimana Allah telah menolong mereka dahulu.

Semoga bermanfaat dan selamat beraktivitas...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: