Laman

Kamis, 02 Mei 2013

Al an'am 6:4-5

BISMILLAAHIR-ROHMAANIR-ROHIIM.
ASSALAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH.
Selamat pagi menjelang siang anak2ku dan sahabat2ku sekalian,ِ Alhamdulillah kita masing diberikan kesehatan oleh Allah, sehingga bisa melanjutkan tadarus/kajian kita sebagaimana biasanya.

QS AL-AN'AAM 6: 4-5.
أ عو ذ با لله من الشيطان الرجيم
وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ  . فَقَدْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ ۗ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنْبَاءُ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
WAMAA TA'TIIHIM-MIN AAYATIM-MIN AAYAATI ROBBIHIM ILLAA KAANUU 'ANHAA MU'RIDHIINA.  FAQODD KADZ-DZABUU BIL-ḪAQQI LAMMAA JAAA-AHUM, FASAUFA YA'TIIHIM AMBAAA-UU MAA KAANUU BIHII YASTAHZI-UUNA. = Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat[458] Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya). Maka sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq (al-Qur'an) tatkala datang  kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.

Keterangan: [458] Ayat di sini berarti mukjizat atau ayat Al-Quran atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alam yang menunjukkan kekuasaan Allah.

Translation In English: "But never did a single one of the signs of their Lord reach them, but they turned away therefrom.  And now they reject the truth when it reaches them: but soon shall they learn the reality of what they used to mock at."

"WAMAA=dan tidak" "TA'TIIHIM=datang kepada mereka" (orang-orang kafir) "MIN=dari" "AAYATIN=ayat" (mukjizat al-Qur'an) "MIN=dari" "AAYAATI=ayat-ayat" "ROBBIHIM=Tuhan mereka" "ILLAA=kecuali" "KAANUU=mereka telah menjadi"  'ANHAA=darinya" "MU'RIDHIIN=orang-orang yang berpaling" (mengingkari).  "FAQODD=maka sungguh" "KADZ-DZABUU=mereka telah mendustakan" "BIL-ḪAQQI=terhadap kebenaran" (Rasul/al-Qur'an), "LAMMAA=ketika" "JAAA-AHUM=datang kepada mereka". "FASAUFA=maka kelak" "YA'TIIHIM=akan datang kepada mereka" "AMBAAA-UU=berita-berita" (tentang siksaan), "MAA=(apa) yang" "KAANUU=mereka telah" "BIHII=terhadapnya" "YASTAHZI-UUN=mereka memperolok-olokkan".

Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menerangkan bagaimana bandelnya orang-orang kafir, sehingga tiap ayat yang sampai kepada mereka atau bukti mukjizat yang menunjukkan, membuktikan keesaan Allah dan kebenaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mereka tetap mengabaikan dan berpaling muka dari padanya dan tetap tidak menghiraukannya, karena itu langsung Allah mengancam mereka, dalam ayat kelima: Bahwa mereka telah mendustakan hak dan kebenaran yang tiba dan sampai kepada mereka, maka mereka pasti akan mengalami apa yang telah diberitakan kepada mereka dan mereka cemooohkan itu, sebagai yang terjadi pada ummat-ummat yang dahulu sebelum mereka.

Orang-orang kafir terus membangkang sehingga tidak ada suatu ayat pun, yakni bukti, kebenaran dari sekian banyak ayat-ayat Tuhan Pemelihara mereka yang dipaparkan dan datang kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling darinya, yakni tidak menghiraukannya. Akibat tiadanya perhatian dan pengabaian itu, lahir penolakan dan pendustaan dan ini pada gilirannya melahirkan ejekan dan olok-olok sebagaimana ditegaskan oleh ayat kelima di atas; yakni, maka jika keberpalingan mereka telah terbukti, terbukti pula bahwa sesungguhnya mereka telah mendustakan yang ḫaq yang dipaparkan al-Qur'an dan disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam; tatkala keterangan-keterangan itu datang kepada mereka. Maka kelak, pada hari-hari mendatang atau paling tidak di hari Kebangkitan, pasti akan sampai kepada mereka  kenyataan dari berita-berita yang selalu dan terus-menerus mereka perolok-olokkan, baik berita tentang kemenangan yang akan diraih kaum Muslimin dan kekalahan mereka maupun berita-berita tentang surga dan neraka yang menanti masing-masing, sebagaimana diberitakan oleh al-Qur'an dan disampaikan oleh para Rasul.

Setiap kebenaran memang pasti muncul serta terbukti dan nyata walaupun setelah berlalunya waktu yang lama. Demikian itulah sifat kebenaran walau sering kali ditutup-tutupi. Sifat kebenaran enggan untuk terbatas beritanya atau idenya saja, tetapi selalu muncul kepermukaan. Kalau perlu ia merangkak dan merangkak sedikit demi sedikit sehingga ide yang benar itu suatu ketika lahir ke permukaan menghapus kebathilan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَابِيًا وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِثْلُهُ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ
"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan" [QS ar-Ra'd 13: 17].

Ayat di atas menggambarkan tiga tahap yang dialami orang-orang sesat. Pertama, enggan dan berpaling dari mendengarkan penjelasan-penjelasan Ilahi. Pada hakikatnya, keberpalingan baru terbatas pada sikap pasif, tetapi jika berlanjut ia mengantar kepada tahap kedua, yaitu pendustaan, yang merupakan sikap aktif dalam bentuk penolakan. Selanjutnya, penolakan tersebut melahirkan sikap ketiga yang lebih buruk, yaitu tidak sekadar menolak dan membiarkan masing-masing dengan kepercayaannya tetapi menolak disertai dengan mengolok-olokkan kebenaran yang dipaparkan dengan tujuan agar orang lain tidak menerimanya. Jika demikian, wajar mereka diperlakukan sesuai dengan sikap mereka. Namun, sebelum itu, Allah memperingatkan melalui ayat keenam berikut. to be continue....

Semoga bermanfaat dan selamat menantikan shalat Zhuhur berjamaah...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: